Andesma Saputra
Universitas Kader Bangsa Palembang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN WAKTU TUNGGU DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DALAM MENDAPATKAN PELAYANAN KESEHATAN Dedi Fatrida; Andesma Saputra
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 4: Agustus 2019 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.606 KB) | DOI: 10.36729/jam.v4i1.229

Abstract

Latar belakang: Indikator keberhasilan pelayanan kesehatan dilihat dari waktu tunggu pasien dan kepuasan pasien. Sebagian besar pasien berkunjung ke puskesmas karena adanya tuntutan masyarakat yang sangat tinggi terhadap kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan khususnya waktu tunggu pasien dan tingkat kepuasan pasien dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Tujuan: untuk mengetahui hubungan  waktu tunggu dengan tingkat kepuasan pasien dalam mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Kambang Kabupaten Pesisir Selatan. Metode: penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu deskriptif analitik  dengan desain penelitian cross sectional study. Hasil: hasil analisis uji statistik chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakana antara waktu tunggu dan kepuaasaaan pasien dengan  p value=0,000 (p ≤ 0,05). Saran: penelitian ini  diharapkan perlu meningkatkan mutu pelayanan, supervisi, dan  monitoring terhadap pelayanan kesehatan terutama tingkat kepuasan pasien dan waktu tunggu pasien sehingga dapat memecahkan masalah yang dihadapi untuk meningkatkan profesionalisme dan kinerja pada  pelayanan prima terhadap pasien yang datang berobat di Puskesmas Kambang.Kata kunci: Waktu tunggu, Kepuasan pasien, Pelayanan kesehatan
PENGARUH BREASTFEEDING SELF EFFICACY TREATMENT (BEST) TERHADAP TEKNIK PERLEKATAN MENYUSUI Andesma Saputra; Dedi Fatrida
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 6, No 1: Februari 2021 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v6i1.565

Abstract

Latar Belakang: Breastfeeding self efficacy treatment (BEST) merupakan media edukasi yang menggunakan modul dan audiovisual. BEST adalah intervensi yang mengembangkan teori self efficacy dalam menyusui yaitu prestasi kinerja, pengalaman orang lain, persuasi verbal, dan respon fisiologis agar meningkatkan pengetahuan ibu, teknik perlekatan ibu menyusui, dan pada akhirnya berhasil memberikan ASI secara ekslusif. Tujuan: Penelitian ini bertujuan unutuk mengetahui pengaruh breastfeeding self efficacy treatment (BEST) terhadap teknik perlekatan  menyusui. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan  metode eksperimental (quasi eksperimen) dengan menggunakan rancangan pretest-posttest only control group design. Penelitian ini dilakukan terhadap 42 ibu menyusui di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang. yang dibagi 2 kelompok yaitu 21 responden kelompok intervensi yang diberikan edukasi kesehatan berupa video dan modul. Sebanyak 21 responden kelompok kontrol yang tidak diberikan modul. Hasil: Penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh BEST secara signifikan pada teknik perlekatan menyusui dengan nilai p (0,00) < 0,05. Saran: Diharapkan pihak Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang memfasilitasi ruangan menyusui ibu-bayi dan menyediakan media pembelajaran audiovisual (modul dan video). Kata Kunci: BEST, Teknik Perlekatan, ASI
PENGARUH BREASTFEEDING SELF EFFICACY TREATMENT (BEST) TERHADAP PERLEKATAN DAN RESPON IBU-BAYI SELAMA PROSES MENYUSUI DI PUSKESMAS NGAMPILAN DAN WIROBRAJAN YOGYAKARTA Andesma Saputra
Masker Medika Vol 7 No 1 (2019): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Breastfeeding self efficacy treatment (BEST) merupakan media edukasi yang menggunakan modul dan audiovisual. BEST adalah intervensi yang mengembangkan teori self efficacy dalam menyusui yaitu prestasi kinerja, pengalaman orang lain, persuasi verbal, dan respon fisiologis agar meningkatkan pengetahuan ibu, teknik perlekatan, respon ibu menyusui, dan pada akhirnya berhasil memberikan ASI secara ekslusif. Tujuan:Mengetahui pengaruh breastfeeding self efficacy treatment (BEST) terhadap perlekatan dan respon ibu-bayi selama proses menyusui di Puskesmas Ngampilan dan Wirobrajan Yogyakarta. Metode:Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental (quasi eksperimen) dengan menggunakan rancangan post only control group design. Penelitian ini dilakukan terhadap 43 ibu menyusui yang dibagi 2 kelompok yaitu 21 responden kelompok intervensi yang diberikan edukasi kesehatan berupa video dan modul. Sebanyak 22 responden kelompok kontrol yang diberikan modul saja. Pengukuran variabel terikat dilakukan pada rentang waktu antara 6 jam - 3 hari, dan pada rentang waktu antara 7-28 hari setelah melahirkan. Pengambilan data dilakukan pada bulan Januari - Maret 2018. Instrumen peneliitian menggunakan lembar observasi LATCH dan MBA, serta lembar identitas responden. Analisis bivariat menggunakan uji wilcoxon dan mann-whitney dengan nilai p< 0,05.Hasil :Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan skor perlekatan dan respon ibu menyusui pada kelompok intervensi yang mendapat BEST lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Secara statistik BEST tidak ada pengaruh secara signifikan pada perlekatan dan respon ibu menyusui setelah intervensi baik pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol pada post test I dan post test 2 dengan nilai p > 0,05. Kesimpulan : BEST tidak ada pengaruh terhadap perlekatan dan respon ibu-bayi selama proses menyusui Background: Breastfeeding self efficacy treatment (BEST) is a media education that uses modules and audiovisuals. BEST is an intervention that develops the theory of self efficacy in breastfeeding, as like performance achievement, other people's experiences, verbal persuasion, and physiological responses in order to improve maternal knowledge, attachment techniques, response to nursing mothers, and ultimately succees in exclusively breastfeeding. Aims:To know the effect of breastfeeding self efficacy treatment (BEST) on the latch and response the mother-baby breastfeeding process at Puskesmas Ngampilan and Wirobrajan Yogyakarta. Method:This research is experimental research (quasi experiment) using post control group design. The research was conducted on 43 breastfeeding mothers who were divided into 2 groups, 21 respondents of the intervention group that provided health education in the form of video and module and 22 respondents of control group provided only modules. Assesments of the dependent variable were carried out in the span of 6 hours - 3 days, and between 7-28 days post partum. Data collection was conducted in January - March 2018. The research instrument uses LATCH and MBA observation sheets, as well as the respondent's identity sheet. Bivariate analysis using wilcoxon and mann-whitney test with significance level nilai p<0,05.Result:The results of this study indicate an increase in attachment scores and breastfeeding mothers response in the intervention group who received BEST higher than the control group and there was a statistically no significant difference in breastfeeding attachment and response after intervention in both the intervention group and the control group on post test I and post test 2 with nilai p<0,05. Conclusion:BEST has no effect on mother-baby latch and response during the breastfeeding process.
HEALTH EDUKASI PENTINGNYA CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DI SEKOLAH DASAR NEGERI 2 MANGUNJAYA Andesma Saputra; Dedi Fatrida
Khidmah Vol 2 No 1 (2020): Khidmah
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/khidmah.v2i1.299

