Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENINGKATAN TINGKAT PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA TERKAIT BAHAYA MEROKOK DAN HUBUNGANNYA DENGAN HIPERTENSI MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN Tantri Puspita; Muhammad Hadi Sulhan; Lisna Latifah; Neng Rohimah; Devita Arumandana; Manarul Taufik; Karlina
Jurnal Pengabdiaan Masyarakat Kasih (JPMK) Vol 1 No 2 (2020): April
Publisher : JPMK : Jurnal Pengabdian Masyarakat Kasih Published by Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM) STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jpmk.v1i2.121

Abstract

Pendahuluan: hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang angkanya terus meningkat. Hipertensi disebabkan oleh banyak faktor. Salah satunya adalah merokok. Efek dari kebiasaan merokok ini dirasakan Pada seluruh rentang kehidupan, dari masa janin sampai usia lanjut. Meskipun mengetahui merokok itu tidak baik bagi kesehatan, tetapi masih banyak penderita hipertensi yang tidak bisa berhenti merokok. Penyuluhan kesehatan merupakan salah satu metode untuk meningkatkan kesadaran kesehatan dari sisi pengetahuan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan anggota keluarga terkait efek rokok pada penyakit hipertensi yang diderita. Metode: penyluhan keehatan ini menggunakan Liquid Crystal Display (LCD), laptop dan diakhiri dengan pemberian leaflet penyuluhan yang diberikan kepada kepada anggota keluarga yang memiliki hipertensi dengan kebiasaan merokok. Keluarga atau perwakilannya di kumpulkan di sebuah madrasah yang telah disepakati bersama. Hasil: kegiatan penyuluhan menunjukan bahwa sebagian besar peserta yang hadir adalah perempuan sejumlah 18 orang (72%) dan lebih dari sepertiganya peserta adalah perokok pasif (80%). Pada segi pengetahuan, tampak adanya perubahan level yang pada awalnya 80% berada pada level kurang, 10% masing-masing berada pada level cukup dan tinggi berubah menjadi 15% responden berada pada level pengetahuan cukup dan 85% berada pada level tinggi. Kesimpulan: Diharapkan kepada pihak terkait, terutama tenaga kesehatan terutama dari Puskesmas Garawangsa dapat melanjutkan kegiatan peningkatan pengetahuan kepada masyarakat terkait hipertensi. Sehingga bertambah tingkat pengetahuan masyarakat. Sehingga kejadian kematian dan kesakitan dari penyakit ini dapat dicegah melalui kegiatan penyuluhan kesehatan.
Upaya Memutus Rantai Infeksi Melalui Edukasi Good Hand Hygiene pada Keluarga Penunggu Pasien yang dirawat di Rumah Sakit Dr. Slamet Garut Iin Patimah; Ai Hani; Astrie Dewi; Budi Setiawan; Devita Arumandana
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 4 NOMOR 2 SEPTEMBER 2020 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.192 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v4i2.6817

Abstract

Health Care Associated Infection (HAIs) adalah infeksi yang terjadi pada pasien rawat inap di pelayanan kesehatan. HAIs merupakan masalah yang umum ditemukan di berbagai rumah sakit, baik dalam negeri maupun luar negeri. HAIs berdampak pada penurunan kualitas layanan rumah sakit dan merugikan pada pasiennya sendiri. Oleh karena itu diperlukan pencegahan untuk mmutus rantai infeksi. Salah satu upaya pencegahan untuk memutus rantai infeksi yaitu dengan cara melakukan edukasi pada penunggu pasien untuk meningkatkan perilaku yang baik dalam memutus rantai infeksi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada keluarga penunggu pasien tentang pentingnya mencuci tangan dan mengetahui bagaimna langkah mencuci tangan. Metode yang digunakan  adalah penyuluhan langsung bertatap muka dengan keluarga penunggu pasien melalui media power point dan leaflet serta evaluasi berupa instrument pengetahuan tentang cuci tangan yang berjumlah 10 pertanyaan. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa, dari 20 peserta kegiatan, setelah dilakukan edukasi hand hygiene, 15 peserta  menunjukkan  pengetahuan yang baik (75%) dan  5 orang  (25%) dalam kategori pengetahuan cukup. Diperlukan program edukasi yang berkesinambungan kepada setiap pengunjung rumah sakit.