Muhammad Taqiyyuddin Ramadhan
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KEWENANGAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH DALAM PENGAWASAN OPERASIONAL STARTUP FINANCIAL TECHNOLOGY SYARIAH Muhammad Taqiyyuddin Ramadhan
Kumpulan Jurnal Mahasiswa Fakultas Hukum Sarjana Ilmu Hukum, Maret 2020
Publisher : Kumpulan Jurnal Mahasiswa Fakultas Hukum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Muhammad Taqiyyuddin Ramadhan, Dr. Sihabudin, S.H.,M.H.,  Dr. Reka Dewantara S.H., M.H. Fakultas Hukum Universitas Brawijaya email : mtaqir@ub.ac.id Abstrak Lembaga pembiayaan seperti financial technology kini semakin berkembang. Hal ini ditandai dengan munculnya financial technology syariah yang merupakan jawaban atas keinginan masyarakat indonesia yang mayoritas beragama islam dan berkeinginan menerapkan kaidah hukum islam dalam kehidupan sehari-harinya. Sebelum perusahaan financial technology dapat tumbuh menjadi perusahaan yang kuat, perusahaan ini akan melewati fase startup dimana pada masa ini financial technology syariah baru mulai merintis usahanya. startup financial technology syariah yang merupakan bentuk dari lembaga pembiayaan syariah dalam pelaksanaan operasionalnya perlu diawasi oleh lembaga yang berwenang dan berkompeten. Lembaga tersebut ialah Dewan Pengawas Syariah yang merupakan lembaga yang bertugas mengawasi implementasi dari fatwa DSN-MUI. Hal ini bertujuan agar dalam pelaksanaan  kegiatan operasionalnya sesuai dengan prinsip syariah. Penelitian ini merupakan penelitian normatif dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan (Statute approach), Pendekatan Analisis (Analytical approach), Pendekatan konsep (Conseptual approach). Hasil Penelitian ini menunujukan bahwa Dewan Pengawas Syariah memiliki kewenangan dalam mengawasi operasional dari startup financial technology syariah hal ini didasarkan karena adanya ketentuan yang menyatakan DPS memiliki tugas melakukan pengawasan secara aktif maupun pasif terhadap produk atau jasa dan kegiatan usaha dari lembaga keuangan berbasis prinsip syariah. Kata Kunci : startup financial technology syariah, Dewan Pengawas Syariah, Kewenangan   Abstract Lending companies like those that are financial technology-based are currently growing. This is indicated by the emergence of sharia financial technology that seems to be the solution for the majority of people who are Muslim and who wish to implement the principles of Islamic law in real life. Previously, financial technology could grow into solid companies that started with startup phase. Startup in sharia financial technology is sharia-based lending whose operation requires the supervision of an authorised and competent body called Sharia Supervisory Council (hereinafter DPS). This body is responsible to supervise the implementation of the fatwa by DSN-MUI. This is aimed to direct the operation to the principle of sharia. This research is a normative study that employed statue, analytical and conceptual approaches. The research result shows that the supervisory council has the authority to supervise the operation of sharia-based financial technology startup. This is based on the provision suggesting that the DPS is responsible to actively and passively supervise products or services and business activities of sharia-based lending companies. Keywords: startup of sharia based financial technology, Sharia Supervisory Council, authority
TINJAUAN HUKUM DAN HAM TERHADAP ISU DISKRIMINASI DAN IMPUNITAS STUDI KASUS PERKARA FERDY SAMBO Muhammad Taqiyyuddin Ramadhan
YUSTISI Vol 11 No 3 (2024)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/yustisi.v11i3.17882

Abstract

Karya tulis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan implementasi antara hukum dan hak asasi manusia terhadap penegakkan hukum di Indonesia terutama kaitannya dengan kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia berupa penghilangan nyawa atau pembunuhan. Penghilangan nyawa merupakan bentuk pelanggaran hak asasi manusia yang paling mendasar yakni hak untuk hidup. Pada dasarnya hak untuk hidup merupakan hak kodrati dan menjadi dasar dan alasan bagi manusia tersebut dapat menyandang hak-hak lainnya. Dalam menangani kasus penghilangan hak untuk hidup bilamana dilakukan oleh warga biasa proses peradilan dapat dilakukan dengan sesuai dengan ketentuan peraturan hukum yang berlaku. Namun, dalam hal kasus pelanggaran hak untuk hidup dilakukan oleh oknum pejabat yang memiliki kuasa dan wewenang yang besar kerap kali menimbulkan isu impunitas dan diskriminasi dalam proses-proses memperoleh keadilan. Untuk itu dalam penelitian ini akan dikaji hubungan dan pengimplementasian hukum dan hak asasi manusia dengan studi kasus perkara Ferdy Sambo. Penelitian hukum ini, menggunakan jenis penelitian yuridis normatif. Pendekatan yuridis normatif merupakan penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka ataupun data sekunder yang digunakan sebagai bahan untuk diteliti dengan cara mengadakan penelusuran terhadap peraturan-peraturan yang berlaku serta teori yang relevan. Penelitian ini dapat dilihat dari dua aspek yakni dari aspek yuridis yang mencoba mengakaji hukum dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku seperti Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999. Kata kunci: Hukum, Hak Asasi Manusia, Impunitas
TINJAUAN HUKUM DAN HAM TERHADAP ISU DISKRIMINASI DAN IMPUNITAS STUDI KASUS PERKARA FERDY SAMBO Muhammad Taqiyyuddin Ramadhan
YUSTISI Vol 11 No 3 (2024)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/yustisi.v11i3.17882

Abstract

Karya tulis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan implementasi antara hukum dan hak asasi manusia terhadap penegakkan hukum di Indonesia terutama kaitannya dengan kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia berupa penghilangan nyawa atau pembunuhan. Penghilangan nyawa merupakan bentuk pelanggaran hak asasi manusia yang paling mendasar yakni hak untuk hidup. Pada dasarnya hak untuk hidup merupakan hak kodrati dan menjadi dasar dan alasan bagi manusia tersebut dapat menyandang hak-hak lainnya. Dalam menangani kasus penghilangan hak untuk hidup bilamana dilakukan oleh warga biasa proses peradilan dapat dilakukan dengan sesuai dengan ketentuan peraturan hukum yang berlaku. Namun, dalam hal kasus pelanggaran hak untuk hidup dilakukan oleh oknum pejabat yang memiliki kuasa dan wewenang yang besar kerap kali menimbulkan isu impunitas dan diskriminasi dalam proses-proses memperoleh keadilan. Untuk itu dalam penelitian ini akan dikaji hubungan dan pengimplementasian hukum dan hak asasi manusia dengan studi kasus perkara Ferdy Sambo. Penelitian hukum ini, menggunakan jenis penelitian yuridis normatif. Pendekatan yuridis normatif merupakan penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka ataupun data sekunder yang digunakan sebagai bahan untuk diteliti dengan cara mengadakan penelusuran terhadap peraturan-peraturan yang berlaku serta teori yang relevan. Penelitian ini dapat dilihat dari dua aspek yakni dari aspek yuridis yang mencoba mengakaji hukum dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku seperti Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999. Kata kunci: Hukum, Hak Asasi Manusia, Impunitas