Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis usaha ayam petelur peternak plasma di Jawa Barat dan Lampung nFN Sumaryanto; I Wayan Rusastra; Arti Djatiharti
Forum penelitian Agro Ekonomi Vol 7, No 2 (1989): Forum Penelitian Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/fae.v7n2.1989.20-31

Abstract

IndonesianSejak pertengahan dasawarsa delapan puluhan industri perunggasan nasional menghadapi berbagai permasalahan yang berat. Perkembangan industri perunggasan yang sangat cepat pada periode 1974-1983 diwarnai oleh berbagai permasalahan yang dapat mengancam masa depan PIR perunggasan pada khususnya dan usaha peternakan unggas rakyat pada umumnya. Peternak sebagai ujung tombak industri perunggasan harus memperoleh perhatian utama. Berangkat dari permasalahan itu tulisan ini ditujukan untuk mengkaji usaha peternakan ayam petelur plasma. Penelitian dilakukan di provinsi Jawa Barat dan Lampung pada tahun 1987/1988. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 1987 usaha peternakan ayam petelur peternak plasma tidak menguntungkan. Tingginya harga pakan menyebabkan biaya produksi total lebih besar dari nilai total penerimaan. Komponen biaya untuk pakan di tiga lokasi penelitian yakni Tasikmalaya, Bogor/Tangerang dan Lampung Selatan berkisar antara 83-88 persen. Di lain pihak tekanan dari permintaan dalam pasar telur menyebabkan rataan harga telur selama tahun 1987 hanya berkisar antara Rp 1.056 - Rp 1.154 per kg. Dengan kondisi demikian kendatipun penerapan teknologi berproduksi sudah berada pada kategori cukup yang tercermin dari produktivitas usaha ternak yang termasuk kategori sedang, tetapi nilai permintaan marjinal lebih rendah dari biaya korbanan marjinalnya. Pembandingan antar wilayah menunjukkan bahwa usaha peternakan ayam petelur di Tasikmalaya dan Bogor/Tangerang. Katup pengaman dari pendapatan rumahtangga terletak pada kesediaan inti memberikan pinjaman sarana produksi dan diversifikasi pendapatan rumahtangga peternak itu sendiri. Dari hasil analisa terlihat bahwa titik strategis dalam pembenahan industri perunggasan terletak pada penyediaan pakan dalam harga yang lebih rendah. Dalam pelaksanaan tentu bukan hanya menyangkut masalah teknis dan manajemen pada industri pakan saja, tetapi melibatkan aspek penyediaan bahan baku. Pada akhirnya pengembangan diversifikasi tanaman pangan dengan sendirinya ikut punya andil dalam hal ini.
DAMPAK PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA DAN AGRIBISNIS BIOFARMAKA (TOGA) DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL-YOGYAKARTA Arti Djatiharti
Agros Journal of Agriculture Science Vol 17, No 1: Edisi Januari 2015
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.637 KB)

Abstract

Dengan adanya komisi teknologi pada tahun 2002 hingga sekarang telah banyak dihasilkan rekomendasi teknologi pertanian, akan tetapi sampai sejauh mana  rekomendasi teknologi pertanian telah diadopsi oleh pengguna teknologi maka perlu dilakukan studi evaluasi atau dampak teknologi budidaya, dan agribisnis di lokasi FMA yang telah diidentifikasi oleh Stakeholders (Penyuluh Pendamping FMA, Pendamping dari BPTP). Tujuan penelitian studi dampak ini antara lain: 1) mengevaluasi dampak hasil pengkajian, serta pengembangan kegiatan FEATI (FMA) yang telah dilaksanakan oleh kelompok tani; (2)  mengetahui adanya umpan balik tentang inovasi teknologi. Metodologi penelitian yang digunakan adalah teknik survei secara FGD pada kelompok tani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budidaya biofarmaka (Toga) telah menerapkan teknologinya dengan baik oleh kelompok tani (Poktan). Jumlah yang menerapkan teknologi (adopter) meningkat, sehingga budidaya biofarmaka (Toga)  berdampak positif, baik ditinjau dari volume usaha, pemasaran, maupun kemitraan, namun volume usaha produk, serta jaringan pemasaran, dan kemitraan masih perlu ditingkatkan dan dilanjutkan lagi dengan pengolahan jamu dan kemasan.