Badai Septa W
Poltekkes Kemenkes Makassar

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGETAHUAN PEROKOK TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA MASYARAKAT DI DESA POREHU KABUPATEN KOLAKA UTARA TAHUN 2016 Badai Septa W
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16, No 1 (2017)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.515 KB) | DOI: 10.32382/mkg.v16i1.719

Abstract

Penelitian deskriptif tentang ”Pengetahuan Perokok Tentang Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Masyarakat Di Desa Porehu Kabupaten Kolaka Utara Tahun 2016”bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat di desa porehu kabupaten kolaka utara.Penelitian yang dilakukan di Desa Porehu Kabupaten Kolaka Utara, dimana populasinya adalah keseluruhan laki-laki di Desa tersebut dengan sampel 30 orang.Data hasil penelian diperoleh berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada responden.Pengolahan data dilakukan secara manual.Data yang diperoleh, diolah dan dianalisis berdasarkan distribusi frekuensi dalam bentuk tabel.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan perokok tentang kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat di Desa Porehu Kabupaten Kolaka Utara, berdasarkan hasil analisis bahwa pengetahuan perokok termasuk dalam kategori kurang, dimana terdapat hasil >56% responden tidak mengetahui tentang kesehatan gigi dan mulut yang disebabkan oleh rokok.
PENGARUH ZAT KAPUR {Ca(OH)2} DALAM AIR TERHADAP CALCULUS INDEKS PADA MURID KELAS V SDN 105 BARAKA DAN MURID KELAS V SDN 123 BANTI KABUPATEN ENREKANG TAHUN 2011 Badai Septa W
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16, No 2 (2017)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.815 KB) | DOI: 10.32382/mkg.v16i2.762

Abstract

Air merupakan kebutuhan vital dalam kehidupan kita. Air diperlukan untuk melarutkan berbagai jenis zat yang diperlukan oleh tubuh kita. Air yang mengandung bakteri patogen atau zat-zat terlarut lainnya dapat berakibat langsung pada kesehatan. Kapur yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kesadahan air dan meningkatkan pH (derajat keasaman) air sehingga sifat air menjadi basa. Air dengan pH tinggi akan bereaksi dengan ludah yang dengan cepat membentuk endapan yang menyebabkan peningkatan  pembentukan karang gigi. Jenis penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional study. Teknik Sampel yang digunakan adalah Total Sampel dan data yang diperoleh diolah menggunakan Uji statistik dengan menggunakan  sistem komputerisasi (SPSS versi 16.0), Penelitian dilaksanakan di SDN 105 Baraka dan SDN 123 Banti Kab. Enrekang. Penelitian dilakukan pada bulan April  2017.Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada murid kelas V SDN 105 Baraka dan murid kelas V SDN 123 Banti Kabupaten Enrekang, disimpulkan bahwa terjadinya pembentukan calculus pada murid kelas V kedua sekolah tersebut memiliki hubungan yang erat dengan zat kapur yang terkandung didalam air yang digunakan sehari-hari. Hal ini disebabkan karena kadar kapur yang tinggi dapat menyebabkan kesadahan air dan meningkatkan pH air sehingga sifat air menjadi basa, yang berpengaruh terhadap ionisasi enzim dalam ludah. Semakin tinggi zat kapur dalam air semakin tinggi viskositas air ludah dan sekamin tinggi pula calculus indeks yang diperoleh. Kata Kunci: Zat Kapur, Calculus
PENGARUH KONSUMSI MINUMAN MADU HUTAN (Apis dorsata) TERHADAP TINGKAT KEASAMAN pH SALIVA PADA PERAWAT INSTALASI BEDAH SENTRAL (IBS) DI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR Badai Septa W; Surya Irayani; Rini Irmayanti Sitanaya
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 19, No 1 (2020)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v19i1.1581

Abstract

Sebelum ditemukannya gula, madu telah digunakan sebagai minuman manis dan sebagai bahan pemberi rasa manis. Madu mengandung glukosa, fruktosa, serta sukrosa. Walaupun madu mengandung sukrosa rendah, madu tetap saja merupakan larutan karbohidrat yang mengandung gula dan dapat menyebabkan pH saliva menurun. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah madu hutan. Penelitian dilaksanakan di RSUD Labuang Baji Makassar. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 25 orang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2019 – Januari 2020. Pengambilan data menggunakan lembar observasi, pH meter dan pembagian Informed Consent. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen. Penelitian menggunakan rancangan Pretest Posttest Control Group dengan menggunakan teknik Total Sampling. Data diolah dengan menggunakan SPSS dengan analisis Uji T-Test. Rata-rata tingkat keasaman pH saliva sebelum mengkonsumsi minuman madu hutan adalah 6.99 dan setelah mengkonsumsi minuman madu hutan adalah 6.67 atau mengalami penurunan sebesar 0.32 menjadi lebih asam. Pada uji T dihasilkan nilai 2.063. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pH saliva sebelum dan setelah pemberian minuman madu hutan.Kata Kunci: Madu Hutan, pH Saliva 
PERBANDINGAN OHI-S ANTARA SISWA SD N 39 GUSUNG (DAERAHTEPENCIL) SEGERI KAB.PANGKEP DENGAN SISIWA SD NEG BADDOKA (DAERAH PERKOTAAN) KOTA MAKASSAR PADA KELAS IV DAN V Badai Septa W
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18, No 2 (2019)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v18i2.1405

