Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Siswi SMA Kelas XI Tentang Kanker Payudara Di SMA Al-Hikmah Desa Tapos 2 Kecamatan Tenjolaya Kabupaten Bogor Tahun 2016 Lia Indria Sari
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 5 No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut data Globocon 2012, diperkirakan jumlah kasus baru kanker payudara sebesar 40,3% per 100.000 atau sekitar 48.998 orang. Sementara angka kematian akibat kanker payudara 16,6% per 100.000 atau sekitar 19.750 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi dan mengetahui Gambaran Pengetahuan Siswi SMA Kelas XI tentang Kanker Payudara di SMA Al-Hikmah Desa Tapos 2 Kecamatan Tenjolaya Kabupaten Bogor tahun 2016 yang ditinjau dari segi gambaran pengetahuan tentang kanker payudara berdasarkan umur, pendidikan terakhir orangtua dan sumber informasi pada bulan desember 2016. Metode penelitian menggunakan desain bersifat deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi SMA kelas XI di SMA Al-Hikmah Desa Tapos 2 kecamatan Tenjolaya Kabupaten Bogor tahun 2016 dengan jumlah 50 responden. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer yang didapatkan langsung dari siswa kelas XI di SMA Al-Hikmah dengan cara membagikan kuesioner. Pengambilan sampel menggunakan total sampling yaitu sebanyak 50 responden. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa Pengetahuan Siswi Kelas XI Tentang Kanker Payudara Di SMA Al-Hikmah Desa Tapos 2 kecamatan Tenjolaya Kabupaten Bogor Tahun 2016 yang berjumlah 50 responden (100%), dengan pengetahuan Baik 11 responden (22%), sedangkan yang pengetahuan Cukup 30 responden (60%), lalu yang pengetahuan Kurang 9 responden (18%). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta ilmu pengetahuan siswi mengenai pentingnya pengetahuan tentang kanker payudara, serta siswi bisa mencegah sedini mungkin agar terhindar dari penyakit kanker payudara.
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG KB IMPLAN DI BPM BIDAN "A” KAB. BOGOR Lia Indria Sari
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 6 No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peserta baru KB menurut metode kontrasepsi di Indonesia BKKBN (2014) pada tahun 2013, yaitu pengguna implant di Indonsia ada sejumlah 784.215 jiwa (9,23%), alat kontrasepsi bawah kulit (AKDK) atau implant adalah alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit. Preparat yang terdapat saat ini adalah implant dengan nama NORPLANT, JADELLE dan IMPLANON. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan Akseptor KB Tentang KB Implan berdasarkan usia, paritas dan pekerjaan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Data yang di ambil adalah data primer dengan kuesioner. Tehnik yang di gunakan adalah total sampling dan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi, dianalisa dan disusun secara narasi.Jumlah populasi yang terdapat di BPM Bidan A sebanyak 50 populasi dan sampel yang diambi oleh peneliti sebanyak 50 sampel atau keseluruhannya. Berdasarkan hasil penelitian ini dengan mengambil 50 responden di dapat bahwa pengetahuan tetinggi ada pada kategori kurang baik yaitu, sebanyak 30 responden (60%). Pada kategori usia responden tertinggi ada pada usia 20 – 35 tahun dengan pengetahuan kurang 16 responden (32%), pada kategori paritas rsponden terbanyak dengan pengetahuan kurang ada pada kategori akseptor multigravida yaitu, sebanyak 19 responden (38%). Dan pada kategori pekerjaan responden terbanyak ada dengan pengetahuan kurang ada pada akseptor yang tidak bekerja, yaitu sebanyak 16 responden (32%). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk penelitian khusunya tentang KB implan dan sebagai bahan untuk memudahkan dalam pembelajaran penelitian selanjutnya dan sebagai sarana pengembangan dan penerapan ilmu dalam pembelajaran khususnya dalam penelitian kebidanan.
HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PRETERM DI RSUD CIBINONG KABUPATEN BOGOR TAHUN 2017 Lia Indria Sari
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 6 No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persalinan preterm dapat didefinisikan sebagai persalinan yang terjadi antara usia kehamilan 20 - <37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. Persalinan prematur merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas neonatal, yaitu 60-80% di seluruh dunia. Di Indonesia angka kejadian partus prematur sebanyak 73 %. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan usia dan paritas ibu dengan kejadian persalinan preterm di RSUD. Cibinong Kabupaten Bogor Tahun 2014. Penelitian ini bersifat analitik dengan data sekunder, populasinya yaitu seluruh ibu bersalin preterm di RSUD Cibinong Kabupaten Bogor tahun 2014 yang berjumlah 65 Ibu dan sampel ibu bersalin preterm di RSUD Cibinong Kabupaten Bogor tahun 2014 yang berjumlah 65 ibu, dengan teknik total sampling. Hasil penelitian didapatkan adanya hubungan usia ibu dengan kejadian persalinan preterm menggunakan uji chi-square dengan hasil X² hitung (5,688) > X² tabel (5,591), maka X² hitung (5,688) dan didapatkan nilai C = 0,058. Hal ini menunjukan bahwa 0,058 < 0,05. Sedangkan pada Paritas didapatkan hasil X² hitung (0,773) < X² tabel (5,591) dan nilai C = 0,679 hal ini menunjukan tidak adanya hubungan paritas dengan kejadian persalinan preterm. Sebagian besar ibu bersalin preterm di RSUD Cibinong adalah idiopatik 63,1%. ibu berusia 20-35 tahun 78,5% paling banyak mengalami persalinan preterm dan ibu grandemultipara mengalami persalinan preterm paling sedikit yaitu sebanyak 12,3%. Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan usia ibu dengan kejadian persalinan preterm sedangkan pada paritas tidak adanya hubungan paritas ibu dengan kejadian persalinan preterm.
Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Siswi SMA Kelas XI Tentang Kanker Payudara Di SMA Al-Hikmah Desa Tapos 2 Kecamatan Tenjolaya Kabupaten Bogor Tahun 2016 Lia Indria Sari
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 5 No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : Jurnal Kesehatan Karya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut data Globocon 2012, diperkirakan jumlah kasus baru kanker payudara sebesar 40,3% per 100.000 atau sekitar 48.998 orang. Sementara angka kematian akibat kanker payudara 16,6% per 100.000 atau sekitar 19.750 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi dan mengetahui Gambaran Pengetahuan Siswi SMA Kelas XI tentang Kanker Payudara di SMA Al-Hikmah Desa Tapos 2 Kecamatan Tenjolaya Kabupaten Bogor tahun 2016 yang ditinjau dari segi gambaran pengetahuan tentang kanker payudara berdasarkan umur, pendidikan terakhir orangtua dan sumber informasi pada bulan desember 2016. Metode penelitian menggunakan desain bersifat deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi SMA kelas XI di SMA Al-Hikmah Desa Tapos 2 kecamatan Tenjolaya Kabupaten Bogor tahun 2016 dengan jumlah 50 responden. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer yang didapatkan langsung dari siswa kelas XI di SMA Al-Hikmah dengan cara membagikan kuesioner. Pengambilan sampel menggunakan total sampling yaitu sebanyak 50 responden. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa Pengetahuan Siswi Kelas XI Tentang Kanker Payudara Di SMA Al-Hikmah Desa Tapos 2 kecamatan Tenjolaya Kabupaten Bogor Tahun 2016 yang berjumlah 50 responden (100%), dengan pengetahuan Baik 11 responden (22%), sedangkan yang pengetahuan Cukup 30 responden (60%), lalu yang pengetahuan Kurang 9 responden (18%). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta ilmu pengetahuan siswi mengenai pentingnya pengetahuan tentang kanker payudara, serta siswi bisa mencegah sedini mungkin agar terhindar dari penyakit kanker payudara.
