Rosilawati Rosilawati
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos)

PERILAKU HIPERAKTIF ANAK DISABILITAS MENTAL (Studi Kasus Di SLB BC Kurnia Kersamanah, Garut Jawa Barat) Rosilawati Rosilawati; Suhendar Suhendar; Ajat Sudrajat
Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Vol 1 No 1 (2019): REHSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.735 KB)

Abstract

Perilaku hiperaktif menunjukan adanya gejala perilaku yang tidak normal, unik dan cenderung tidak mampu memusatkan perhatiannya pada hal tertentu. Tujuanpenelitianiniadalahuntukmengkajitentang:1) Karakteristikinforman,2) Interaksi anak dengan teman dan guru,3) Bentuk perilaku hiperaktif anak disabilitas, 4) Faktor penyebab perilaku hiperaktif anak disabilitas, 5) Dampak dari perilaku hiperaktif anak disabilitas, dan 5) Upaya yang dilakukan untuk mengatasi perilaku hiperaktif anak disabilitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan wawancara mendalam (indepth interview), observasi dan studi dokumentasi. Teknik yang digunakan untuk pemeriksaan keabsahan data adalah menggunakan teknik sampel purposive dengan pertimbangan tertentu yaitu orang yang nantinya akan memudahkan peneliti dalam menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti. Hasil penelitian menunjukan interaksi anak dengan teman dan guru berjalan dengan relatif baik, kecuali dalam situasi dan kondisi tertentu anak menunjukkan perilaku hiperaktif dan agresif kepada teman-temannya yang sebaya dan berumur dibawah mereka. Bentuk perilaku hiperaktif bervariasi, mulai dari perilaku yang tidak membahayakan sampai perilaku membahayakan dirinya maupun orang lain (temannya). Perilaku hiperaktif dipicu oleh verbal maupun non verbal mulai ejekan, rebutan mainan atau tempat bermain hingga cubitan, tamparan dan pukulan. Perilaku ini tidak hanya berdampak bagi diri anak itu sendiri tapi juga bagi orang lain berupa fisik maupun non fisik. Upaya yang dilakukan informan guru dan orang tua untuk mengatasi perilaku hiperaktif bersifat pencegahan melalui pengawasan baik di sekolah maupun di rumah. Semua informan orang tua, mengalami kehawatiran terhadap kehidupan masa depannya, pendidikan, pekerjaan, dan rumah tangga.Kata kunci: Perilaku Hiperaktif, Disabilitas Mental, SLB BC Kurnia