Nismah Nukmal
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

The Diversity of Grasshoppers in Liwa Botanical Garden Based on Time Capture Alita Nur Afdila; M. Kanedi; Nismah Nukmal; Sutyarso Sutyarso
Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati (J-BEKH) Vol. 7 No. 1 (2020)
Publisher : Department of Biology Faculty of Mathematics and Natural Sciences Universitas Lampung in collaboration with The Indonesian Association of Biology (PBI) Lampung Branch.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jbekh.v7i1.8

Abstract

Grasshopper is one of the diurnal cosmopolitan insect, the existence of grasshoppers is very influential for some other animal populations such as birds. It is still lack of information of diversity, distribution, population, and other basic biological aspects of grasshoppers at Kebun Raya Liwa (KRL). To monitor biodiversity, it is necessary to provide informations about the number of individuals, their functions, and roles in the habitat and ecosystem. Therefore it is necessary to conduct the research of these topics. This research was carried out during November to December 2019, at the Taman Hias Kebun Raya Liwa. Grasshoppers were cached in the morning from 06.00 AM to 09.00 AM, day from 10.00 AM to 02.00 PM, and afternoon from 03.00 PM to 06.00 PM . The grasshoppers was cached using a sweeping net by exploring the Taman Hias Kebun Raya Liwa. The caught grasshopper was identified at the Zoology Laboratory of the Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Lampung. The result show that ten species of grasshopper were found at the Taman Hias Kebun Raya Liwa, i.e. Phaleoba antennata, Phaleoba fumosa, Phaleoba rustica, Atractomorpha crenulata, Atractomorpha sp., Phillium crurifolium, Phillium sp, Trilophidia annulata, Oxya chienensis, and Melanoplus differentialentialis. The index diversity of grasshopper at the Taman Hias Kebun Raya Liwa is categorized to moderate with H' = 2.223. The best time to catch grasshoppers is in the morning from 06.00 AM-09.00 AM and afternoon from 03:00 PM – 05:00 PM.
KARAKTERISTIK HABITUS DAN LINGKUNGAN POHON SARANG SEMUT RANGRANG (Oecophylla smaragdina) DI BANDAR LAMPUNG Dewi Ariska; Suratman Umar; Nismah Nukmal; M. Kanedi
Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati (J-BEKH) Vol. 5 No. 2 (2019)
Publisher : Department of Biology Faculty of Mathematics and Natural Sciences Universitas Lampung in collaboration with The Indonesian Association of Biology (PBI) Lampung Branch.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jbekh.v5i2.49

Abstract

The weaver ant (Oecophylla smaragdina) is a eusocial insect, whose colonic life is highly dependent on the existence of trees. The existence of the weaver ant in natural habitat is now reduced due to the destruction of habitats caused by humans. To preserve the existence of weaver ant in nature needs to be studied bioecology as the purpose of this research is to know the characteristics of habitus and environment of weaver ants nest in Bandar Lampung. The research was conducted in June-October 2017 at the location of yard and plantation, using 50% sample from the sample population, from 20 districts in Bandar Lampung, 10 sub-districts were used as randomly selected research sites. The results showed as many as 15 types of plants used weaver ant for nesting. The most widely planted species of weaver ant is Mangifera sp. with characteristics of slippery surface habitus, sympodial branching, tree height of 3.9 to 11.5 m and an average canopy of> 65%, more nests found in yards (76%) far from urban areas, the percentage of the dominant nest toward the east , which is 41.8% of the total number of 86 nests.
KEMAMPUAN BERBAGAI TINGKATAN STADIUM LARVA KUMBANG Tenebrio molitor L. (COLEOPTERA : TENEBRIONIDAE) DALAM MENGKONSUMSI STYROFOAM (POLYSTYRENE) Deasy Vidya Carolina Manullang; Nismah Nukmal; Suratman Umar
Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati (J-BEKH) Vol. 5 No. 1 (2018)
Publisher : Department of Biology Faculty of Mathematics and Natural Sciences Universitas Lampung in collaboration with The Indonesian Association of Biology (PBI) Lampung Branch.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jbekh.v5i1.56

