Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Pemberian Nutrisi Dan Penyakit Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Balita Ditk/Paud Wilayah Kerja Puskesmas Kenali Besar Kota Jambi tahun 2014 Junita Junita
Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.137 KB)

Abstract

Abstrak Latar Belakang : Derajat kesehatan masyarakat salah satunya dilihat dari angka ke-matian bayi adalah karena BBLR, (Berat Badan Lahir Rendah) 29%, gangguan pernafasan 27%, dan masalah nutrisi 10%. Balita merupakan kelompok usia tersendiri yang menjadi sasaran program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) di lingkup Dinas Kesehatan. Balita merupakan masa pertumbuhan tubuh dan otak yang sangat pesat da-lam pencapaian keoptimalan fungsinya. data cakupan pelayanan kesehatan balita di Di-nas Kesehatan Kota Jambi dari tiga tahun yang lalu (2011, 2012, 2013) didapatkan data dari 20 puskesmas, terdapat perbandingan antar puskesmas yang ada di Kota Jambi, didapatkan jumlah balita terbanyak sebanyak 3233 balita dengan angka DDTK terendah di Puskesmas Kenali BesarMetode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan rancangan crosssectional untuk mengetahui hubungan pemberian nutrisi dan penyakit terhadap perkembangan motorik kasar balita pada TK/PAUD di Wilayah Kerja Puskesmas Kenali Besar tahun 2014. Pendekatan penelitian ini dilakukan dengan cara cross sectional dan dilakukan proporsional sampling terhadap 11 PAUD/TK di Wilayah Kerja Puskesmas Kenali Besar. Dimana sampel pada penelitian ini adalah balita dengan unit terkecil ibu balita yang bersekolah di PAUD/TK di wilayah Kerja Puskesmas Kenali Besar, dimana dalam penelitian ini sebanyak 80 responden yang dilakukan wawancara dan observasi.Kesimpulan: menunjukkan balita dengan nutrisi kurang baik akan berisiko hampir 3 kali mengalami perkembangan abnormal dibandingkan balita yang mempunyai nutrisi baik. Sedangkan balita yang sakit dalam 1 bulan terakhir akan berisiko sebanyak 2 kali untuk mengalami perkembangan abnormal dibandingkan balita yang tidaksakit dalam 1 bulan terakhir. Abstrack The Impact of Nutrition Giving and Disease on the Growth of Underfive Children Rough Motoric at Kindergarten/Playgroup of Puskesmas Kenali Besar Jambi City 2014 Background: One of the public health quality can be measured by the infant mortality rate, consists of BBLR 29%, respiratory disorder 27%, and malnutrition 10%. Under five Children are in the particular group of age that is being the target of Health Depart-ment’s KIA program. This group of children has a very rapid growth of body and brain in it’s achievement of function optimization. From the data of under five children health service in Health Department, for three year ago (2011, 2012, 2013) from 20 puskesmas with comparison, resulted the biggest number of children, 3233 underfive children, have the lowest number of DDTK in Puskesmas Kenali Besar. Methode : The research applicates the quantitative method with cross sectional design in order to find the relationship between nutrition giving and disease on the growth of underfive children year’s rough motoric for kindergarten/playgroup in Puskesmas Kenali Besar of year 2014. The approach of research is performed with cross sectional and proportional sampling for 11 kindergarten/playgroup in Puskesmas Kenali Besar. Samples in this research are underfive children year with children’s mother as analysis unit, which amounts to 80, and performed by interview and observation. auxillary variable of children’s mother Conclusion : The result showed that children under five year with poor nutrition will be at risk of getting abnormal growth for almost 3 times compared to children with proper nutrition. While toddlers with illness in one past month will be at risk of getting abnormal growth for 2 times compared to children with no illness in the one last month.
THE RELATIONSHIP BETWEEN TOTAL CHOLESTEROL RATIO WITH HDL AND HIP SIRCUMFERENCE RATIO WITH STROKE AT RSUD RD. MATTAHER JAMBI 2016 Junita Junita; Ernawati Ernawati
Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health) Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.575 KB) | DOI: 10.35910/jbkm.v3i1.198

