Teta Riasih
Unknown Affiliation

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

EKSPLOITASI TERHADAP ANAK JALANAN DI KOTA BANDUNG Boi Kasea Tumangger; Susilawati; Teta Riasih
Jurnal Ilmiah Perlindungan & Pemberdayaan Sosial, Vol 2 No 2 (2020): LINDAYASOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.622 KB) | DOI: 10.31595/lindayasos.v2i2.322

Abstract

Anak dapat berada dalam situasi buruk seperti berada di jalanan. Anak di jalanan sangat rawan mendapatkan perlakuaneksploitasi. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang mendalam tentang pengalamaneksploitasi anak jalanan di Kelurahan Pajajaran Kecamatan Cicendo Kota Bandung. Penelitian deskriptif inimenggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus jamak terhadap empat kasus anak. Sumber data terdiridari sembilan informanterdiri dari empat anak jalanan dan empat orangtua anak jalanan dan satu tokoh masyarakatyang dipilih secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui teknik wawancara mendalam, observasi nonpartisipatif, dan studi dokumentasi. Adapun teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan ujikredibilitas,pengujian transferability, pengujian dependability, dan pengujian konfirmability. Analisis data kualitatifdilakukan melalui proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukankeempat anak jalanan mengalami bentuk eksploitasi ekonomi dan eksploitasi fisik yang dilakukan oleh orangtua dansaudara kandung anak tersebut. Kemiskinan dan ketidaktahuan orangtua terhadap hak-hak anak menyebabkanterjadinya eksploitasi tersebut. Eksploitasi tersebut kerap mengakibatkan anak kelelahan dan sakit, malas belajar danbersekolah, hubungan konflik dengan keluarga serta sering terjaring razia satpol PP.
THE PROBLEM OF CHILDREN'S RIGHTS IN CIBURIAL VILLAGE, INDONESIA Teta Riasih
Indonesian Journal of Social Work Vol 4 No 1 (2020): August 2020
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/ijsw.v4i1.292

Abstract

Children in Ciburial Village experience several problems including discrimination, violence, exploitation, and neglect of children. UU no. 4 of 1979 concerning Child Welfare and Law No. 23 of 2002 in Indonesia concerning Child Protection, states the importance of child protection by parents and the community, but this has not been fully met at the level of implementation. To realize child protection, the Bandung regency government, since 2014 has launched a pioneering child-friendly district by forming a child-friendly village including Ciburial Village, Cimenyan Sub-district. The research approach used was qualitative (field research), the source of data in the research amounted to eight people. The main source is the Ciburial Village leader and several Village officials who determine various village policies and programs that support child protection. Data collection techniques used primarily were group interviews with officials in the village of Ciburial, in addition to that also used in-depth interview techniques. The results showed that the fulfillment of children's rights in the context of supporting a village worthy of children is very good, namely by the availability of social institutions in each of the Five Pillars that guarantee the fulfillment of children's rights, fulfillment of civil rights and freedom of children, the right to health and basic welfare, the availability of the family and care environment alternative for children, the right to education, the use of free time and cultural activities based on local wisdom, and provide special protection. Suggestions in this research are the need to continue to promote socialization on child protection, as well as the provision of human resources who are concerned about the protection of children who come from internal circles of Ciburial Village beside the government officials of Ciburial Village to better coordinate with the Government of Bandung Regency and other agencies so that the fulfillment of children's rights in Ciburial Village can run optimally.
KESIAPAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBENTUKAN DESA LAYAK ANAK DI DESA CIBURIAL KECAMATAN CIMENYAN KABUPATEN BANDUNG Teta Riasih
Jurnal Ilmiah Perlindungan & Pemberdayaan Sosial, Vol 1 No 2 (2019): LINDAYASOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.306 KB) | DOI: 10.31595/lindayasos.v1i2.218

