Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Determinan Status Kecelakaan pada Komuter Pelajar Jabodetabek Tahun 2019 Aprilia Lutviana Dewi; Budyanra Budyanra
Jurnal Matematika, Statistika dan Komputasi Vol. 18 No. 1 (2021): September 2021
Publisher : Department of Mathematics, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/j.v18i1.14503

Abstract

Traffic accidents among students are one of the problems experienced in the Greater Jakarta area. World Health Organization (WHO) stated that younger drivers are the most vulnerable group to experiencing traffic accidents, including the students. According to Badan Pusat Statistik (BPS), it was estimated that as many as 301,120 Jabodetabek commuters had experienced a traffic accident in 2019. Moreover, 13 to 14 out of the 100 commuters who had experienced traffic accidents are student commuters or commuters with the main activities going to school. Therefore, this study was conducted to determine the factors that affect the accident status of Jabodetabek student commuters in 2019 and their odds ratios by using the 2019 Jabodetabek Commuter Survey data. The analytical method used is a binary logistic regression with the parameter estimation method using penalized maximum likelihood estimation (PMLE). And the results showed that the variables of age, gender, last education, mode of transportation, classification of the area of residence, distance traveled, and the area of the activity had a significant influence on the accident status of Jabodetabek student commuters. Furthermore, student commuters who live in rural areas have the highest tendency to experience a traffic accident.
ANALISIS DETERMINAN ANGKA HARAPAN HIDUP DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2015-2017 Fitri Pratiwi; Budyanra Budyanra
Seminar Nasional Official Statistics Vol 2019 No 1 (2019): Seminar Nasional Official Statistics 2019
Publisher : Politeknik Statistika STIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.618 KB) | DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2019i1.25

Abstract

Pembangunan kesehatan secara umum bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Derajat kesehatan merupakan salah satu ukuran kesejahteraan dan kualitas sumber daya manusia. Di Indonesia, salah satu indikator penyusun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari dimensi kesehatan ialah angka harapan hidup (AHH). AHH merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat. Tinggi rendahnya AHH mencerminkan tinggi rendahnya kualitas kesehatan masyarakat di suatu wilayah. Provinsi Maluku pada tahun 2017 menempati posisi keempat terendah dari seluruh provinsi di Indonesia dalam pencapaian AHH. AHH di Maluku tercatat sebesar 65,40 tahun, sementara AHH nasional sebesar 71,06 tahun. Rendahnya AHH di Provinsi Maluku tidak sejalan dengan fakta beberapa indikator kesehatan masyarakat lainnya, seperti rendahnya persentase keluhan kesehatan penduduk selama sebulan terakhir, besarnya kemampuan masyarakat untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu melalui puskesmas, dan tingginya kualitas hidup masyarakat secara subjektif yang diukur melalui indeks kebahagiaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran umum dan menganalisis variabel-variabel yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap AHH di Provinsi Maluku tahun 2015-2017 dengan metode regresi data panel. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel PDRB per kapita, akses rumah tangga terhadap air bersih, dan rasio puskesmas per kecamatan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap AHH.
ANALISIS KETIMPANGAN PEMBANGUNAN ANTARKABUPATEN/KOTA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013-2017 Hendry Alfiansyah; Budyanra Budyanra
Seminar Nasional Official Statistics Vol 2019 No 1 (2019): Seminar Nasional Official Statistics 2019
Publisher : Politeknik Statistika STIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.742 KB) | DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2019i1.26

Abstract

Pembangunan ekonomi merupakan upaya-upaya yang dilakukan negara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan pembangunan ekonomi adalah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur ekonomi, perubahan sosial, mengurangi atau menghapuskan kemiskinan, mengurangi ketimpangan, dan pengangguran. Namun tujuan itu masih belum tercapai di Indonesia, masih terjadi ketimpangan pembangunan antardaerah pada provinsi-provinsi di Indonesia yang dibuktikan melalui Indeks Williamson tahun 2013 hingga 2017, salah satunya terjadi di provinsi Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran umum ketimpangan pembangunan antarkabupaten/kota di Provinsi NTT serta menganalisis faktor-faktor yang memengaruhinya yang diukur dengan indeks Jaime Bonet. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih ada beberapa kabupaten/kota yang mengalami ketimpangan yang sangat tinggi. Analisis regresi data panel menunjukkan bahwa variabel angka melek huruf (AMH) dan dana alokasi umum (DAU) memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap ketimpangan antardaerah, sedangkan variabel pendapatan asli daerah (PAD), belanja modal dan tingkat pengangguran terbuka (TPT) berpengaruh positif dan signifikan terhadap ketimpangan pembangunan antarkabupaten/kota di Provinsi NTT.
DETERMINAN TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY GROWTH SEKTOR PERTANIAN DI KAWASAN BARAT INDONESIA PERIODE 2013-2017 MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI DATA PANEL Revina Ayu Dya; Budyanra Budyanra
Seminar Nasional Official Statistics Vol 2019 No 1 (2019): Seminar Nasional Official Statistics 2019
Publisher : Politeknik Statistika STIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.826 KB) | DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2019i1.57

