Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENINGKATAN KETERAMPILAN PENGOLAHAN PASCA PANEN DAN PRODUKSI HIJAUAN PAKAN KOMERSIAL Hadiana, Hasan
Dharmakarya Vol 6, No 3 (2017): September
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (915.804 KB)

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat terhadap para petani jagung telah dilaksanakan di Desa Sukawangi Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang. Kelompok masyarakat sasaran adalah anggota kelompok tani Karya Mandiri Prima.  Selama ini mereka berpengalaman dalam bercocok tanam jagung, namun tidak memiliki wawasan pengetahuan dan pengalaman praktek yang menyeluruh tentang bagaimana jagung yang  dihasilkan diawetkan untuk pakan ternak atau dibuat silase. Melalui kegiatan PPM ini diharapkan ada transfer keterampilan, dari sebelumnya hanya mengetahui, menjadi lebih memahami dan mampu secara mandiri melakukan seluruh tahapan proses mulai dari pemotongan jagung, pengolahan pasca panen, penyimpanan fermentasi dan pengemasan produk jadi yang siap didistribusikan sebagai pakan hijauan yang telah diawetkan. Kegiatan menggunakan dua metode pembelajaran, yaitu pengajaran di ruang kelas dan dilajutkan dengan praktek di rumah produksi, setiap individu peserta harus melakukan seluruh tahapan proses dan menghasilkan produk silase jagung.Para peserta menunjukan performa kerja yang baik dan melaksanakan seluruh tahap proses pembuatan silase serta menghasilkan silase yang sudah dikemas dan dapat disimpan dalam waktu lama dan siap dipasarkan atau digunakan sendiri. Dua jenis kemasan yang dapat dihasilkan, yaitu kemasan isi/kantong tunggal (berat 21,5 kg), dan kemasan isi/kantong ganda (total berat 56,9kg).  Hasil pekerjaan dievaluasi setelah 25 hari penyimpanan. Secara fisik (warna, aroma, dan kesegaran) silase yang dihasilkan  cukup baik dan disukai oleh ternak sapi perah yang selama ini terbiasa mengkonsumsi silase. Kemampuan kerja setiap partisipan dalam mambuat silase secara manual bervariasi, hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh sejumlah faktor terhadap kemampuan kerja petani. Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan keterampilan petani partisipan dalam membuat silase jagung telah meningkat, namun kinerja produktivitas diantara peserta berbeda, perbedaan tersebut dipengaruhi oleh metode kerja/penanganan dan gender.
POLA PENGEMBANGAN USAHA PERUNGGASAN DI JAWA BARAT Maman Paturochman, M.; Hasan Hadiana; Dulatip Natawihardja; Sjafril Darana
Sosiohumaniora Vol 4, No 3 (2002): SOSIOHUMANIORA, NOPEMBER 2002
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v4i3.5269

Abstract

Survey perunggasan ayam ras pedaging di tingkat peternak plasma telah dilakukan di dua kabupaten, yaitu Subang dan Ciamis yang masing-masing sistem management usahanya memiliki pola khas. Pelaksanaan kemitraan pengadaan sarana produksi ditangani oleh Pengusaha Pengelola sebagai pihak inti melalui kontrak kerjasama upah bagi hasil bagi peternak plasma. Lama pemeliharaan ayam broiler di Kabupaten Subang terdiri atas dua kategori; pertama 28 – 32 hari dan kedua 32 – 42 hari, sedangkan di Kabupaten Ciamis 32 – 42 hari. Rataan pendapatan per ekor di Kabupaten Subang Rp 100,45 dan di Ciamis Rp 112,55. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan dua macam pola pengembangan, yaitu : di Kabupaten Ciamis berbentuk pola entrepreneur, sedangkan di Kabupaten Subang pola manajer. Penetapan formula harga ditentukan oleh faktor input utama, output di tingkat pasar lokal dan konversi ransum dengan penerapan asumsi : Harga ayam potong di pasar ≥ 2,7 harga ransum + 1,5 harga anak ayam umur sehari adalah paling tepat untuk peternak plasma. Kata Kunci : Pola pengembangan usaha, perunggasan.