Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KOMUNIKASI KOMUNITAS KHUSUS “LGBT” Elfiyanti Ritonga
Jurnal Komunika Islamika : Jurnal Ilmu Komunikasi dan Kajian Islam Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37064/jki.v5i2.3997

Abstract

Fenomena LGBT (lesbian, gay, biseksual, transgender) saat ini telah berkembang di dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat Indonesia dengan kebudayaan timurnya masih menganggap bahwa kaum LGBT merupakan orang-orang yang menyimpang, sehingga kaum LGBT ini masih ragu untuk membuka diri mereka kepada masyarakat. Sebagian besar kaum LGBT mempresentasikan dirinya sebagai masyarakat heteroseksual, hal ini dilakukan agar kaum LGBT dapat bergaul secara nyaman dalam melakukan berbagai aktifitas sosial bermasyarakat. Tulisan  ini akan membahas Komunikasi Komunita Khusus LGBT di Era Digital. Disamping mengaitkannya dengan kemajuan tehnologi informasi dan komuniksi, makalah ini akan mengupas bagaimana perkembangan komunitas LGBT dalam pandangan Komunikasi Islam.
Strategi Public Relations Berbasis Digital untuk Promosi Museum Perkebunan Indonesia Dama Kania Harahap; Elfiyanti Ritonga
MUKASI: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 4 No. 3 (2025): Agustus 2025
Publisher : Yayasan Pendidikan Penelitian Pengabdian Algero

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54259/mukasi.v4i3.5290

Abstract

This study explores the digital public relations strategy implemented by the Museum of Indonesian Plantation (Musperin) in building institutional image and expanding audience engagement in the digital communication era. Adopting a qualitative approach with a case study method, data were collected through direct observation and semi-structured interviews with museum management. The findings reveal that Musperin utilizes social media not merely for promotion, but also as an educational and participatory two-way communication platform. The strategy is analyzed using five digital PR elements proposed by Phillips & Young: transparency, porosity, the internet as an agent and content richness. Moreover, Musperin integrates Islamic communication values such as qaulan sadidan (truthful speech), fathanah (wisdom), and qaulan baligha (impactful delivery) in conveying its messages. These principles ensure that the institution communicates with honesty, intelligence, and clarity. The study concludes that a digital PR strategy that is adaptive, value-driven, and participatory is effective in enhancing institutional credibility and fostering audience trust, particularly among digital-native generations. The findings also suggest that such strategies can be applied to other thematic museums as a model for strengthening institutional presence and public engagement through creative, ethical, and interactive digital platforms.