Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Detection of Staphylococcus aureus’s Strain Similarity on Surgical Ward Nurses’s Hand and Nose and Post Operative Wound Infection Using Coa Gene Through PCR-RFLP Method Fauzia Andrini; Imam Supardi; Sunarjati Sudigdoadi; Sadeli Masria
Jurnal Ilmu Kedokteran Vol 4, No 2 (2010): Jurnal Ilmu Kedokteran
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.126 KB) | DOI: 10.26891/JIK.v4i2.2010.116-122

Abstract

Staphylococcus aureus (S.aureus) remains to be the most important cause of post operative wound infection. Nursescould become reservoirs to transmit S.aureus through contaminated hands transiently, or through colonized nose.Strain polymorphism could be determined by Restriction Fragment Length Polymorphism (RFLP), using coa gene andrestriction endonuclease enzyme Alu1. There were 30 isolates of S.aureus’s infection, and 20 isolates taken from handsand nose of the nurses in charge. From 50 isolate positive S.aureus, PCR results showed single and multiple bandswithin 300 to 900 base pairs (bp) in length, and multiple bands within 200 to 600 bp. Five out of 30 patients (17%)showed no PCR-RFLP similarity with any of the nurses. Ten out of 15 nurses which hands were positive for S.aureus,has PCR-RFLP similarity with some patients. There was only 1 out of 5 nurses which nose was positive for S.aureus,showed PCR-RFLP similarity with some patients. Statistically, the proportion of the similar PCR-RFLP between thosesamples in this study is 0.12 (12%). Conclusion: Nurses had 12 % PCR-RFLP similarity for S.aureus with post operativewound infection.
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ORIENTASI IPA UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA KONSEP ELASTISITAS & HUKUM HOOKE, DAN FLUIDA STATIS Rosyid Rosyid; Budi Jatmiko; Imam Supardi
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2014
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas model pembelajaran Orientasi IPA dalam melatihkan keterampilan berpikir kritis siswa. Desain yang digunakan adalah control group pretest and postest design. Implementasi model dilakukan di dua sekolah masing-masing sebanyak tiga kelas eksperimen (model pembelajaran Orientasi IPA) dan satu kelas kontrol (model konvensional). Penentuan sampel menggunakan teknik Simple Random Sampling. Analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif dan uji statistik inferensial ANOVA satu jalur dan uji-t dua sampel yang independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Orientasi IPA efektif meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dengan capaian N-gain tinggi daripada model pembelajaran konvensional dengan capaian N-gain sedang.Kata-kata kunci: Efektivitas, Keterampilan berpikir kritis, Model pembelajaran
Toleransi Umat Beragama Di Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan Mukayat Al Amin; Imam Supardi
Al Hikmah Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.623 KB) | DOI: 10.30651/ah.v4i1.2334

Abstract

AbstrakIndonesia merupakan negara yang akan kaya akan keaneragaman. Perbedaan suku,budaya,adat istiadat,bahasa dan Agama menjadikan negara Indonesia  sebagai suatu negara yang berbeda dengan negara lain. Untuk mewujutkan dan mendukung multikulturalisme yang ada di Indonesia diperlukan adanya rasa toleransi ,saling menghormati dan menghargai.Toleransi umat beragama ini bisa terwujud di Indonesia dan sebagai contoh tepatnya di desa Balun kecamatan Turi Kabupaten Lamongan. Desa Balun merupakan desa yang majemuk dalam hal budaya dan agama Desa ini terdiri dari dua Pedukuhan atau dusun yang masyarakatnya memeluk tiga agama yakni: agama Islam sebagai agama mayoritas dan dua agama lagi yakni agama Kristen Protestan dan Hindu. Kehidupan masyarakat Desa Balun Nampak sangat rukun dan damai. Selama berabad-abad penduduk tinggal di desa Balun tidak pernah dijumpai konflik-konflik atas nama agama. Bagi warga setempat, keberadaan masjid dan gereja berdampingan tak menimbulkan masalah antar umat beragama. Di desa berpenduduk 4.150 jiwa juga terdapat pura atau tempat ibadah umat Hindu. Keberadaan tiga tempat ibadah di Balun, menunjukkan bahwa warga desa bukan pemeluk satu agama. Mereka juga menikahi pasangan berbeda agama. Tak sedikit dalam satu keluarga ada yang berbeda agama. Saya harap kerukunan masyarakat Balun menjadi contoh untuk warga lain tentang bagaimana kami merawat toleransi dan hidup berdampingan meski berbeda agama, ”Saling menghargai yang tinggi ditunjukkan warga, membuat desa ini dijuluki "Desa Pancasila  Kesimpulan dari peneltian ini semenjak penulis tinggal di desa balun mulai kecil hingga sekarang Toleransi umat beragama di desa balun masih bisa terjaga dengan baik. Kata Kunci: Toleransi umat beragama
PROFIL PEMBELAJARAN TERPADU PADA MATA PELAJARAN IPA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Soesy Sri Wulandari; Prabowo ZA; Imam Supardi
JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA Vol 9 No 1 (2020): Jurnal Pembelajaran Fisika (JPF) Universitas Jember
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.041 KB) | DOI: 10.19184/jpf.v9i1.17949

Abstract

This study aimed to determine about the integrated learning profile in science subjects in junior high school. The thing that will be analyzed is how to process the integrated learning planning in science subjects in junior high school. The data collection is described and analyzed through the reduction and examination process which validity used triangulation method. The descriptive analysis results found the answers to research questions. Then, the researchers drew a conclusion from the results of research.The results of the study found that teachers did not apply integrated learning that involves cognitive, affective, and psychomotor aspects. Based on these findings, it can be concluded that the integrated learning profile in science subjects in junior high school do not equivalent to the characteristics of integrated learning. The main cause of the condition is that teachers did not understand the characteristics of integrated learning in science subjects.