Untuk meningkatkan kualitas listrik yang ada di dusun Lider desa Sumberarum yang lebih baik dari sebelumnya maka perlu dilakukan penataan ulang jaringan untuk mendapatkan jatuh tegangan yang lebih kecil. Kualitas listrik yang ingin dicapai adalah jatuh tegangan yang seminimal mungkin pada pelanggan dengan mengikuti standar PLN yaitu dengan nilai jatuh tegangan maksimum yang diizinkan sebesar 10% dari tegangan nominal 220V. Oleh karena itu sangat diperlukan suatu penataan ulang jaringan yang memperhatikan nilai teknis yang berdasarkan pada PUIL 2000 dan standar PLN. Anallisis rugi daya dan jatuh tegangan dilakukan dengan Metode Gauss Seidel Zbus untuk jaringan radial. Nilai yang diamati adalah jatuh tegangan dan rugi daya pada setiap saluran. Tegangan pada titik terjauh dijaga agar jatuh tegangannya tidak melebihi standar dari PLN yaitu sebesar 10%. Penataan jaringan dilakukan dengan mengganti ukuran konduktor ke ukuran lebih besar agar didapatkan impedansi yang lebih kecil. Dari hasil perhitungan potensi sumber daya air yang masih dapat dibangkitkan oleh PLTMH Bayu Kidul diperoleh sebesar 37,597 kW. Dan pada hasil penataan ulang didapatkan analisis perhitungan pada jatuh tegangan maksimum yang terjadi yaitu sebesar 4,63% pada jaringan PLTMH Bayu Kidul yang baru, dengan rugi daya total yang terjadi pada saluran adalah 400,8476Watt. Data tersebut menunjukan kualitas listrik yang disalurkan oleh jaringan listrik baru meningkat, mengingat pada saluran lama jatuh tegangan maksimum mencapai 14,75 %, dengan rugi daya pada saluran hingga 1325,7764Watt. Kata kunci: PLTMH, Jaringan Listrik, Jatuh Tegangan, Rugi Daya, Metode Gauss Seidel Zbus.