Gusni Vitri
Program Studi Teknik Sipil Universitas Dharma Andalas

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pola Rantai Pasok Material Pada Proyek Renovasi Sarana dan Prasarana Sekolah Kabupaten Pasaman Barat Gusni Vitri
CIVED Vol 7, No 3 (2020): September 2020
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/cived.v7i3.109802

Abstract

Rantai Pasok material akan mempengaruhi kualitas suatu proyek konstruksi dari segi waktu, mutu dan biaya. Pasokan material konstruksi antara lain dipengaruhi oleh ketersediaan material, jarak pengangkutan, perbedaaan harga, situasi lokasi proyek. Proyek Renovasi Sarana dan Prasarana sekolah di Kabupaten Pasaman Barat, mulai dilaksanakan pada bulan februari 2020. Lokasi proyek menyebar di 15 (lima belas) titik di seluruh Kabupaten Pasaman Barat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jarak dan waktu tempuh lokasi proyek dari sumber material, pola distribusi material serta pola rantai pasok material yang di terapkan oleh Kontraktor. Pengambilan data dilakukan dengan observasi lapangan, wawancara dan studi pustaka serta data-data sekunder proyek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak dan waktu tempuh dari lokasi material kota padang ke lokasi terjauh proyek sepanjang 245 km dengan waktu tempuh 238 menit. Jarak distribusi material terjauh dari gudang 1 sepanjang 76 km dengan waktu tempuh 120 menit sedangkan dari lokasi gudang 2, jarak tempuh terjauh 42 km dengan waktu tempuh 75 menit. Pola distribusi material alam lokal, langsung dari quarry ke lokasi pekerjaan, sedangkan untuk material pabrikasi dengan sistem dropship ke gudang sebelum di antar ke lokasi pekerjaan. Pola rantai pasok material adalah pola umum sampai organisasi tingkat 4.        
Pemanfaatan Limbah Kelapa Sawit Sebagai Material Tambahan Beton Gusni Vitri; Hazmal Herman
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP Vol 6, No 2 (2019): JURNAL TEKNIK SIPIL (JTS) ITP
Publisher : LP2M ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.18 KB)

Abstract

Beton masih menjadi struktur perkuatan yang umum digunakan di Indonesia karena memiliki beberapa keunggulan seperti harganya relatif murah, mudah pengerjaan di lapangan, tahan terhadap kebakaran. Campuran beton secara umum menggunakan semen portland, kerikil, pasir, semen, dan air. Kualitas material tersebut akan menentukan kualitas beton yang diperoleh. Di samping material konvensional tersebut, variasi lain juga bisa dilakukan dalam campuran beton untuk memperoleh mutu beton yang diinginkan. Penelitian ini adalah penelitian Laboratorium menggunakan campuran bahan tambahan yang berasal dari limbah kelapa sawit. Limbah kelapa sawit cukup banyak terdapat di Provinsi Sumatera Barat karena pabrik kelapa sawit menyebar di Kabupaten Pasaman Barat. Limbah kelapa sawit yang digunakan adalah cangkang dari kelapa sawit, sebagai variasi dari agregat kasar dan limbah pembakaran cangkang kelapa sawit atau abu boiler sebagai variasi dari agregat halus. Material yang digunakan, akan diuji terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan SNI beton dan akan dibuat komposisi adukan beton dengan kualitas mutu tepat 25 MPa. Hasil pemeriksaan uji laboratorium menyatakan bahwa karakteristik untuk agregat halus dan agregat kasar dapat digunakan karena memenuhi standar SNI. Begitupun dengan limbah kelapa sawit, didapatkan bahwa untuk analisa saringan, berat jenis, penyerapan telah memenuhi standar SNI sehingga dapat digunakan sebagai pengganti agregat dengan jumlah tidak lebih dari 10% untuk abu boiler kelapa sawit dan tidak lebih dari 30% untuk cangkang kelapa sawit. Hasil Kuat Tekan Beton rata-rata pada hari ke- 7 dan hari ke-28 di dapatkan sebesar 21 Mpa, belum memenuhi estimasi awal kuat tekan yang diinginkan sebesar 25 MPa.Kata kunci: Abu Boiler Kelapa Sawit, Campuran Beton, Cangkang Kelapa Sawit, Mutu Beton
Permodelan Parkir Pasar Kota Padang Panjang Wiwin Putri Zayu; Gusni Vitri
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP Vol 6, No 2 (2019): JURNAL TEKNIK SIPIL (JTS) ITP
Publisher : LP2M ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.654 KB)