Abstract

Sektor pertanian memiliki produktivitas terendah kedua dari tahun 2013-2017 dibandingkan sektor lain. Rendahnya nilai produktivitas sektor pertanian akan berdampak buruk terhadap perekonomian Indonesia dilihat dari pentingnya sektor ini. Jika ditinjau berdasarkan provinsi, sektor pertanian di Indonesia didominasi oleh provinsi yang berada di Kawasan Barat Indonesia (KBI). Akan tetapi, laju pertumbuhan PDRB pertanian di KBI selalu lebih rendah dibandingkan Kawasan Timur Indonesia (KTI), bahkan dari tahun 2013-2017 mengalami penurunun. Rendahnya laju pertumbuhan ekonomi disebabkan oleh rendahnya kemajuan teknologi. Peran kemajuan teknologi dalam proses produksi dapat dihitung menggunakan Total Factor Productivity (TFP). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menghitung TFP sektor pertanian di KBI, mengetahui gambaran umum TFP dan pertumbuhan TFP pertanian di KBI, dan menganalisis determinannya agar dapat diambil kebijakan yang tepat dalam meningkatkan produktivitas sektor pertanian. Pehitungan TFP pertanian menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas dengan metode estimasi FGLS-SUR dan hasilnya pertumbuhan TFP pertanian provinsi di Indonesia masih relatif rendah. Analisis variabel yang memengaruhi pertumbuhan TFP pertanian menggunakan regresi data panel dengan model fixed effect dan metode estimasi WLS. Diperolah bahwa pengeluaran litbang pertanian, dan bantuan alsintan secara positif signifikan memengaruhi pertumbuhan TFP serta inflasi pedesaan secara negatif signifikan memengaruhi pertumbuhan TFP.
PENERAPAN REGRESI LOGISTIK ORDINAL DENGAN PROPORTIONAL ODDS MODEL PADA DETERMINAN TINGKAT STRES AKADEMIK MAHASISWA Nuzula Iftinanda Putri; Budyanra Budyanra
Seminar Nasional Official Statistics Vol 2019 No 1 (2019): Seminar Nasional Official Statistics 2019
Publisher : Politeknik Statistika STIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.942 KB) | DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2019i1.104

Abstract

Regresi logistik merupakan suatu analisis regresi yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara variabel tak bebas dikotomus (berskala nominal atau ordinal dengan dua kategori) atau polikotomus (berskala nominal atau ordinal dengan lebih dari dua kategori) dengan variabel bebas bersifat kontinu atau kategorik. Variabel tak bebas dengan lebih dari dua kategori dan bersifat ordinal (berurutan) dapat dianalisis dengan menggunakan regresi logistik ordinal. Salah satu model yang terdapat pada regresi logistik ordinal adalah proportional odds model. Pada penelitian model proportional odds akan diterapkan untuk mengetahui determinan stres akademik. Dilakukan pengumpulan data primer dengan populasi mahasiswa tingkat I Politeknik Statistika STIS Tahun Akdemik 2018/2019. Stres akademik pada penelitian ini dikategorikan menjadi tiga, yaitu stres akademik ringan, sedang, dan berat. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa variabel persepsi mahasiswa terhadap kondisi kesehatan (OR = 9,86), persepsi mahasiswa terhadap lingkungan kampus (OR = 2,43), dan persepsi mahasiswa terhadap proses pembelajaran (OR = 7,28), dan persepsi mahasiswa terhadap kondisi keuangan (OR = 5,45) signifikan memengaruhi status stres akademik mahasiswa pada penelitian ini.
PENERAPAN METODE REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK MENGETAHUI DETERMINAN KESIAPSIAGAAN RUMAH TANGGA DALAM MENGHADAPI BENCANA ALAM Fahrulraz M. Faruk; Fransiska Sisilia Doven; Budyanra Budyanra
Seminar Nasional Official Statistics Vol 2019 No 1 (2019): Seminar Nasional Official Statistics 2019
Publisher : Politeknik Statistika STIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.059 KB) | DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2019i1.146