Abstract

Anak anak merupakan kelompok usia muda yang memiliki potensi untuk dikembangkan agar dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan di masa mendatang. Mereka merupakan kelompok yang perlu disiapkan untuk kelangsungan bangsa dan negara di masa mendatang. UU No 23 tahun 2002 pasal 4 tentang Perlindungan Anak, menyatakan bahwa setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaaan serta mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Dalam hubungannya secara sosial, masalah anak diantaranya diskriminasi, kekerasan, eksploitasi dan penelantaran anak. UU no. 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak dan UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, menyatakan pentingnya perlindungan anak oleh orang tua dan Masyarakat, akan tetapi hal tersebut belum sepenuhnya terpenuhi pada tataran implementasi. Untuk mewujudkan perlindungan pada anak, Pemerintah Kabupaten Bandung sejak tahun 2014 telah mencanangkan rintisan kabupaten layak anak sebagai langkah awal pembentukan kabupaten layak anak, Kabupaten Bandung telah merintis empat desa sebagai Desa Layak Anak, diantaranya adalah Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif (field research), dengan metode yang diterapkan merupakan penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian berjumlah delapan orang. Sumber utamanya pimpinan Desa Ciburial dan beberapa Aparat desa yang menentukan berbagai kebijakan dan program desa yang mendukung perlindungan anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan utamanya adalah wawancara kelompok dengan para aparat di desa Ciburial, selain itu digunakan pula teknik wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan tentang kesiapan pemerintah Desa Ciburial dalam mendukung Desa Layak Anak sangat baik, diantaranya dengan sosialisasi program pemerintah terkait perlindungan anak, juga penyediaan SDM yang konsen terhadap perlindungan anak yang berasal dari kalangan internal Desa Ciburial. Saran yang dapat diberikan adalah Aparat pemerintah desa Ciburial agar lebih berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bandung dan instansi lainnya, agar program pemerintah ini dapat berjalan dengan optimal.
SOLIDARITAS SOSIAL MASYARAKAT YANG TERKENA DAMPAK PEMBANGUNAN WADUK JATI GEDE DI DESA CISURAT KABUPATEN SUMEDANG Teta Riasih
Jurnal Ilmiah Perlindungan & Pemberdayaan Sosial, Vol 2 No 1 (2020): LINDAYASOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.082 KB) | DOI: 10.31595/lindayasos.v2i1.250

Abstract

Solidaritas sosial, kepedulian sosial  antar warga yang merupakan inti kehidupan sosial menjadi perhatian penelitian ini. Di desa Cisurat terdapat 464 kepala keluarga yang termasuk Orang terkena Dampak Pembangunan (OTD) waduk Jatigede.  Setelah rumah dan lahannya tergenang waduk Jatigede banyak permasalahan sosial yang muncul dan  yang paling dominan terjadi perubahan pada dimanika sosial masyarakat Desa Cisurat termasuk persoalan solidaritas sosialnya. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif survey deskriptif, yang menggambarkan solidaritas sosial masyarakat yang terkena dampak pembangunan waduk Jatigede di desa Cisurat dalam memenuhi kebutuhan keluarganya dengan sampel berjumlah 116 Keluarga. Hasil  penelitian menunjukkan  secara keseluruhan, skor solidaritas sosial masyarakat terkena dampak pembangunan waduk Jatigede terhadap pemenuhan kebutuhan hidup keluarga diperoleh 9739, termasuk dalam kategori sedang yang   dilihat dari aspek saling percaya antar warga,  aspek kesetiaan antar warga, dan aspek sepenanggungan dan kerjasama masyarakat,  artinya masyarakat yang terkena dampak pembangunan waduk Jatigede aspek senasib sepenanggungannya perlu ditingkatkan   dan belum bisa mengembangkan kerjasama dalam pemenuhan kebutuhan hidup keluarganya. Sehingga ke depan  masyarakat bisa ditingkatkan kesadarannya untuk merancang kegiatan bersama yang bisa dijadikan dasar agar solidaritas sosial masyarakat tetap terjaga. Kata Kunci:Solidaritas Sosial, Masyarakat terkena dampak Pembangunan. Pemenuhan kebutuhan keluarga.
INTERAKSI SOSIAL ORANG DENGAN HIV DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL DI LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT WISMA KABUPATEN CIAMIS Salma Fathia Nada; Teta Riasih
Jurnal Ilmiah Perlindungan & Pemberdayaan Sosial, Vol 3 No 2 (2021): LINDAYASOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.838 KB) | DOI: 10.31595/lindayasos.v3i02.451

Abstract

Social interaction is one of the problems for people with HIV. Social interaction is useful for them to do their social functioning. The purpose of this research is to describe how people with HIV can do the social interaction in their social environment, with aspects of situations and actions within the family, neighbors, friends, and officers/officials of NGOs. The method is descriptive with quantitative approach. Sampling use the saturated sample. Data collection techniques were conducted using questionnaires, observations, and documentation studies to 40 people with HIV. Validity use the face validity. Reliability using Alpha Cronbach formula through SPSS calculations. Data analysis uses data processing, tabulation, and data interpretation. The results describe the overall social interactions of people with HIV, including high. Five aspects of social interaction are in the high category and three aspects are in the medium category. It shows that respondents already know to behave when doing social interaction.
SIKAP MASYARAKAT TERHADAP KEKERASAN SEKSUAL ANAK DI DESA TARISI KECAMATAN WANAREJA KABUPATEN CILACAP Qisthi Ariefah; Teta Riasih
Jurnal Ilmiah Kebijakan dan Pelayanan Pekerjaan Sosial (Biyan) Vol 1 No 1 (2019): BIYAN
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.953 KB) | DOI: 10.31595/biyan.v1i1.180

