Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH MASASE ENDORPHIN TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAGU Baiq Mei Asri Pratimi; Ernawati Ernawati; Baiq Eka Putri Saudia
Jurnal Midwifery Update (MU) Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Midwifery Update (MU)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jmu.v1i2.62

Abstract

Studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Bagu, dari delapan ibu yang melahirkan, empat diantaranya (50%) pengeluaran ASI belum lancar/belum keluar sama sekali pada hari pertama persalinan. Salah satu teknik untuk meningkatkan produksi ASI adalah dengan pemberian masase endorphin yaitu salah satu teknik sentuhan dan pemijatan ringan yang dilakukan untuk memberikan rasa nyaman, rileks dan merangsang refleks oksitosin atau let down reflex. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek masase endorphin terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu post partum. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain penelitian non equivalen control group design. Penentuan sampel menggunakan metode accidental sampling. Besar sampel 30 ibu post partum yang memenuhi kriteria inklusi, masing-masing 15 sampel untuk kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Data yang terkumpul dianalisa menggunakan Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi ASI sebelum masase endorphin pada kelompok kontrol dengan rerata 2.667 dan pada kelompok perlakuan dengan rerata 2.400, peningkatan produksi ASI pada setelah masase pada kelompok kontrol adalah 3.267  dengan p = 0.259 dan pada kelompok perlakuan dengan rerata 4.933 dengan p = 0.001 (p < 0.05). Disimpulkan bahwa masase endorphin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu post partum. 
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perkawinan Anak di Wilayah Kerja Puskesmas Rarang Ernawati Ernawati; Baiq Dika Fatmasari; Asri Yuyu Samsiar
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.796 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.3864

Abstract

AbstrakPerkawinan anak adalah sebuah pernikahan yang satu atau kedua pasangan berusia dibawah 19 tahun. Jadi, sebuah pernikahan disebut perkawinan anak jika kedua atau salah satu pasangan masih berusia dibawah 19tahun. Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di wilayah kerja Puskesmas Rarang terdapat 67 perkawinan anak yang tersebar di desa yaitu Lando 20 kasus, rarang tengah 13 kasus, selagek 12 kasus, Rarang 10 kasus, Jenggik 5 kasus, Rarang Selatan 4 kasus, Rarang batas 3 kasus dan Embung Kandong 2 kasus. dari 10 ibu yang menikah pada usia di bawah 19 tahun. Perkawinan anak dikarenakan rendahnya pengetahuan dan rendahnya tingkat pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perkawinan anak di wilayah kerja Puskesmas Rarang Tahun 2021. Metode, dan Hasil jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan desian penelitian case control dengan pendekatan retrospektif . Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 134 orang. Analisis data menggunakan chi square. Penelitian ini menunjukkan ada hubuangan faktor pendidikan (p-value 0,001) pengetahuan (p-value 0,019) dan pendidikan orang tua (p-value 0,001) dengan pernikahan anak.Kata Kunci: Pernikahan Anak, Pendidikan, Pekerjaan AbstractChild marriage is a marriage between one or both couples under the age of 19. So, a marriage is called child marriage if the second or one of the couples is under the age of 19. Based on a preliminary survey conducted by researchers in the working area of Puskesmas Rarang there are 67 child marriages spread across the village, namely lando 20 cases, central rarang 13 cases, selagek 12 cases, rarag 10 cases, jenggik 5 cases, southern rarang 4 cases, rarang limit 3 cases and embung kandong 2 cases. 10 mothers who marry under the age of 19. Child marriage is due to low knowledge and low level of education. The purpose of this study To find out and analyze the factors related to child marriage in the working area of Puskesmas Rarang In 2021. Method, and The results The type of research used is descriptive analytic with case control research design with retrospective approach . The number of samples in the study were 134 people. Data analysis using chi square. This study shows that there is a relationship between education (p-value 0.001) knowledge (p-value 0.019) and parental education (p-value 0.001) with child marriage.Keywords: Child Marriage, Education, Employment