Edy Burmansyah
Martapura Institute, Jakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MEMBACA INDIKATOR PENURUNAN DAYA BELI Edy Burmansyah; Ade Parlaungan Nasution
ECOBISMA (JURNAL EKONOMI, BISNIS DAN MANAJEMEN) Vol 5, No 1 (2018): ECOBISMA
Publisher : Published by the Faculty of Economics and Business, University of Labuhanbatu, North Sumat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.46 KB) | DOI: 10.36987/ecobi.v5i1.70

Abstract

Kondisi perekonomian yang mengalami tekanan pada permintaan (kelebihan persediaan) dan penurunan harga, akan dikuti oleh gejolak pada nilai tukar, sehingga dapat berimplikasi pada sisi pendanaan, dimana suku bunga pinjaman melonjak tinggi. Situasi ini dapat mengiring perekonomi masuk dalam tahapan resesi. Situasi memburuknya daya beli masyarakat sesungguhnya sudah terjadi sejak Oktober tahun lalu (2016) dimanan inflasi tercatat sebesar 3,08% atau turun sebesar 3,17% dibandingkan bulan yang sama tahun 2015 yang terekam sebesar 6,25%. Penurunan inflasi yang terjadi belakangan ini, bukan disebabkan oleh efisiensi biaya seperti biaya logistik atau biaya produksi, namun disebabkan oleh merosotnya konsumsi, yang dilatar belakangi melemahnya daya beli. Secara teoritis, ketika permintaan (konsumsi) turun maka panawaran mengalami kelimpahan, akibatnya harga mengalami penurunan. Situasi ini disebut kalangan ekonom sebagai deflation spiral.
ANALISIS KETERGANTUNGAN IMPOR BBM DARI SINGAPURA DAN KEGAGALAN BATAM DALAM PROSES INDUSTRIALISASI Edy Burmansyah; Ade Parlaungan Nasution
EQUILIBIRIA Vol 2, No 1 (2015): Juni 2015
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.187 KB) | DOI: 10.33373/jeq.v2i1.940

Abstract

Keberhasilan Singapura membangun pusat oil-refinery, membuat sebagian besar impor BBM Indonesia berasal dari Negara itu.  Bahkan, Indonesia menggunakan MOPS (Mean of Plats Singapore) untuk menentukan harga patokan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri. Akibatnya Indonesia mengalami ketergantungan BBM pada Singapura Ketergantungan pada impor BBM dari Singapura semakin tinggi,  karena setelah berakhirnya rezim Orde Baru, pemerintah sama sekali  tidak membangun kilang pegelolaan baru, sedangkan kapasitas dan  teknologi kilang yang ada di dalam negeri tidak mampu dan tidak  mencukupi mengelola minyak yang dihasilkan di dalam negeri.  Alasanya keenggan pemerintah dan pertamina membangun kilang  karena pembangunan kilang tidak terlalu menguntungkan, sedangkan  biaya pembangunan kilang terbilang tidak kecil. Ditengah kelesuhan ekonomi dan Industri Batam dalam beberapa tahun belakangan ini, perlu kiranya Batam melirik kembali hasil  kajian Nissho Iwai Co. Ltd dan Pasific Becthel sebagai pusat industri petroleum dan petrokimia.      Perwujudkan hasil kajian tersebut akan memungkinkan Batam dapat bangkit kembali dari keterpurukan, sekaligus mengurangi  ketergantungan impor BBM dari negara lain, dan menjadi  permain utama industri petroleum dan petrokimia dunia.