Abstract

Kumbang Tenebrio molitor atau yang lebih dikenal sebagai ulat hongkong, memiliki nilai ekonomis karena dapat digunakan sebagai pakan ternak maupun obat bagi manusia dan mudah dibudidayakan. Ulat hongkong belum dimanfaatkan secara maksimal, sementara ulat hongkong secara alami memiliki manfaat yang besar sebagai pengurai senyawa organik dan anorganik di alam, dari penelitian terakhir diketahui dapat mengurai styrofoam. Penelitian ini dilaksanakan pada Juli-Agustus 2016 di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan berbagai tingkatan stadium larva ulat hongkong dalam mengkonsumsi styrofoam. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 10 instar larva ulat hongkong sebagai perlakuan dan 3 kali pengulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisis Ragam (ANARA) dan dilanjutkan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) pada taraf beda nyata 5% serta dilakukan analisis korelasi antara jumlah styrofoam yang dimakan dengan berat serta panjang ulat hongkong. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pakan styrofoam mempengaruhi berat dan panjang ulat hongkong, serta lama stadium ulat hongkong (p < 0,05). Hasil analisis korelasi antara berat ulat hongkong dan jumlah pakan yang dimakan menunjukan adanya hubungan positif yang sangat kuat (r = 0,96), dan pada korelasi antara panjang ulat hongkong dan jumlah pakan yang dimakan menunjukkan adanya hubungan postif yang kuat (r = 0,66).
THE DIVERSITY AND ABUNDANCE OF SPIDERS (Arachnida) IN LIWA BOTANICAL GARDEN Hajariyah Hajariyah; Nismah Nukmal; Gina Dania Pratami; M. Kanedi
Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati (J-BEKH) Vol. 7 No. 2 (2020)
Publisher : Department of Biology Faculty of Mathematics and Natural Sciences Universitas Lampung in collaboration with The Indonesian Association of Biology (PBI) Lampung Branch.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jbekh.v7i2.65

Abstract

Spiders are organisms that can adapt to various environments throughout the earth's surface from arctic regions to desert areas. Many spiders occupy areas with low vegetation and shrubs. The Liwa Botanical Garden has dense vegetation which is an ideal habitat for spiders. This study aims to determine the diversity and abundance of spiders (arachnids) in open and closed areas in the Liwa Botanical Garden. The research was conducted in November - December 2019. Spiders were sampled using a survey method by making line transects at predetermined locations. Sampling using sweep nets and pit traps. The spiders found were identified in the Zoology Laboratory, Biology Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Lampung, and their relative abundance was calculated. The results showed that 249 individual spiders were grouped into 9 families and 21 species. The family with the highest number of individuals was Aranidae, while the least number of families was Phalangiidae.
PERBANDINGAN PUPASI DUA JENIS KUPU-KUPU Troides helena DAN Pachliopta aristolochiae (LEPIDOPTERA: PAPILIONIDAE) Emilia Apriyanti; Herawati Soekardi; Nismah Nukmal
Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati (J-BEKH) Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Department of Biology Faculty of Mathematics and Natural Sciences Universitas Lampung in collaboration with The Indonesian Association of Biology (PBI) Lampung Branch.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jbekh.v3i2.82

Abstract

T. helena dan P. aristolochiae merupakan spesies kupu-kupu yang memakan tanaman pakan yang sama (Aristolochia tagala) pada fase larva. Ketika akan memasuki fase pupa, larva kupu-kupu T. helena dan P. aristolochiae mengalami pupasi yang diawali dengan aktifnya hormon prothoracicotropic (PTTH) yang memicu larva untuk berhenti makan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tahapan dan waktu yang dibutuhkan dari awal pupasi hingga terbentuk pupa dari dua jenis kupu-kupu. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016 di Taman Kupu-kupu Gita Persada Lampung. Sepuluh larva instar terakhir T. helena dan P. aristolochiae hasil penangkaran diamati aktivitasnya setiap satu jam hingga terbentuk pupa, serta pengukuran panjang benang dan penimbangan berat pupa. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif, uji t (Independent Sample Test), dan analisis korelasi untuk panjang benang dan berat pupa. Hasil menunjukkan bahwa pada awal memasuki pupasi, larva instar terakhir T. helena dan P. aristolochiae memiliki aktivitas yang sama, yaitu berhenti makan dan mencari tempat yang cocok yang akan digunakan sebagai tempat menggantung. Larva memendekkan tubuhnya, membuat benang, menggantung dan kemudian membentuk pupa. Pembuatan benang T. helena dan P. aristolochiae terjadi pada malam hari. Hasil analisis uji t menunjukkan bahwa rata-rata lama pupasi kupu-kupu T. helena dan P. aristolochiae berbeda nyata ( < 0,03), rata- rata pupasi T. helena 4,8 jam lebih lama dibandingkan P. aristolochiae. Adanya korelasi positif antara panjang benang dan berat dengan nilai r T. helena : 0,94 dan r P. aristolochiae : 0, 60
PERBANDINGAN POLA PELETAKKAN TELUR KUPU-KUPU Eurema blanda (LEPIDOPTERA: PIERIDAE) PADA DUA SPESIES TANAMAN PAKAN LARVA DI TAMAN KUPU-KUPU GITA PERSADA Erika Oktavia Gindhi; Herawati Soekardi; Nismah Nukmal
Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati (J-BEKH) Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Department of Biology Faculty of Mathematics and Natural Sciences Universitas Lampung in collaboration with The Indonesian Association of Biology (PBI) Lampung Branch.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jbekh.v3i2.83