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) karakteristik responden, 2) kecenderungan berpikir responden 3) kecenderungan berpersepsi responden, 4) kecenderungan merasa responden dan 5) kecenderungan bertindak responden. Sikap merujuk pada kecenderungan bertindak, berpikir, berpersepsi, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris tentang: 1) karakteristik responden, 2) kecenderungan berpikir, 3) kecenderungan berpersepsi responden, 4) kecenderungan merasa responden, 5) kecenderungan bertindak responden. Penelitian ini berlokasi di Desa Tarisi Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah proportional sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah 1) kuesioner, 2) studi observasi, 3) studi dokumentasi. Adapun uji validitas alat ukur menggunakan validitas muka (face validity). Selanjutnya hasil penelitian dianalisis menggunakan teknis analisis data kuantitatif yang dibantu dengan dengan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap masyarakat terhadap kekerasan seksual anak dari aspek kecenderungan berpikir di kategori negatif (79,74 persen), aspek kecenderungan berpersepsi di kategori negatif (78,45 persen), aspek kecenderungan merasa di kategori sangat negatif (89,51 persen), aspek kecenderungan bertindak di kategori sangat negatif (96,32 persen). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti mengusulkan rancangan program berjudul “Pembentukan Forum Masyarakat Anti Tindakan Sodomi Pada Anak di Desa Tarisi Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap.” Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran dan kepedulian sosial masyarakat terhadap tindakan sodomi pada anak.Kata Kunci :Sikap, Masyarakat, Kekerasan Seksual Anak, Sodomi
IMPLEMENTASI PROGRAM KAMPUNG SIAGA BENCANA DI DESA WLAHAR KECAMATAN ADIPALA KABUPATEN CILACAP Dinatanaya Candra Kinanti; Teta Riasih; Atirista Nainggolan
Jurnal Ilmiah Perlindungan & Pemberdayaan Sosial, Vol 4 No 2 (2022): LINDAYASOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/lindayasos.v4i2.703

Abstract

This study aims to obtain an empirical description of: 1) the characteristics of disaster-prone rural communities, 2) ways to provide understanding and awareness to the community about disaster hazards and risks, 3) organizing communities to be trained in disaster preparedness, and 4) preparation of local early warning systems. This research uses a qualitative approach with a descriptive method which is intended to describe how the implementation of the Kampung Siaga Bencana (KSB) program works. Data collection techniques used were in-depth interviews, observation, and documentation studies. Determination of informants was carried out using purposive sampling, namely informants were selected according to predetermined criteria, so that 2 (two) KSB administrators were obtained, 1 (one) Wlahar village apparatus, 1 (one) Wlahar village community figure, and 1 (one) Cilacap Regency Social Service. The results showed that the implementation of the KSB program in Wlahar Village, Adipala District, Cilacap Regency had been carried out. However, these programs have not been implemented optimally due to the lack of active village disaster preparedness institutions (KSB) in Wlahar Village. The characteristics of disaster-prone village communities related to threats, vulnerabilities, and capacities have been identified, but the level of community understanding of disaster hazards and risks is still lacking, because the KSB method of providing education is less varied. Community organizing is still not optimal. Local early warning system preparations have been carried out.
KINERJA PENDAMPING PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM PERTEMUAN PENINGKATAN KEMAMPUAN KELUARGA (P2K2) DI KECAMATAN BOJONGSOANG KABUPATEN BANDUNG Reiki Polo Brice Depari Depari; Teta Riasih; Rosilawati Rosilawati
Jurnal Ilmiah Perlindungan & Pemberdayaan Sosial, Vol 5 No 1 (2023): LINDAYASOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/lindayasos.v5i1.676

Abstract

The performance of the Family Hope Program Facilitator is a determinant of the success of the Hope Family Program in improving the living standards of the beneficiary families in accessing health services, education, and improving social welfare. This study aims to describe empirically the description of the performance of the hopeful family program companion in Bojongsoang District, Bandung Regency based on the characteristics of the Beneficiary Families, Aspects of Quality of Work, Punctuality, Ability, and Communication. The method used in this study is a quantitative method. Sources of data used in this study are primary data sources and secondary data sources. The sampling technique in this study used a sampling area (cluster). Data collection techniques used are questionnaires and documentation studies. The measuring instrument used in this study is the Rating Scale, as well as the face validity test. The results showed that the performance of the Family Hope Program Facilitator in Bojongsoang District was included in the very good category in every aspect. However, there needs to be an increase in Knowledge, Ability, and Communication for PKH facilitators in Bojongsoang District. Based on this, the researcher proposes a program "Capacity Strengthening for Family Hope Program Facilitators in Bojongsoang Sub-district" which aims to improve the performance of hopeful family program facilitators in Bojongsoang District, Bandung Regency.
POLA DAN STRATEGI PENGASUHAN ANAK OLEH PEKERJA MIGRAN MIGRAN DI KOTA BANDUNG Teta Riasih
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 17 No 1 (2018): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v17i1.132