Abstract

Kesiapsiagaan rumah tangga dalam menghadapi bencana alam penting untuk dilakukan secara efektif. Hal ini agar dampak negatif yang ditimbulkan dari bencana alam dapat diminimalisir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum kesiapsiagaan rumah tangga dalam menghadapi bencana alam, dan variabel-variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kesiapsiagaan. Karena variabel status kesiapsiagaan rumah tangga bersifat kategorik yang terdiri atas dua kategori, maka metode analisis yang digunakan adalah regresi logistik biner. Penelitian ini menggunakan data SUSENAS Kor Maret 2017. Hasil dari analisis deskriptif menunjukkan bahwa rumah tangga di Jawa Tengah masih belum sepenuhnya siap dalam menghadapi bencana alam. Hasil analisis regresi logistik biner menunjukkan bahwa variabel tingkat pendidikan kepala rumah tangga, pernah mengalami bencana alam, partisipasi kegiatan kemasyarakatan dan akses informasi berpengaruh signifkan terhadap kesiapsiagaan rumah tangga dalam menghadapi bencana alam di Jawa Tengah tahun 2017.
DETERMINAN STATUS PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DI INDONESIA TAHUN 2017 Shafiyah Asy Syahidah; Budyanra Budyanra
Seminar Nasional Official Statistics Vol 2020 No 1 (2020): Seminar Nasional Official Statistics 2020
Publisher : Politeknik Statistika STIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.984 KB) | DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2020i1.403

Abstract

Indonesia saat ini masih memiliki berbagai masalah kependudukan. Tingginya angka fertilitas dan laju pertumbuhan penduduk yang tidak seiring dengan peningkatan kualitas penduduk akan berimbas pada beratnya beban pemerintah dalam mensejahterakan rakyatnya. Berbagai cara telah diupayakan pemerintah guna menekan angka fertilitas, salah satunya melalui program Keluarga Berencana (KB) dengan penggunaan alat/cara kontrasepsi. Dari berbagai jenis metode, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengemukakan bahwa Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) merupakan metode kontrasepsi paling efektif dengan tingkat keberhasilan melebihi 95 persen. Namun, hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 menyatakan hanya 13,2 persen wanita usia subur (WUS) berstatus kawin yang menggunakan MKJP, padahal target paruh waktu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) pada 2016 harus mencapai 21,1 persen. Melihat rendahnya capaian tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan status penggunaan MKJP di Indonesia tahun 2017 menggunakan regresi logistik biner yang mengakomodir penimbang survei. Data sekunder diperoleh dari raw data hasil SDKI 2017. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa secara umum hanya sebesar 21,05 persen pengguna MKJP di Indonesia tahun 2017. Selanjutnya, berdasarkan hasil analisis inferensia, diperoleh variabel umur WUS, tingkat pendidikan WUS, umur kawin pertama WUS, Anak Lahir Hidup, akses informasi KB, pengambil keputusan ber-KB, umur suami, dan tingkat pendidikan suami signifikan memengaruhi status penggunaan MKJP pada penelitian ini.
VARIABEL-VARIABEL YANG MEMENGARUHI STATUS KUNJUNGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN (ANTENATAL CARE) DI PROVINSI PAPUA TAHUN 2017 (ANALISIS REGRESI LOGISTIK BINER) Anggun Meilinda Alif Fatali; Budyanra Budyanra
Seminar Nasional Official Statistics Vol 2020 No 1 (2020): Seminar Nasional Official Statistics 2020
Publisher : Politeknik Statistika STIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.912 KB) | DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2020i1.406