Abstract

Mulut merupakan suatu tempat yang ideal untuk perkembangan bakteri karena temperature, kelembapan,dan sisa makanan, kebersihan gigi dan mulut ditentukan oleh sisa makanan (food debris), plak, kalkulus, pada permukaan gigi. Latar belakang penelitian yaitu membandingkan kebersihan gigi dan mulut seseorang yang dapat dilihat dengan tinggi rendahnya OHI-S ( oral hygiene index simplified) merupakan perbandingan tentang kebersihan gigi dan mulut pada siswa SDN 39 Gusung dan SDN Baddoka penelitian ini bersifat Observasional yang dilakukan pemeriksaan langsung pada sampel dengan pemeriksaan OHI-S.Penelitian ini dilakukan dengan jumlah sampel 88 Orang terdiri dari 44 orang siswa SDN 39 Gusung dan 44 orang siswa SDN Baddoka. Dari hasil penelitan yang dilakukan diperoleh nilai rata-rata OHI-S pada siswa SDN 39 Gusung daerah terpencil yaitu 2,1dan termasuk dalam kategori Sedeng, sedangkan pada siswa SDN Baddoka daerah perkotaan yaitu 1,6 dan juga termasuk dalam kategori sedang. Kesimpulan dari penelitian ini, didapatkan perbedaan kebersihan gigi dan mulut antara siswa pedesaan dan perkotaan yang sangat signifikan.  Kata kunci : OHI-S, Plak dan Kalkulus
PERILAKU IBU HAMIL TERHADAP KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT (OHIS) SELAMA MASA KEHAMILAN Badai Septa W; Nurasiah Nurasiah
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 20, No 1 (2021)
Publisher : poltekkes kemenkes makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v20i1.2193

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut ibu hamil tergantung dari perilakunya sebab tingkatan pengetahuan serta sikap adalah faktor predisposing dalam sebuah perilaku. Perilaku seorang ibu hamil diartikan sebagai suatu aktivitas atau kegiatan selama masa kehamilan yang terdiri dari sikap, tindakan serta pengetahuan. Karena selama masa kehamilan terjadi beberapa perubahan pada bagian tubuh termasuk perubahan pada gigi dan mulut. Perubahan tersebut adalah adanya gangguan dalam rongga mulut akibat kurangnya perawatan selama masa kehamilan. Kebersihan gigi dan mulut diukur dengan menggunakan Oral Hygiene Index-Simplified (OHIS). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana perilaku ibu hamil terhadap kebersihan gigi dan mulut (OHIS) selama masa kehamilan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kulitatif dan jenis penelitian yang digunakan adalah kepustakaan/study literature. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu berasal dari sumber data sekunder seperti jurnal, buku, karya tulis ilmiah, skripsi, text book dan artikel ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku ibu hamil dalam memelihara kebersihan gigi dan mulutnya masih kurang baik dan tingkat kebersihan gigi dan mulut (OHIS) masih buruk. Disarankan bagi ibu hamil agar selalu mempertahankan kebersihan gigi dan mulutnya dengan memperbaiki perilaku selama kehamilan.Seperti rajin menyikat gigi, konsumsi makanan yang sehat serta rajin mengunjungi fasilitas kesehatan untuk  mendapatkan  pengetahuan tentang menjaga kebersihan gigi dan mulut selama masa kehamilan.             Kata Kunci : Ibu Hamil, Kehamilan, OHIS
PENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK INSTRUMENTAL DAN TERAPI MUROTAL AL’QURAN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PERAWATAN GIGI Surya Irayani Yunus; Rini Sitanaya; Badai Septa
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18, No 1 (2019)
Publisher : poltekkes kemenkes makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.137 KB) | DOI: 10.32382/mkg.v18i1.969