Abstract

Selesainya pembangunan Pasar Baru Kota Padang Panjang membutuhkan penataan parkir untuk masyarakat. Kurangnya lahan parkir yang tersedia menyebabkan banyaknya parkir pada badan jalan yang mengganggu lalu lintas kendaraan. Untuk itu perlu dilakukan penataan parkir kembali terhadap lahan parkir tersebut. Penelitian dilakukan dengan metode pengamatan langsung di lapangan dan pembuatan permodelan. Penelitian diawali dengan penentuan wilayah studi dan studi literatur, yaitu karakteristik parkir, tipe/bentuk permodelan parkir, satuan ruang parkir dan kapasitas parkir. Survei lapangan meliputi survei lokasi dan penentuan waktu survei untuk pengumpulan data lapangan meliputi jumlah kendaraan keluar masuk untuk interval 1 jam, kapasitas parkir eksisting, lay-out parkir. Dilanjutkan pengolahan data untuk penentuan kebutuhan ruang parkir dan beberapa bentuk pola parkir. Jumlah total volume puncak terjadi pada hari jum’at dengan kendaraan masuk 21962 kendaraan dan 19785 kendaraan keluar. Volume kendaraan yang parkir di badan jalan untuk sepeda motor yaitu 1786 pada pukul. 09.00-10.00 wib dan mobil sebanyak 257 pada pukul 14.00-15.00 wib. Akumulasi parkir tertinggi sepeda motor terjadi pada pukul 16.00-16.15 wib yaitu 1896 motor dan 95 mobil terjadi pada pukul. 17.00-17.15 wib. Indeks parkir mobil sudah mendekati sebesar 95,96%, yang menunjukkan bahwa ketersediaan lahan parkir untuk mobil sudah mendekati jenuh atau hampir melebihi kapasitas. Jika dilihat dari lahan parkir yang tersedia pada badan jalan 99 SRP dan kebutuhan lahan parkir pada jam puncak 173 SRP maka terjadi kekurangan lahan parkir untuk mobil sebanyak 74 SRP kekurangan ini dapat dikurangi dengan menambahkan lahan parkir di terminal mikrolet (angkot). Indeks parkir sepeda motor yaitu 251,79% 100%. Perlu segera dilakukan penambahan lahan parkir.Kata kunci: Penataan Parkir, Pasar Padang Panjang, Pemodelan Parkir
PERANAN MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR MELALUI PROGRAM PEMBERDAYAAN DI PROVINSI SUMATERA BARAT Gusni Vitri; Hazmal Herman
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP Vol 5, No 2 (2018): JURNAL TEKNIK SIPIL (JTS) ITP
Publisher : LP2M ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infrastruktur adalah fasilitas-fasilitas fisik yang dikembangkan atau dibutuhkan oleh agen-agen publik untuk fungsi-fungsi pemerintahan dalam penyediaan air, tenaga listrik, pembuangan limbah, transportasi dan pelayanan-pelayanan similar untuk memfasilitasi tujuan-tujuan sosial dan ekonomi. Pembangunan infrastruktur merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat. Melalui program pemberdayaan, masyarakat diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam membangun infrastruktur di wilayahnya masing-masing. Di Provinsi Sumatera Barat, dilaksanakanbeberapa program pemberdayaan masyarakat yaitu Program Dana Desa, Pogram Kotaku, Program Pamsimas, Program Sanimas dan  Pisew. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metoda deskriptif. Pengambilan data di lakukan dengan wawancara, FGD, observasi lapangan, dan studi dokumentasi pada Program Pemberdayaan Masyarakat. Proses pelaksanaan pembangunan infrastruktur di mulai dari tahapan persiapan (penentuan lokasi, sosialisasi, rekrutmen pendamping program, pembentukan LKM dan KSM), tahap perencanaan (penyusunan dokumen RKM/proposal), tahap pelaksanaan pembangunan (pengadaan barang/jasa, perubahan dan serah terima), tahap pasca konstruksi (operasional dan pemeliharaan). Opsi pemilihan jenis infrastuktur yang dapat, lebih banyak pada program dana desa dan pisew, dan paling sedikit pada program pamsimas dan sanimas. Jenis infrastruktur yang bisa di bangun oleh seluruh program adalah grup keairan dan grup pengelolaan limbah. Permasalahan-permasalahan dalam pelaksanaan program, antara lain : permasalahan tingkat masyarakat, permasalahan konsultan/fasilitator pendamping, permasalahan administrasi, permasalahan pelaksanaan pembangunan (waktu, mutu, biaya).