This Author published in this journals
All Journal Zuriat
Soeranto Human
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbedaan Genetik Tanaman Padi Kultivar Asahan, Kencana Bali dan Laka Berdasar dari 127 Marka RFLP , Sobrizal; Ahmad Warsun; Soeranto Human; Masdiar Bustamam
Zuriat Vol 13, No 2 (2002)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v13i2.6733

Abstract

Perbedaan genetik tanaman padi kultivar Asahan, Kencana Bali dan Laka telah dianalisa dengan menggunakan 127 marka RFLP (Restriction Fragment Length Polimorphism) yang tersebar di 12 kromosom padi. Asahan dan Laka adalah Kultivar yang tahan dan Kencana Bali rentan terhadap serangan cendawan blas, Pyricularia grisea di Indonesia. Pada kombinasi 127 marka RFLP dengan 4 macam enzim restriksi, terdeteksi lebih dari 800 fragment DNA untuk tiap kultivar yang diuji. Berdasarkan pola penampilan fragmen DNA, dihitung jarak genetik (genetic distance) antara ketiga kultivar tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa jarak genetic antara Laka dan Kencana Bali lebih besar daripada jarak genetic antara Asahan dan Kencana Bali. Data ini mengindikasikan bahwa kombinasi atau persilangan antara Laka dengan Kencana Bali akan lebih memberikan kemudahan dalam analisis gen ketahanan blas dengan teknik RFLP dibandingkan dengan kombinasi antara Asahan dengan Kencana Bali.
Penampilan Sifat Agronomi 9 Galur Mutan Harapan Sorgum Manis di 2 Lokasi Pengujian Sihono Sihono; Wijaya Murti Indriatama; Soeranto Human; Winda Puspitasari; Muhamad Iqbal; Nur Fitrianto
Zuriat Vol 34, No 1 (2023): Mei, 2023
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v34i1.46674

Abstract

Sorgum (Sorghum bicolor (L). Moench) disebut tanaman multiguna karena bijinya dapat digunakan sebagai sumber pangan, batang dan hijauan daun dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminanisa serta air nira batang sebagai sumber bahan energi (bioethanol) dan minuman segar. Namun sorgum bukan tanaman asli Indonesia, oleh sebab itu, keragaman genetik masih terbatas. Upaya untuk peningkatan keragaman genetik dilakukan dengan pemuliaan mutasi. Di Pusat Riset dan Teknologi Proses Radiasi (PRTPR), Organesasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN), Badan Riset dan Inovasi  Nasional (BRIN). Penelitian pemuliaan tanaman sorgum manis dengan teknik mutasi induksi menggunakan sinar gamma bersumber dari Cobalt-60 menggunakan dosis 300 Gy bertujuan untuk mendapatkan mutan yang memiliki karakteristik pertumbuhan dan hasil lebih baik dari tanaman asalnya. Sejumlah 9 galur mutan harapan yaitu GH1, GH2, GH3, GH5, GH6, GH7, GH9, GH10 dan GH38 disertakan 3 tanaman pembanding Cty-43 (induk), Samurai 1 dan varietas Numbu (kontrol nasional). Galur-galur mutan tersebut pada musim kemarau 2020 dilakukan penanaman di 2 lokasi yaitu Gunungkidul, Yogyakarta dan di Citayam-Bogor. Metode percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dengan 3 ulangan. Parameter data dilakukan terdiri dari beberapa karakter agronomi termasuk hasil biji dianalisis menggunakan ANOVA softwere komputer metode SAS versi 9.1. Hasil menunjukkan bahwa galur mutan GH9 menghasilkan biji tertinggi baik di lokasi Gunungkidul (8,37 t/ha) maupun di Bogor (9.87 t/ha), galur GH5 memiliki produksi biomassa tertinggi di Gunungkidul (75,47 t/ha) dan di Bogor (64,41 t/ha) dan GH1 menghasilkan kadar nira tertinggi di Gunungkidul (14.22 %) dan di Bogor (12.53 % brix) berbeda nyata secara uji BNT 5% dibandingkan 3 tanaman kontrol di 2 lokasi berturut-turut hanya memiliki hasil biji 5.41, 5.23, 5.71 t/ha di Gunungkidul dan Bogor 6.22, 7.22, 7.89 t/ha. Biomassa batang di Gunungkidul hanya 51.28, 53.60, 56.62 t/ha dan di Bogor 41.36, 44.40 dan 52.33 t/ha. Kadar air nira batang di Gunungkidul hanya 9.11, 9.62, 11.77 % brix dan di Bogor hanya 8.96, 9.00, 11.32 % brix.