ABSTRAK Pesatnya pertumbuhan pada sebuah kawasan perkotaan tidak hanya berdampak pada meningkatnya tingkat kepadatan, namun juga menyebabkan pengelolaan ruang kota semakin berat, dimana munculnya ruang baru dengan fungsi yang baru akan memberikan dampak pada tingginya tekanan terhadap pemanfaatan ruang kota. Salah satunya adalah munculnya pemanfaatan ruang terbuka menjadi ruang publik di kawasan wisata Malioboro. Hal ini dapat dilihat sebagai fenomena timbulnya ruang-ruang yang terbentuk secara self-organized dimana terjadi proses hibridisasi ruang didalamnya. Penyatuan aspek lingkungan, ekonomi dan sosial menjadi salah satu faktor meningkatnya tingkat aksesibilitas, konektifitas dan fleksibilitas dalam ruang tersebut. Penggunaan prinsip-prinsip pada teori “hybrid urban space”digunakan sebagai parameter penentuan tingkat hibriditas suatu ruang publik dan diketahui kondisi hibriditas pada suatu ruang tersebut. Hibriditas secara umum terjadi ketika adanya pemanfaatan elemen ruang sebagai fungsi ruang baru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi utama kawasan disekitar ruang publik menjadi penentu terjadinya hibridisasi pada ruang terbuka. Dari pengamatan dilapangan yang dilakukan pada empat lokasi penelitian menunjukkan bahwa hibridisasi pada ruang terjadi dengan menggunakan ruang jalan sebagai tempat aktivitas dan fungsi ruang baru yang muncul, dimana aspek yang paling dominan membentuk hibriditas pada masing-masing ruang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa adanya multifungsionalitas dalam penggunaan ruang sehingga yang ditemukan dilapangan adalah secara spasial ruang tidak berubah, namun aktivitas dan fungsi ruangnya bertambah. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui apakah setiap ruang memiliki variabel pembentuk ruang hybrid sehingga terjadi hibridisasi pada ruang dan mengetahui kondisi hybrid pada masing-masing ruang terbuka yang diteliti.Kata kunci: ruang terbuka publik, hybrid, architecture, ruang publik ABSTRACT The rapid growth in an urban area not only has an impact on increasing the level of density, but also causes more severe urban spatial management, where the emergence of new spaces with new functions will have an impact on the high pressure on the utilization of urban space. One of them is the emergence of the use of open space into public spaces in the tourist area of Malioboro. This can be seen as a phenomenon of the emergence of spaces that are formed in a self-organized manner where the process of space hybridization occurs. The unification of environmental, economic and social aspects is one of the increasing factors of accessibility, connectivity and flexibility in the space. The use of principles in the "Hybrid Urban Space" theory is used as a hybridity level determination parameter of a public space and known hybridity conditions in a space. Hybridity generally occurs when the use of space elements as a function of new spaces. The results showed that the main function of the area around public space became a determining hybridization of open spaces. From the field observations performed at four research sites showed that hybridisation in the chamber occurred using the street space as a place of activity and the new space function emerged, where the most dominant aspects form hybridity in each different space.This indicates that there is a multiality in the use of space so that found in the field is spatial space unchanged, but the activity and space function increases. This research was conducted to determine whether each space has variables so that hybridization occurs in space and to know the hybrid conditions in each open space under study.Key Word : public open space, hybrid, architecture, public space