Abstract

Salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan masyarakat adalah Angka Kematian Ibu. Data Survei Penduduk Antar Sensus tahun 2015 menunjukkan bahwa kasus kematian ibu di Indonesia sebesar 305 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan data World Health Organization tahun 2017, Indonesia merupakan Negara dengan angka kematian ibu tertinggi ketiga di Asia Tenggara. Salah satu penyebab utama kematian ibu di Indonesia adalah pendarahan saat persalinan yang disebabkan kurangnya perawatan kehamilan yang dilakukan selama masa kehamilan. Perawatan kehamilan yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan yaitu minimal 4 kali pemeriksaan kehamilan selama tiga trimester kehamilan. Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (2017) menunjukkan bahwa Provinsi Papua adalah provinsi dengan persentase terendah di Indonesia dalam pemeriksaan kehamilan lengkap (minimal 4 kali) yaitu 42,9 persen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik umum dan variabel-variabel yang memengaruhi status kunjungan pemeriksaan kehamilan serta kecenderungannya di Provinsi Papua tahun 2017. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi logistik biner dengan menggunakan data sekunder yang berasal dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pendidikan ibu, paritas, status bekerja ibu, wilayah tempat tinggal, dan dukungan suami berpengaruh positif terhadap status kunjungan pemeriksaan kehamilan di Provinsi Papua tahun 2017.
APLIKASI REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK MENGETAHUI DETERMINAN STATUS INISIASI MENYUSU DINI (IMD) WANITA USIA 15-49 TAHUN DI PROVINSI SUMATERA UTARA Hafidya Hansari; Budyanra Budyanra
Seminar Nasional Official Statistics Vol 2020 No 1 (2020): Seminar Nasional Official Statistics 2020
Publisher : Politeknik Statistika STIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.464 KB) | DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2020i1.408

Abstract

Kematian bayi merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur derajat kesehatan suatu negara. WHO menyatakan bahwa dua per tiga kematian bayi terjadi pada masa neonatal. Salah satu cara untuk menurunkan kematian neonatal adalah dengan menerapkan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Persentase IMD di Indoensia adalah sebesar 56,5 persen, sehingga membuat Indonesia mendapat kategori baik menurut WHO. Akan tetapi, penerapan IMD di Indonesia masih belum merata. Provinsi Sumatera Utara merupakan provinsi dengan persentase IMD terendah dari tahun 2012 hingga tahun 2017. Pada tahun 2017 persentase IMD di Provinsi Sumatera Utara hanya sebesar 24,2 persen hal ini menyebabkan Provinsi Sumatera Utara berada pada kategori buruk menurut WHO. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran umum status IMD Wanita Usia 15-49 tahun berdasarkan karakteristiknya, mengetahui variabel-variabel yang memengaruhi status IMD di Provinsi Sumatera Utara tahun 2017 dan kecenderungannya Data yang digunakan adalah data mentah SDKI 2017. Metode yang digunakan adalah regresi logistik biner. Hasil yang diperoleh yaitu diperkirakan terdapat sebesar 28,3 persen ibu di Provinsi Sumatera Utara tahun 2017 yang telah melaksanakan IMD dalam waktu kurang dari satu jam setelah melahirkan. Variabel paritas ibu, berat badan bayi saat lahir, metode persalinan dan tingkat pendidikan suami merupakan variabel yang memengaruhi status IMD di Provinsi Sumatera Utara tahun 2017. Serta ibu yang memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk melakukan IMD adalah ibu yang memiliki jumlah anak lebih dari satu (multipara), memiliki bayi yang lahir dengan berat badan normal, melakukan persalinan secara normal dan memiliki suami berpendidikan tinggi (SMA keatas).
DETERMINAN STATUS PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA REMAJA USIA 15-24 TAHUN DI INDONESIA TAHUN 2017 Sahara Sabilah Putri; Budyanra Budyanra
Seminar Nasional Official Statistics Vol 2020 No 1 (2020): Seminar Nasional Official Statistics 2020
Publisher : Politeknik Statistika STIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.674 KB) | DOI: 10.34123/semnasoffstat.v2020i1.421

Abstract

Illicit drug has become a global problem that obtain serious concern (BNN,2019). In Indonesia, drug abuser keeps increasing and among them are students both in school and college. In 2017, 24 out of 100 drug abusers in Indonesia are students. Based on 2018 BNN data, the percentage of students who abuse drugs in 13 provincial capitals of Indonesia is 3.2 percent or equivalent to 2.29 million adolescents. UNODC (2018) declared that adolescents are the most vulnerable group to falling into drug abuse problem. That occurs since adolescents are in their period of searching for identity and have a very high curiosity. In the process of finding their identity, adolescents often involved into negative things including drug abuse. This study was conducted to determine the factors that affect the status of drug abuse among adolescents 15-24 years in Indonesia using the 2017 IDHS data. The analytical method used is binary logistic regression. The results showed that the variables of gender, age, level of education, residence, smoking status, and alcohol consumption status had a significant influence on the status of drug abuse among adolescents in Indonesia.