Abstract

Persoalan perawatan, pemeliharaan, dan pengasuhan anak pada keluarga migran perempuan menjadi sangat krusial, karena dengan bekerjanya ibu, maka di dalam tanggung jawabnya terhadap keluarga ada waktu yang seharusnya mengasuh dan membimbing anak terpaksa tidak dapat melaksanakannya. Tidak dapat dipungkiri bahwa pada ibu yang bekerja dengan sendirinya menciptakan keadaan ekonomi keluarga yang lebih baik. Namun perubahan peran perempuan sebagai ibu dan pencari nafkah juga mengkibatkan pengaruh tertentu dalam pengasuhan terhadap  anak.       Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengasuhan anak pada keluarga pekerja migran  di kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode deskriptif kepada dua  orang  pekerja migran perempuan  yang bermukim di Kelurahan Cipamokolan Kecamatan Rancasari Bandung.Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan studi dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Persoalan perawatan, pemeliharaan, dan pengasuhan anak pada keluarga migran perempuan di kelurahan Cipamokolan  menjadi sangat krusial, karena dengan bekerjanya ibu selama 8 sampai 12 jam sehari, maka di dalam tanggung jawabnya terhadap keluarga ada waktu yang seharusnya mengasuh dan membimbing anak terpaksa tidak dapat melaksanakannya. Tidak dapat dipungkiri bahwa pada ibu yang bekerja dengan sendirinya menciptakan keadaan ekonomi keluarga yang lebih baik. Namun perubahan peran perempuan sebagai ibu dan pencari nafkah juga mengkibatkan pengaruh tertentu dalam pengasuhan terhadap  anak.        Keterbatasan kemampuan para buruh  menyebabkan mereka mengalami keterbatasan dalam pengasuhan anak, dengan perawatan dan pengasuhan seadanya sementara di kota tempat bekerja tidak ada sanak saudara dan kerabat yang dapat membantu dalam mengasuh anak menjadi persoalan tersendiri. Kondisi tersebut apabila tidak ditangani secara serius pada gilirannya akan mengancam pertumbuhan dan perkembangan anak baik secara fisik, intelektual maupun sosialnya. Kata kunci: Anak, Pengasuhan anak, Pekerja migran .
Local Economic Development through Potato Development Areas in Karamatwangi Village, Cisurupan District, Garut Regency. Hafidzha Alfaisa Mandhaputri; Aribowo Aribowo; Teta Riasih
Jurnal Ilmiah Perlindungan & Pemberdayaan Sosial, Vol 5 No 2 (2023): LINDAYASOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/lindayasos.v5i2.1039

Abstract

The village of Karamatwangi is one of the villages in Garut Regency that utilizes its natural potential to improve the welfare of the community by implementing local economic development as a community empowerment strategy through the agricultural sector. This research aims to provide an overview of: (1) partnerships established in the Potato Development Area, (2) job opportunities created in the Potato Development Area, and (3) economic activity improvements to understand how the Potato Development Area can benefit the income of agricultural laborers in the village of Karamatwangi. This research uses a qualitative descriptive method. Data sources used purposive sampling techniques to determine seven informants consisting of the Karamatwangi Village Government, Forest Village Community Institutions, business actors, andfarm laborers. Data collection techniques used in-depth interviews, observation, and documentation studies. The results showed that: (1) Potato Development Area activities have involved the active participation of the Karamatwangi Village community, (2) there are employment opportunities opened by the Potato Development Area, (3) there are increased skills obtained by farm laborers from the Potato Development Area. In the implementation of the PotatoDevelopment Area, there are obstacles related to the lack of increased income for farm laborers.This is because there has been no increase in the quality or quantity of potatoes produced, and thesale of potatoes still depends on loan sharks where the expansion of cooperation carried out by the Potato Development Area has not been widely opened. The lack of expansion of cooperation has an impact on increasing the income of farm laborers who currently farm laborers inKaramatwangi Village still have difficulty meeting their daily needs causing some farm laborers to be in debt to money lenders, local illegal banks (emok banks). Keywords: Local Economic Development; Community Empowerment; Income Generation.