Abstract

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan salah satu cara masyarakat untuk dapat menjaga kualitas kesehatannya. Program PHBS terdapat beberapa indikator yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan PHBS. salah satunya adalah cuci tangan pakai sabun (CTPS). Perilaku CTPS yang baik dapat mencegah kejadian diare dan ISPA yang rentan dialami oleh anak-anak khususnya anak usia sekolah. Sehingga penting untuk mengajarkan anak sejak dini mengenai CTPS yang baik dan benar. Namun pembelajaran mengenai kesehatan di sekolah sering menggunakan metode dan media yang tidak tepat untuk anak-anak khususnya anak usia sekolah. Tujuan kegiatan adalah untuk memberikan pemahaman pentingnya pentingnya health edukasi perilaku cuci tangan pakai sabun (CPTS) di SD Negeri 2 Mangunjaya. Metode kegiatan melalui penyuluhan dan pendidikan kesehatan tentang CTPS baik dan benar di sekolah. Hasil: berdasarkan hasil ratarata dapat dilihat pada pretest (9,67) dan posttest (15,07) mengalami peningkatan setelah diberikan CPTS leafleat dan video. Kesimpulan terjadi peningkatan pengetahuan siswa tentang pentingnya CPTS setelah pendidikan kesehatan. Clean and Healthy Behavior (PHBS) is one way for the community to be able to maintain the quality of their health. The PHBS program has several indicators that are used as a reference in the implementation of PHBS. One of them is washing hands with soap (CTPS). Good CTPS behavior can prevent the incidence of diare and ISPA which are susceptible to children, especially school-age children. So it is important to teach children early on about CTPS is good and right. However, learning about health in schools often uses methods and media that are not appropriate for children, especially school-age children. The purpose of the activity is to provide an understanding of the importance of health education in hand washing with soap (CPTS) in SD Negeri 2 Mangunjaya. The method of activities through counseling and health education about CTPS is good and right in school. Results: Based on the average results it can be seen that the pretest (9.67) and posttest (15.07) experienced an increase after CPTS leafleat and video were given. The conclusion is an increase in students' knowledge about the importance of CPTS after health education.