Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Normality of The Mice's Fetal Spine during Fennel Flower Extract (Nigella sativa) Feeding Nur Anita Suciyati; Nuning Nurcahyani; Sutyarso Sutyarso; Emantis Rosa
Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati (J-BEKH) Vol. 7 No. 1 (2020)
Publisher : Department of Biology Faculty of Mathematics and Natural Sciences Universitas Lampung in collaboration with The Indonesian Association of Biology (PBI) Lampung Branch.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jbekh.v7i1.14

Abstract

IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PADA TIKUS (Rattus sp.) SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT PES DI AREAL PELABUHAN PANJANG KOTA BANDAR LAMPUNG Meri Diyana Sari; Endah Setyaningrum; Emantis Rosa; Sutyarso Sutyarso
Jurnal Medika Malahayati Vol 4, No 2 (2020): Volume 4 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.383 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v4i2.2865

Abstract

Ektoparasit tikus berperan sebagai vektor biologis dalam penularan beberapa penyakit pada manusia yang disebabkan oleh pinjal. Xenopsylla cheopis adalah pinjal tikus yang dikenal sebagai vektor biologi dari penyakit pes. Di Indonesia terdapat empat wilayah yang menjadi daerah pengawasan pes. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosentase trap success, prosentase tikus terinfeksi ektoparasit dan jenis ektoparasit pada tikus serta indeks umum dan khusus pinjal pada tikus di Pelabuhan Panjang Kota Bandar Lampung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan di Pelabuhan Panjang dengan menggunakan 46 perangkap tikus yang disebar di 8 titik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 10 ekor tikus denganĀ  trap success sebesar 4,34% kategori rendah , prosentase tikus terinfeksi ektoparasit 90% kategori hampir selalu. Jenis ektoparasit yang ditemukanĀ  Xenopsylla cheopis, Hoplopleura pacifia, Poliplax spinulosa, dan Ornithonyssus bacoti. Indeks umum pinjal sebesar 2,5 (>2) dan indeks khusus pinjal sebesar 2,2 (>1) berpotensi menularkan penyakit ke manusia.