Abstract

Salah satu terapi nonfarmakologi yang sedang dikembangkan saat ini adalah terapi musik instrumental dan terapi murotal al’quran. Tujuan penelitian ini adalah melihat efektivitas musik instrumental dan murotal Al‟quran terhadap tingkat kecemasan pasien dalam perawatan gigi. Penelitian ini dilakukan pada anak diambil secara simple random sampling sebanyak  90 orang dari hasil perhitungan slovin. Data dianalisa menggunakan uji Wilcoxon untuk mengetahui pengaruh musik instrumental dan murotal alquran dan uji mann whitney test untuk melihat perbedaannya. Hasil dari penelitian ini didapatkan perbedaan yang signifikan kecemasan anak sebelum dan sesudah diberikan terapi music instrumental (p<0,05), terdapat perbedaan yang signifikan kecemasan pasien sebelum dan sesudah diberikan terapi Murrotal Al Quran (p<0.05). Hasil Uji statistik Mann whitney menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kecemasan pada pasien yang diberikan terapi musik dibandingkan dengan terapi murrotal al Quran (p>0.05).
Berkumur Rebusan Bunga Rosella Terhadap Perubahan pH Saliva Hans Lesmana; Rini Irmayanti Sitanaya; Surya Irayani Yunus; Badai Septa; Roosi Purwaningsih
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 21, No 1 (2022)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v21i1.2833

Abstract

Rosella (Hibiscus Sabdariffa L) adalah tanaman hias dari keluarga kembang sepatu, tanaman ini dapat hidup di daerah tropis maupun subtropis dan dikenal sebagai teh herbal. Di Indonesia penggunaan rosella dibidang kesehatan belum terlalu populer serta pembudidayaan tanaman ini masih terbatas dan hanya terpusat di daerah-daerah tertentu namun di negara-negara lain rosella bukan tanaman yang asing. Polifenol dan flavonoid yang terdapat pada bunga rosella (Hibiscus Sabdariffa L) berperan sebagai antivirus, antioksidan dan antibakteri yang dapat mempengaruhi akumulasi bakteri dan dapat meningkatkan pH saliva di rongga mulut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan pH saliva setelah berkumur dengan air rebusan bunga rosella. Jenis penelitian ini dilakukan dengan disain squasi eksperimental study dengan rancangan pre-test dan post test. Penelitian ini melibatkan 20 orang sampel yang diperoleh dengan teknik random sampling yang dibagi dalam 2 kelompok. pH saliva diukur dengan menggunakan pH meter,  sebelum dan sesudah berkumur dengan rebusan bunga rosella. Efektivitas pemberian perlakuan diselidiki dengan menggunakan uji Wilcoxon, sementara data yang diperoleh kemudian di analisis dengan menggunakan uji Mann-Withney (a<0,05). Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pH saliva sebelum dan setelah berkumur air rebusan bunga rosella. Kesimpulan penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan antara pH saliva sebelum dan sesudah berkumur dengan air rebusan bunga rosella dibandingkan dengan kelompok kontrol. Disarankan kepada subjek penelitian untuk menggunakan obat kumur dari bahan alami seperti rebusan rosella untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Kata kunci : Berkumur; bunga rosella; pH saliva
Penggunaan Casein Phospopeptide Amorphous Calsium Phosphate (CPP-ACP) Terhadap Perubahan pH Saliva Pada Warga Binaan Rutan Kelas IIB Kolaka Sulawesi Tenggara Hans Lesmana; Rini Irmayanti Sitanaya; Surya Irayani Yunus; Badai Septa; Novia Hadrin
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 21, No 2 (2022)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v21i2.3141

Abstract

          Proses demineralisasi permukaan gigi yang mengakibatkan karies dapat disebabkan oleh penurunan derajat keasaman (pH) secara berulang-ulang dalam waktu tertentu. Casein phosphopeptide amorphous calcium phosphate (CPP- ACP) pasta dapat digunakan sebagai bahan untuk proses remineralisasi dan berpengaruh dalam peningkatan pH saliva, sehingga pH saliva dapat menjadi netral. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan casein phospopeptide amorphous calsium phosphate (CPP-ACP) pasta terhadap pH saliva pada warga binaan rutan kelas IIB Kolaka. Metode penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimen dengan desain pretest-posttest one group. Sampel penelitian diperoleh menggunakan teknik purposive sampling yaitu warga binaan Rutan Kelas IIB Kolaka pada blok 2 kamar 10 dengan 10 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan pH saliva responden sebelum dan sesudah penggunaan casein phospopeptide amorphous calsium phosphate (CPP-ACP) pasta dengan p value 0,004 (<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa casein phosphopeptide amorphous calcium phosphate (CPP-ACP) pasta efektif terhadap perubahan pH saliva menjadi netral.Kata Kunci : Casein Phosphopeptide Amorphous Calcium Phosphate (CPP- ACP), Saliva, pH Saliva