Abstract

Stroke adalah keadaan yang timbul karena terjadi gangguan peredaran darah diotak yang menyebabkan terjadinya kematian jaringan otak sehingga mengakibatkan seseorang menderita kelumpuhan dan kematian. Di Indonesia, stroke merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah jantung dan kanker. Bahkan, menurut survei tahun 2004, stroke merupakan pembunuh no.1 di RS Pemerintah di seluruh penjuru Indonesia. Penelitian ini menggunakan disain cross sectional, bertujuan untuk mengetahui hubungan antara rasio kadar kolesterol total terhadap HDL, rasio lingkar pinggang terhadap panggul dan jenis kelamin dengan kejadian stroke di RSUD Raden Mattaher Jambi.. Populasi adalah pasien yang menderita stroke dan tidak stroke dirawat di ruang perawatan RSUD Raden Mattaher Jambi dan sampel berjumlah 99 responden. Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 8 sampai dengan 26 Agustus 2016 Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar kolesterol total responden yang menderita stroke lebih rendah dari yang tidak stroke yaitu 233,33 mg/dl, rata-rata HDL responden yang menderita stroke lebih rendah dari responden tidak stroke yaitu 45,45 mg/dL, rata-rata lingkar pinggang responden yang menderita stroke adalah 80,04 lebih kecil dibandingkan non stroke. Sebanyak 26,3% responden mempunyai rasio kolesterol HDL berisiko, 60,6% responden mempunyai rasio lingkar pinggang dan lingkar panggul berisiko, Ada hubungan antara rasio kolesterol terhadap HDL (p value 0,001) dan rasio lingkar pinggang panggul (p value 0,05) dengan stroke di RSUD RadenMattaher tahun 2016. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi RSUD Raden Mattaher Jambi untuk melakukan penyuluhan kesehatan kepada penderita yang dirawat inap maupun rawat jalan, Bagi dosen Poltekkes Kemenkes Jambi untuk meningkatkan pembelajaran praktik dalam melakukan perawatan penderita stroke, serta lebih banyak lagi kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang faktor risiko terjadinya stroke
Pendampingan Kader Menggunakan Kartu Aksi Gizi Meningkatkan Pola Asuh Ibu Junita Junita; Rusmimpong Rusmimpong; Egy Sunanda Putra
Jurnal Vokasi Kesehatan Vol 6, No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.608 KB) | DOI: 10.30602/jvk.v6i1.434

Abstract

AbstrakLatar Belakang. Masalah gizi masih menjadi pusat perhatian di negara berkembang seperti Indonesia. Pada tahun 2030 tujuan utama Sustainable Development Goals (SDGs) adalah mengakhiri segala masalah malnutrisi. Pola asuh ibu balita berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan balita. Kondisi ini harus menjadi perhatian khusus, mengingat bahwa kecukupan gizi dari asupan makan sangat berkaitan erat dengan status gizi balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendampingan gizi oleh kader menggunakan kartu aksi gizi terhadap peningkatan pola asuh ibu balita. Metode. Desain penelitian pre eksperimental pre and post test only design menggunakan media kartu aksi gizi dengan sampel penelitian ibu balita beerjumlah 84 orang posyandu di wilayah kerja Puskesmas Tahtul Yaman. Data dikumpulkan dengan cara wawancara terhadap ibu balita dengan menggunakan kartu aksi gizi. Uji statistik yang digunakan adalah paired t-test dan regresi logistik ganda. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan pola asuh ibu (b=4,190; p=0,0001). Analisis multivariat menunjukan umur ibu (OR=3,59; p=0.009), dan pendidikan ibu (OR=3.25; p=0,016) berpengaruh terhadap pola asuh ibu. Kesimpulan. Kartu Aksi Gizi meningkatkan pola asuh ibu balita. Umur ibu dan pendidikan ibu merupakan faktor dominan yang berpengaruh terhadap pola asuh ibu balita.