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG KB IMPLAN DI BPM BIDAN "A” KAB. BOGOR Lia Indria Sari
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 6 No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : Jurnal Kesehatan Karya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peserta baru KB menurut metode kontrasepsi di Indonesia BKKBN (2014) pada tahun 2013, yaitu pengguna implant di Indonsia ada sejumlah 784.215 jiwa (9,23%), alat kontrasepsi bawah kulit (AKDK) atau implant adalah alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit. Preparat yang terdapat saat ini adalah implant dengan nama NORPLANT, JADELLE dan IMPLANON. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan Akseptor KB Tentang KB Implan berdasarkan usia, paritas dan pekerjaan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Data yang di ambil adalah data primer dengan kuesioner. Tehnik yang di gunakan adalah total sampling dan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi, dianalisa dan disusun secara narasi.Jumlah populasi yang terdapat di BPM Bidan A sebanyak 50 populasi dan sampel yang diambi oleh peneliti sebanyak 50 sampel atau keseluruhannya. Berdasarkan hasil penelitian ini dengan mengambil 50 responden di dapat bahwa pengetahuan tetinggi ada pada kategori kurang baik yaitu, sebanyak 30 responden (60%). Pada kategori usia responden tertinggi ada pada usia 20 – 35 tahun dengan pengetahuan kurang 16 responden (32%), pada kategori paritas rsponden terbanyak dengan pengetahuan kurang ada pada kategori akseptor multigravida yaitu, sebanyak 19 responden (38%). Dan pada kategori pekerjaan responden terbanyak ada dengan pengetahuan kurang ada pada akseptor yang tidak bekerja, yaitu sebanyak 16 responden (32%). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk penelitian khusunya tentang KB implan dan sebagai bahan untuk memudahkan dalam pembelajaran penelitian selanjutnya dan sebagai sarana pengembangan dan penerapan ilmu dalam pembelajaran khususnya dalam penelitian kebidanan.
HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PRETERM DI RSUD CIBINONG KABUPATEN BOGOR TAHUN 2017 Lia Indria Sari
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 6 No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : Jurnal Kesehatan Karya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persalinan preterm dapat didefinisikan sebagai persalinan yang terjadi antara usia kehamilan 20 - <37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. Persalinan prematur merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas neonatal, yaitu 60-80% di seluruh dunia. Di Indonesia angka kejadian partus prematur sebanyak 73 %. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan usia dan paritas ibu dengan kejadian persalinan preterm di RSUD. Cibinong Kabupaten Bogor Tahun 2014. Penelitian ini bersifat analitik dengan data sekunder, populasinya yaitu seluruh ibu bersalin preterm di RSUD Cibinong Kabupaten Bogor tahun 2014 yang berjumlah 65 Ibu dan sampel ibu bersalin preterm di RSUD Cibinong Kabupaten Bogor tahun 2014 yang berjumlah 65 ibu, dengan teknik total sampling. Hasil penelitian didapatkan adanya hubungan usia ibu dengan kejadian persalinan preterm menggunakan uji chi-square dengan hasil X² hitung (5,688) > X² tabel (5,591), maka X² hitung (5,688) dan didapatkan nilai C = 0,058. Hal ini menunjukan bahwa 0,058 < 0,05. Sedangkan pada Paritas didapatkan hasil X² hitung (0,773) < X² tabel (5,591) dan nilai C = 0,679 hal ini menunjukan tidak adanya hubungan paritas dengan kejadian persalinan preterm. Sebagian besar ibu bersalin preterm di RSUD Cibinong adalah idiopatik 63,1%. ibu berusia 20-35 tahun 78,5% paling banyak mengalami persalinan preterm dan ibu grandemultipara mengalami persalinan preterm paling sedikit yaitu sebanyak 12,3%. Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan usia ibu dengan kejadian persalinan preterm sedangkan pada paritas tidak adanya hubungan paritas ibu dengan kejadian persalinan preterm.