Abstract

Eurema blanda merupakan kupu-kupu dari famili Pieridae yang memiliki warna kuning dan bintik coklat pada sayapnya yang merupakan ciri khas dari kupu-kupu tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan pola peletakan telur E.blanda pada dua macam tanaman pakan larva. Dua spesies tanaman pakan yang di gunakan yaitu tanaman kaliandra (Calliandra surinamensis) dan tanaman ketepeng (Cassia alata). Penelitian ini di lakukan di Taman Kupu–kupu Gita Persada yang terletak di Gunung Betung, Kemiling, Bandar Lampung, Provinsi Lampung, yang di lakukan pada bulan Januari sampai Maret 2016. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu eksperimen dengan menggunakan 2 macam tanaman pakan larva yang masing-masing 10 polybag di letakkan berkelompok pada kandang penangkaran. Analisis data di lakukan dengan cara deskriptif kuantitatif dan uji independent samples test. Hasil penelitian menunjukkan kupu-kupu E. blanda meletakkan telur-telurnya secara berkelompok di daun termuda pada kedua tanaman pakan larvanya. Kelompok telur yang terdapat pada tanaman kaliandra dan tanaman ketepeng berbeda nyata (p = 0,007) setelah di uji menggunakan uji T. Kelompok telur pada kaliandra yaitu 1-3 kelompok dengan rata-rata jumlah telur per kelompok yaitu 31,50 ± 6,85 butir sedangkan pada tanaman ketepeng 1-2 kelompok dengan rata-rata jumlah telurnya yaitu 40,84 ± 11,02 butir. Rata-rata panjang telur berbeda nyata (p = 0,005) pada tanaman kaliandra yaitu 1,31 ± 0,06 mm sedangkan pada tanaman ketepeng 1,28 ± 0,03 mm. Rata-rata diameter telur tidak berbeda nyata (p = 0,569) pada tanaman kaliandra yaitu 0,75 ± 0,11 mm dan pada tanaman ketepeng yaitu 0,76 ± 0,09 mm.
KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU NYMPHALIDAE DI PULAU PUHAWANG BESAR, TELUK LAMPUNG Kurniawati Achmad; Herawati Soekardi; Nismah Nukmal; Martinus Martinus
Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati (J-BEKH) Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Department of Biology Faculty of Mathematics and Natural Sciences Universitas Lampung in collaboration with The Indonesian Association of Biology (PBI) Lampung Branch.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jbekh.v2i1.107

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari keanekaragaman dan kemelimpahan spesies kupu-kupu Nymphalidae di Pulau Puhawang Besar, Lampung. Penelitian ini dilaksanakan di Pulau Puhawang Besar pada bulan Agustus-September 2013. Metode yang digunakan adalah metode Pollard dengan menelusuri rute jalan setapak yang ada sepanjang 8,6 km. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah individu kupu-kupu Nymphaidae yang ditemukan di Pulau Puhawang Besar sebanyak 59 individu, terdiri dari 11 spesies dan termasuk dalam 6 Subfamili, yaitu Biblidinae, Danainae, Heliconiinae, Limenitidinae, Nymphalinae, dan Satyrinae. Indeks keanekaragaman kupukupu Nymphalidae di Pulau Puhawang Besar termasuk dalam kategori sedang (1,90). Kemelimpahan kupu-kupu relative tertinggi ditunjukkan oleh Ypthima baldus sebesar 37,29%, diikuti Danaus melanipus sebesar 20,34%, dan Orsotriaena medus sebesar 11,86% sedangkan kupu-kupu yang memiliki kemelimpahan relatif terendah yaitu Cupha erymanthis dan Euthalia monina (1.69%).
PUPASI DAN KARAKTERISTIK MORFOLOGI PUPA KUPU-KUPU Doleschallia bisaltide DAN Polyura hebe (LEPIDOPTERA : NYMPHALIDAE) Dwi Nurkinasih; Herawati Soekardi; Nismah Nukmal
Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati (J-BEKH) Vol. 4 No. 1 (2017)
Publisher : Department of Biology Faculty of Mathematics and Natural Sciences Universitas Lampung in collaboration with The Indonesian Association of Biology (PBI) Lampung Branch.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jbekh.v4i1.121

