Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Obesitas dan Stress Oksidatif Zulfah Midah; Fajriansyah Fajriansyah; Armanto Makmun; Rasfahyana Rasfahyana
UMI Medical Journal Vol 6 No 1 (2021): Umi Medical Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/umj.v6i1.140

Abstract

Latar Belakang: Pada tahun 2016, lebih dari 1,9 miliar manusia dewasa berusia diatas 18 tahun menderita kelebihan berat badan dan >650 juta diantaranya menderita obesitas. Menurut hasil riset kesehatan dasar atau Riskesdas 2018 tingkat obesitas pada orang dewasa di Indonesia meningkat menjadi 21,8 persen. Prevalensi ini meningkat dari hasil Riskesdas 2013 yang menyebut bahwa angka obesitas di Indonesia hanya mencapai 14,8 persen. Hasil: Obesitas dapat menimbukan keadaan yang dinamakan stres oksidatif yaitu merupakan keadaan dimana terjadi peningkatan radikal bebas yang tidak diimbangi oleh peningkatan antioksidan di dalam tubuh. Terdapat beberapa kondisi pada obesitas yang dapat memicu stress oksidatif, diantaranya: Hiperglikemik, hiperlipidemia, chronic low grade inflammation, hiperleptinemia, peningkatan aktifitas otot, dan disfungsi endotelial. Kesimpulan: Stres oksidatif pada obesitas menyebabkan kerusakan sel yang memegang peranan penting dalam pathogenesis penyakit-penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabetes mellitus, kanker, dan proses penuaan
Pkm Sosialisasi Bahaya Hiperkolesterolemia pada Tubuh dan Pemeriksaan Kadar Kolesterol di Desa Paddingin Kabupaten Takalar Zulfah Midah; Rezky Putri Indarwati Abdullah; Fajriansyah Fajriansyah
Jurnal Pengabdian Kedokteran Indonesia Vol 3 No 1 (2022): Maret 2022 (Reuploaded Article Due to Website Crushed Down Months Ago)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.433 KB) | DOI: 10.33096/jpki.v3i1.176

Abstract

Tubuh manusia memerlukan kolesterol untuk terus memproduksi sel-sel yang sehat. Kadar kolesterol tinggi dalam darah bisa meningkatkan risiko penyakit jantung seseorang, karena timbunan lemak pada pembuluh darah. Timbunan lemak ini akan menghambat aliran darah dalam arteri, sehingga jantung bisa tidak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang dibutuhkan. Hiperkolesterolemia tidak menunjukkan gejala apa pun. Satu-satunya cara untuk mendeteksi hiperkolesterolemia adalah dengan tes darah. Upaya skrining hiperkolesterolemia membutuhkan partisipasi dari semua pihak, baik dokter pemerintah, swasta maupun masyarakat diperlukan agar hiperkolesterolemia dapat dikendalikan. Sebagian besar masyarakat enggan untuk melakukan skrining hiperkolesterolemia. Penyebab keengganan tersebut beragam, mulai dari aspek biaya, keterjangkauan ke lokasi pemeriksaan, keterbatasan sarana prasarana maupun aspek waktu. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat untuk memfasilitasi hal tersebut. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah memberikan penyuluhan Sosialisasi Bahaya Hiperkolesterolemia Pada Tubuh Dan Pemeriksaan Kadar Kolesterol Di Desa Paddingin Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan. Target luaran yang diinginkan untuk menambah pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai Bahaya Hiperkolesterolemia Pada Tubuh, memberikan bahan ajar seperti banner, poster, leaflet bergambar yang mudah dimengerti dan dapat dipergunakan setelah kegiatan ini.