Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS YURIDIS TERHADAP PUTUSAN NO. 111/PID.SUS/2017/PN.SAG TENTANG PEMIDANAAN PELAKU KEPEMILIKAN TANAMAN GANJA DIBAWAH MINIMUM KHUSUS Sandi Permana Nugraha
Kumpulan Jurnal Mahasiswa Fakultas Hukum Sarjana Ilmu Hukum, Juli 2019
Publisher : Kumpulan Jurnal Mahasiswa Fakultas Hukum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sandi Permana Nugraha, Dr. Abdul Madjid, S.H., M.H., Dr. Ismail Navianto, S.H., M.H. Fakultas Hukum, Universitas Brawijaya Permanasandy28@yahoo.com  ABSTRAK Narkotika merupakan zat yang berasal dari tanaman maupun bukan tanaman, yang memiliki kandungan penurunan atau perubahan kesadaran bagi penggunanya. Di Indonesia sendiri penyalahgunaan narkotika yang sering kita jumpai adalah narkotika yang berbentuk tanaman yang biasa disebut dengan ganja. Penyalahgunaan ganja biasanya ditujukan pada generasi muda. Di Indonesia ada kasus yang sangat menarik untuk dibahas yang mana pelakunya bukan datang dari generasi muda, melainkan dari seorang pria paruh baya yang ingin mengobati istrinya yang sedang mengidap penyakit langka di Indonesia maupun di dunia. Penyakit istrinya adalah kista yang tumbuh di sumsum tulang belakang atau disebut juga dengan Syringomyelia. Fidelis Arie disini sudah mengupayakan berbagai macam cara agar istrinya tersebut dapat sembuh total dari penyakitnya. Namun, upaya Fidelis disini selalu menemui jalan yang terjal. Alhasil upaya terakhir yang dapat ia lakukan adalah dengan mencari informasi yang ada di internet dengan cara apa istrinya dapat sembuh dari penyakitnya tersebut dan yang ia dapatkan dari internet adalah pengobatan dengan menggunakan ekstrak ganja. Hasil akhir yang ia dapatkan atas perilakunya tersebut tertuang dalam Putusan No 111/Pid.Sus/2017/PN.SAG, Majelis Hakim menyatakan Fidelis terbukti bersalah sebagai penyalahguna narkotika golongan I dan divonis dalam pasal 116 ayat (2) Undang-Undang Narkotika dan menghukum pidana penjara Fidelis dengan berdasarkan keadilan kemanusiaan dan bertujuan untuk memberikan pembelajaran. Kata kunci : Penyalahgunaan Narkotika, Ganja, Pidana ABSTRACT Narcotics can be categorized as drug coming from plant or non-plant with substance that could affect or degrade consciousness of a person who consumes it. Cannabis is the most common drug abuse in young generation in Indonesia. However, this paper is focused more on exceptional case where a middle-aged man in Indonesia deliberately used cannabis to cure his wife developing a rare disease. In this case, his wife develops cyst in her bone marrow or known as Syringomyelia. Fidelis Arie had done several attempts to cure his wife’s disease although it ended up in vain. This desperation led him to seeking into medication that could help cure his wife, and surprisingly, the information he got from the internet led him to the use of cannabis extract as medicine. The last result concerning his act of using cannabis is stated in Decision Number 111/Pid.Sus/2017/PN.SAG, and Fidelis was pleaded guilty since he was discovered illegally using narcotic type I and he was punished based on Article 116 Paragraph (2) of Act Number 35 of 2009 concerning Narcotic, and his punishment was delivered on the basis of delivering discipline according to justice which is aimed to deter the defendant. Keywords : narcotic abuse, cannabis, criminal  
LEGAL CERTAINTY OF INHERITANCE BPHTB COLLECTION BY BAPENDA MALANG CITY Sandi Permana Nugraha; Tunggul Anshari Setia Negara; Dyah Widhiawati
International Journal of Educational Review, Law And Social Sciences (IJERLAS) Vol. 3 No. 1 (2023): January
Publisher : RADJA PUBLIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/ijerlas.v3i1.1101

Abstract

In the provisions of Article 7 paragraph (2) letter e of the Malang City Regional RegulationNumber 15 of 2010 concerning BPHTB Malang City, there are no further regulations regarding the definition of market value, who is authorized to determine market value and how the mechanism for determining it. Thus causing the market value in Article 7 paragraph (2) letter e to be interpreted freely (multiple interpretations). The purpose of this study is to analyze and find out how legal certainty determines market value in the collection of BPHTB Inheritance by Bappenda in Malang City. The results of the study show that market value regulation in the Perda BPHTB Malang City does not guarantee legal certainty. This has an impact on the violation of the principles of BPHTB collection which includes the principles of justice, legal certainty, legality, and simplicity. In addition, legal uncertainty regarding market value regulation has led to acts that exceeded the authority in collecting BPHTB conducted by Bapenda Malang City.