Azmin Nuha
Magister Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Tingkat Pemanfaatan Airtanah di Cekungan Airtanah (CAT) Yogyakarta-Sleman Heru Hendrayana; Indra Agus Riyanto; Azmin Nuha
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi Vol 4, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/geodika.v4i2.2643

Abstract

Cekungan Airtanah Yogyakarta-Sleman memiliki peranan penting dalam menyediakan sumber air bagi masyarakat Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Bantul. Jika tidak dikelola dengan baik, maka pemanfaatan airtanah secara berlebihan dapat menurunkan kualitas dan kuantitas airtanah. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat pemanfaatan airtanah di kawasan Cekungan Airtanah Yogyakarta-Sleman. Metode yang digunakan adalah perhitungan airtanah dinamis dan pemanfaatan air menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) nomor 19-6728.1-2002. Hasil penelitian menunjukkan bahwa trend total pemanfaatan airtanah dari tahun 2013 ke tahun 2018 mengalami peningkatan di Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Bantul. Namun jika dilihat dari tingkat pemanfaatan airtanah, Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Bantul didominasi tingat pemanfaatan rendah, sedangkan tingkat pemanfaaan sangat tinggi di Kabupaten Sleman terdapat di Kecamatan Godean dan Gamping. Tingkat pemanfaatan sangat tinggi di Kota Yogyakarta terdapat di Kecamatan Umbulharjo. Sedangkan tingkat pemanfaatan sangat tinggi di Kabupaten Bantul terdapat di Kecamatan Imogiri. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat pemanfaatan airtanah di kawasan Cekungan Airtanah Yogyakarta-Sleman cukup beragam, didominasi kategori rendah namun terdapat beberapa kecamatan dalam kategori sangat tinggi, sehingga zona pemanfaatan airtanah di CAT Yogyakarta-Sleman masih memerlukan pengendalian, agar dapat lestari dan dimanfaatkan dalam jangka panjang.