Abstract

PENGARUH DUA JENIS PAKAN TERHADAP LAMA STADIUM LARVA KUMBANG Tenebrio molitor (COLEOPTERA: TENEBRIONIDAE) Rahmawati Rahmawati; Nismah Nukmal; Suratman Suratman
Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati (J-BEKH) Vol. 4 No. 2 (2017)
Publisher : Department of Biology Faculty of Mathematics and Natural Sciences Universitas Lampung in collaboration with The Indonesian Association of Biology (PBI) Lampung Branch.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jbekh.v4i2.131

Abstract

Tenebrio molitor merupakan serangga yang memiliki nilai ekonomis dan mudah dipelihara. Pemberian pakan yang tepat dapat meningkatkan pertumbuhan dan reproduksi dari T. molitor. Ragi merupakan pakan utama T. molitor yang dapat meningkatkan proses pencernaannya sehingga pertumbuhan dapat mencapai optimal. Sedangkan styrofoam merupakan bahan polistiren yang dapat menjadi pakan alternatif bagi T. molitor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dua jenis pakan (ragi dan styrofoam) terhadap lama stadium larva kumbang T. molitor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen skala laboratorium menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 10 kali pengulangan. Parameter yang diamati dalam penelitian adalah panjang larva, berat larva, lama stadium larva, dan berat pakan yang dimakan. Data yang diperoleh dari penelitian selanjutnya dianalisis dengan uji T. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan pakan mempengaruhi berat larva, panjang larva, dan lama stadium larva (p < 0,05). Larva T. molitor yang diberi pakan ragi lebih singkat stadiumnya dibandingkan dengan yang diberi pakan styrofoam.
KEMAMPUAN BERBAGAI TINGKATAN STADIUM LARVA KUMBANG Tenebrio molitor L. (COLEOPTERA : TENEBRIONIDAE) DALAM MENGKONSUMSI STYROFOAM (POLYSTYRENE) Deasy Vidya Carolina Manullang; Nismah Nukmal; Suratman Suratman
Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati (J-BEKH) Vol. 4 No. 2 (2017)
Publisher : Department of Biology Faculty of Mathematics and Natural Sciences Universitas Lampung in collaboration with The Indonesian Association of Biology (PBI) Lampung Branch.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jbekh.v4i2.132

Abstract

Kumbang Tenebrio molitor atau yang lebih dikenal sebagai ulat hongkong, memiliki nilai ekonomis karena dapat digunakan sebagai pakan ternak maupun obat bagi manusia dan mudah dibudidayakan. Ulat hongkong belum dimanfaatkan secara maksimal, sementara ulat hongkong secara alami memiliki manfaat yang besar sebagai pengurai senyawa organik dan anorganik di alam, dari penelitian terakhir diketahui dapat mengurai styrofoam. Penelitian ini dilaksanakan pada Juli-Agustus 2016 di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan berbagai tingkatan stadium larva ulat hongkong dalam mengkonsumsi styrofoam. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 10 instar larva ulat hongkong sebagai perlakuan dan 3 kali pengulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisis Ragam (ANARA) dan dilanjutkan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) pada taraf beda nyata 5% serta dilakukan analisis korelasi antara jumlah styrofoam yang dimakan dengan berat serta panjang ulat hongkong. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pakan styrofoam mempengaruhi berat dan panjang ulat hongkong, serta lama stadium ulat hongkong (p < 0,05). Hasil analisis korelasi antara berat ulat hongkong dan jumlah pakan yang dimakan menunjukan adanya hubungan positif yang sangat kuat (r = 0,96), dan pada korelasi antara panjang ulat hongkong dan jumlah pakan yang dimakan menunjukkan adanya hubungan postif yang kuat (r = 0,66).