Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

POTENSI PENULARAN COVID-19 DI DALAM KABIN PESAWAT KOMERSIL Syougie Syougie; Eri Widianto; Ferdi Afian; Dasti Anditiarina
JURNAL KEDOKTERAN Vol 6 No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36679/kedokteran.v6i1.266

Abstract

COVID-19 dapat menular dengan mudah dari satu orang ke orang lain. Penularan dapat terjadi di mana saja termasuk dalam penerbangan. Lingkungan di dalam kabin pesawat merupakan lingkungan yang memungkinkan terjadi kontak dekat karena padatnya penumpang. Potensi penularan Covid-19 di lingkungan penerbangan khususnya potensi penularan di dalam kabin pesawat merupakan masalah yang harus diteliti dan ditanggulangi secepatnya. Kabin pesawat merupakan sebuah lingkungan tertutup berventilasi dengan kepadatan penumpang yang berdekatan satu sama lain, serta kondisi lingkungan yang hipobarik dengan kelembaban yang kering. Sebagian besar pesawat komersial mensirkulasi ulang sekitar setengah dari udara yang ada di dalam kabin pesawat untuk meningkatkan kontrol terhadap sirkulasi kabin, kelembaban, dan membantu efisiensi bahan bakar.
PERAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI KAMERA DI DALAM HIGIENE PENERBANGAN amilya agustina; Andyka BanyuSutrisno; Ferdi Afian; Dasti Anditiarina
JURNAL KEDOKTERAN Vol 6 No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36679/kedokteran.v6i1.264

Abstract

Kondisi pandemi Covid19, membuat perubahan dalam dunia penerbangan saat ini, penggunaan teknologi kamera dapat diaplikasikan untuk tindakan preventif terjadinya penularan penyakit ketika seseorang melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang. Seperti diketahui, pada tahun 2006 lebih dari 2 juta penumpang melakukan perjalanan menggunakan pesawat komersil. Teknologi yang digunakan adalah kamera dalam surveilans penerbangan. Didalam dunia penerbangan teknologi ini digunakan guna meningkatkan efisiensi dan menekan biaya operasional. Penggunaan yang paling sering dilakukan adalah pada sistem keamanan pesawat serta pada proses perawatan pesawat karena sifatnya yang tidak merusak material. Selain itu penggunaan kamera radiasi inframerah juga dapat digunakan pada sistem pengawasan didarat (bandara). Penggunaan kamera radiasi inframerah yang paling sering dilakukan dibandara adalah untuk mengecek suhu calon penumpang yang akan melakukan perjalanan.
PERJALANAN DENGAN PESAWAT UDARA PADA PANDEMI PENYAKIT TRANSMISI PERNAFASAN Retno Wibawanti; Maria Sri Kristina; Ferdi Afian; Dasti Anditiarina
JURNAL KEDOKTERAN Vol 6 No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36679/kedokteran.v6i1.267

Abstract

Industri penerbangan bekerja sama dengan pihak pemerintahan setempat dan otoritas kesehatan masyarakat bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan potensi risiko kesehatan masyarakat secara tepat dan sesuai. Bagi orang yang akan bepergian dapat melaksanakan tanggung jawabnya untuk membantu meminimalkan risiko penularan penyakit dengan menunda atau menghindari bepergian, terutama bagi orang yang sakit, lanjut usia, orang dengan penyakit kronis atau penyakit dasar lainnya. Orang dengan penyakit menular yang aktif tidak boleh bepergian melalui udara. Maskapai penerbangan juga dapat menolak penumpang naik pesawat bila diduga mempunyai penyakit infeksius yang menular.
PENCEGAHAN FOODBORNE DISEASE SELAMA PENERBANGAN DENGAN PENERAPAN PRINSIP KEAMANAN PANGAN (FOOD SAFETY) OLEH AWAK KABIN DALAM PESAWAT Dasti Anditiarina; Sri Wahyuningsih; Ferdi Afian; Wawan Mulyawan
JURNAL KEDOKTERAN Vol 6 No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36679/kedokteran.v6i1.265

Abstract

Peningkatan penggunaan transportasi pesawat udara oleh masyarakat, maka semakin banyak orang yang berpotensi terpapar oleh inflight meal yang tidak higienis. Apabila penyakit akibat makanan (foodborne disease) di dalam pesawat ini dialami oleh pilot maka akan berdampak terhadap keselamatan penerbangan karena pilot dapat mengalami inkapasitasi. Pelaksanaan protokol higiene makanan dalam pesawat merupakan faktor yang sangat penting untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit akibat makanan. Panduan keamanan Pangan ini dikeluarkan oleh IFSA (International Flight Services Association) dan AEA (The Association of Europe Airlines) yang merupakan adaptasi dari panduan keamanan pangan dari WHO yang termasuk didalamnya: keterlibatan dari pemangku kebijakan, airline, catering dan juga penyuplai makanan. Kontaminasi dari awak kabin disebabkan karena kegagalan penjamah makanan untuk melakukan cuci tangan yang baik dan benar