Erma Mexcorry Sumbayak
Departemen Histopatologi Anatomi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Tinjauan Pustaka: Analisis Kejadian Kanker Paru Primer di Indonesia pada Tahun 2014-2019 Purnamawati Purnamawati; Christopher Tandrian; Erma Mexcorry Sumbayak; Wiwi Kertadjaja
Jurnal Kedokteran Meditek Vol 27 No 2 (2021): MEI - AGUSTUS
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36452/jkdoktmeditek.v27i2.2066

Abstract

Berdasarkan data Global Cancer Statistics 2020, kanker paru merupakan penyakit keganasan paling mematikan di dunia dengan insiden terbanyak terjadi di Asia Tenggara. Di Indonesia, kanker paru menduduki tempat tertinggi untuk insiden maupun mortalitas kanker pada laki-laki. Penelitian sebelumnya menunjukkan pola kejadian khas pada penderita kanker paru didominasi oleh laki-laki dengan riwayat merokok dan gambaran histopatologi adenocarcinoma. Penulisan artikel ini bertujuan untuk menganalisis gambaran kejadian kanker paru primer di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Desain penelitian yang digunakan adalah Literature Review melalui pencarian database menggunakan Google Scholar dan Medscape. Kata kunci yang digunakan adalah kanker paru Indonesia, epidemiologi kanker paru Indonesia, kejadian kanker paru Indonesia, dan data pasien kanker paru Indonesia. Dari 30 jurnal yang memuat topik tersebut, didapatkan 21 jurnal yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. Hasil analisis tinjauan pustaka menunjukkan adanya variasi gambaran pola kejadian kanker paru primer di Indonesia dibandingkan teori maupun hasil dari penelitian sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan faktor resiko kanker paru pada berbagai daerah di Indonesia. Masih dominannya faktor resiko merokok menunjukkan belum efektifnya intervensi dalam menurunkan angka kejadian kanker paru di Indonesia selama ini.
Gambaran Mikroskopik Serebelum Tikus Putih Hamil yang Terpapar Gelombang Elektromagnetik Telepon Seluler Erma Mexcorry Sumbayak; Della Nabila; Purnamawati
Jurnal Kedokteran Meditek Vol 27 No 3 (2021): SEPTEMBER - DESEMBER
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36452/jkdoktmeditek.v27i3.2072

Abstract

Telah diketahui bahwa gelombang elektromagnetik dapat menyebabkan terjadinya stres oksidatif di tingkat seluler. Tubuh memiliki antioksidan sebagai mekanisme pertahanan terhadap stres oksidatif, namun pada peningkatan oksidan seperti penggunaan telepon seluler yang berlebihan pada kehamilan, maka keseimbangan oksidan dan antioksidan dapat terganggu sehingga terjadi stres okdidatif yang dapat merusak jaringan biologis mahluk hidup. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dampak radiasi elektromagnetik yang dipancarkan teleppon genggam terhadap perubahan struktur mikroskopik serebelum tikus putih pada masa kehamilan. Metode penelitian menggunakan metode rancangan post test only control group design dengan teknik simple random sampling. Perlakuan radiasi dilakukan selama 40 hari (21 hari sebelum kehamilan dan 19 hari selama kehamilan). Organ otak (serebelum) selanjutnya dibuat sediaan dengan pewarnaan HE dan dianalisis gambaran mikroskopiknya dengan fokus kepada sel-sel purkinjenya. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya perubahan gambaran mikroskopik sel purkinje berupa pembengkakan sel dan karioreksis pada inti sel, sedangkan jumlah sel purkinje menunjukkan penurunan pada kelompok yang mengalami perlakuan. Jumlah rata-rata penurunan tidak signifikan secara statistik yang dapat disebabkan oleh adanya adaptasi berupa proliferasi sel purkinje dan belum dipisahkannya sel normal dengan sel yang cedera saat penghitungan jumlah sel. Masih dibutuhkan penelitian selanjutnya untuk memahami mekanisme adaptasi sel otak terhadap jejas radiasi gelombang elektomagnetik pada kehamilan.
Pengaruh Daun Binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis pada Proses Penyembuhan Luka Charissa Christa Hardiani; Anna Maria Dewajanti; Hendrik Kurniawan; Erma Mexcorry Sumbayak
Jurnal Kedokteran Meditek Vol 29 No 1 (2023): JANUARI
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36452/jkdoktmeditek.v29i1.2433

Abstract

Luka dapat terjadi jika terdapat kerusakan integritas pada kulit. Pengobatan antiseptik, povidone iodine 10% sering digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka, namun povidone iodine 10% dapat memberikan efek iritasi dan menghambat pembentukan fibroblas pada luka. Pengobatan herbal merupakan alternatif karena mudah didapat dan efek samping yang rendah. Daun binahong dikenal oleh masyarakat sebagai salah satu pengobatan herbal untuk mengobati luka atau mempercepat penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh daun binahong terhadap proses penyembuhan luka. Subjek yang digunakan adalah tikus wistar (Rattus norvegicus) sebanyak 25 ekor, yang dibagi dalam 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif (povidone iodine 10%), dan kelompok perlakuan (salep ekstrak daun binahong 10%, 20%, dan 40%). Tikus dilukai satu sayatan pada punggungnya dengan panjang 20 mm dan kedalaman 2 mm.  Kemudian dihitung jumlah sel fibroblas pada luka tersebut. Hasil uji statistik terhadap jumlah sel fibroblas, menunjukkan salep ekstrak daun binahong 40% memiliki nilai yang signifikan dalam proses penyembuhan luka. Sementara, berdasarkan panjang luka, terdapat adanya proses penyembuhan luka pada masing-masing kelompok namun tidak ada perbedaan yang signifikan antar kelompok. Kesimpulan pada penelitian ini adalah salep ekstrak daun binahong 40%, memiliki nilai yang signifikan dan terbaik dalam proses penyembuhan luka sayat.