Endah Setyaningrum
Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PADA TIKUS (Rattus sp.) SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT PES DI AREAL PELABUHAN PANJANG KOTA BANDAR LAMPUNG Meri Diyana Sari; Endah Setyaningrum; Emantis Rosa; Sutyarso Sutyarso
Jurnal Medika Malahayati Vol 4, No 2 (2020): Volume 4 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.383 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v4i2.2865

Abstract

Ektoparasit tikus berperan sebagai vektor biologis dalam penularan beberapa penyakit pada manusia yang disebabkan oleh pinjal. Xenopsylla cheopis adalah pinjal tikus yang dikenal sebagai vektor biologi dari penyakit pes. Di Indonesia terdapat empat wilayah yang menjadi daerah pengawasan pes. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosentase trap success, prosentase tikus terinfeksi ektoparasit dan jenis ektoparasit pada tikus serta indeks umum dan khusus pinjal pada tikus di Pelabuhan Panjang Kota Bandar Lampung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan di Pelabuhan Panjang dengan menggunakan 46 perangkap tikus yang disebar di 8 titik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 10 ekor tikus denganĀ  trap success sebesar 4,34% kategori rendah , prosentase tikus terinfeksi ektoparasit 90% kategori hampir selalu. Jenis ektoparasit yang ditemukanĀ  Xenopsylla cheopis, Hoplopleura pacifia, Poliplax spinulosa, dan Ornithonyssus bacoti. Indeks umum pinjal sebesar 2,5 (>2) dan indeks khusus pinjal sebesar 2,2 (>1) berpotensi menularkan penyakit ke manusia.
UJI EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L.) DALAM BENTUK SALEP DAN SPRAY SEBAGAI SKABISIDA TUNGAU Sarcoptes scabiei Ayu Tiara Fitri; Mohammad Kanedi; Endah Setyaningrum; Gregorius Nugroho Susanto
Jurnal Medika Malahayati Vol 4, No 1 (2020): Volume 4 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.477 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v4i1.2543

Abstract

Penggunaan obat skabies (skabisida) umumnya terbuat dari senyawa kimia sintetik. Efek pemberian dari senyawa sintetik kimia adalah resistensinya tungau terhadap obat. Daun kemangi dapat menjadi alternatif skabisida karena memiliki kandungan minyak atsiri berbahan aktif eugenol, sineol dan flavanoid. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober-November 2019. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui potensi ekstrak daun kemangi sebagai skabisida dan untuk mengetahui sediaan ekstrak daun kemangi yang lebih efektif antara salep dan spray. Penelitian ini berjenis eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat kelompok perlakuan (kontrol+, kontrol-, salep ekstrak daun kemangi, spray ekstrak daun kemangi) dan enam ulangan. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan One Way (ANOVA) dan didapatkan hasil terdapat perbedaan lebar keropeng sangat bermakna pada antar perlakuan (p=0.000). Hasil penelitian dilanjutkan menggunakan Fisher LSD (Least Significant Different) pada taraf nyata 5%, didapatkan lebar keropeng terkecil pada sediaan salep ekstrak daun kemangi. Kesiimpulan dari penelitian ini yaitu ekstrak daun kemangi dapat digunakan sebagai skabisida dan sediaan bentuk salep lebih efektif dibandingkan bentuk spray.
EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN TOMAT (Solanum lycopersicum L.) SEBAGAI OVISIDA NYAMUK Aedes aegypti Mira Madona; Endah Setyaningrum; Gina Dania Pratami; Mohammad Kanedi
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 7, No 1 (2020): Volume 7 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.08 KB) | DOI: 10.33024/jikk.v7i1.2367

Abstract

Pengendalian nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) telah banyak dilakukan dengan menggunakan pengendalian kimiawi yang semakin lama akan menimbulkan resistensi terhadap nyamuk Ae. aegypti sehingga dibutuhkan insektisida alami. Daun tomat (Solanum lycopersicum L.) memiliki kandungan flavonoid, saponin, alkaloid dan minyak atsiri bersifat entomotoxicity yang dapat menghambat daya tetas telur nyamuk Ae. aegypti. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas ekstrak daun tomat sebagai ovisida nyamuk Ae. aegypti. Desain penelitian ini adalah eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 kelompok perlakuan yaitu 0,1%; 0,3%; 0,5%; 0,7%; 1% dan 0% (kontrol) dengan 25 butir telur pada tiap kelompok dan 4 pengulangan pada tiap perlakuan. Jumlah telur yang tidak menetas diamati setiap 6 jam sekali selama 72 jam, data kumulatif pada jam ke 18 dilakukan uji analisis one way ANOVA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah telur yang tidak menetas antar perlakuan ada perbedaan secara bermakna (p=0,000) sedangkan hasil uji Post-hoc LSD menunjukkan bahwa konsentrasi yang paling efektif sebagai ovisida nyamuk Ae. aegypti adalah konsentrasi 1%.