Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS IDIOLOGI PANCASILA TERHADAP KUALITAS JASA PELAYANAN KAPAL PENUMPANG FERRI INDONESIA Harcici Harcici
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI MARITIM VOLUME XII, NO 1 SEPTEMBER 2013
Publisher : UNIMAR AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33556/jstm.v0i0.8

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai mengenai pengamalan nilai-nilai Idiologi Pancasila terhadap kualitas pelayanan dan untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi persepsi penumpang serta harapan pelanggan dalam memilih jasa pelayanan. Dalam proses pelayanan pada kapal Ferri Indonesia harus bisa menjadi penggerak dalam usaha melayani pelanggan. Bentuk pelayanan tersebut bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dalam hal penguatan ideologi, dimana ideologi bangsa Indonesia adalah Pancasila. Pancasila ini menjadi pedoman dan falsafah bangsa dalam segala kehidupan, sehingga dibutuhkan adanya pemahaman makna Pancasila oleh semua lapisan. Ideologi adalah pandangan hidup atau filsafat yang berintikan serangkaian nilai (norma) atau sistem nilai dasar yang bersifat menyeluruh dan mendalam yang harus dimiliki oleh pegawai kapal ferri dan dijadikan acuan atau sebagai wawasan dan pandangan hidup mereka. Megutamakan kualitas pelayanan yang baik secara realitas dan sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, seorang pegawai atau pelayan kapal Ferri Indonesia diharapkan mampu memberikan pelayanan yang terbaik dan dilaksanakan secara professional agar dalam menjalankan tugasnya bisa diakui dan diterima oleh masyarakat sekitar serta  dia bisa hidup dari profesinya tersebut. Pusat pelayanan merupakan suatu mata rantai yang penting antara perusahaan kapal Ferri dengan pelanggan. Tujuan akhir dari seluruh penyelenggaraan pelayanan yang dilakukan oleh pegawai, kapal Ferri Indonesia adalah untuk memberikan sebuah pelayanan yang dibutuhkan oleh pengguna jasa angkutan kapal laut. Sedangkan tingkat kesesuaiyan antara persepsi dan harapan pelanggan terhadap kualitas pelayanan jasa pada kapal ferri Indonesia, yang rendah  perlu adanya peningkatan, perbaikan antara lain better yang berkaitan dengan mutu pelayanan yang berkualitas.    Kata kunci: Pengamalan nili-nilai Idiologi Pancasila dan Kualitas Pelayanan,(persepsi dan harapan pelanggan terhadap kualitas pelayanan jasa).
TEHNIK PEMUATAN DAN PEMBONGKARAN PULP DI KAPAL PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE JAKARTA Achmad Nasirin; Harcici Harcici
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI MARITIM VOLUME XV, No 2 MARET 2016
Publisher : UNIMAR AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33556/jstm.v0i2.87

Abstract

Pulp dibuat dari berbagai jenis kayu dan dikirim dalam jumlah besar biasanya dengan kapal kargo. Pulp sangat rentan terhadap kerusakan dan pencemaran oleh kotoran (terutama serat) atau sisa – sisa komodits sebelumnya di dalam palka kapal.Penelitian ini dilakukan ketika saya masih di Port Captain di PT. Arpelni Pratama Ocean Lines Jakarta.  Pada waktu itu saya mengatur kargo bongkar muat bubur untuk beberapa kapal asing dan beberapa kapal dalam negeri.Hasilnya, sebelum memuat, tempat  kargo harus bersih dan kering, harus jelas bersih dari setiap bahan muatan yang melekat dalam kargo. Perawatan yang utama harus dilakukan ketika membersihkan dari pengiriman gandum. Selama pemuatan harus disimpan dan diikat dengan tali di dalam palka, ketika memasukkan selalu menggunakan forklift mulai memuat dari sisi lambung ke pusat hingga daerah 4 x 5 m, dan dari sisi forklift harus memuat dan memasukan dengan sling kawat, selama memasukkan harus hati – hati.Keywords : Pulp, loaded, discharge,
IMPLEMENTASI PEMBINAAN DASAR TARUNA SEMESTER I DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Harcici Harcici
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI MARITIM VOLUME XIII, NO 2 MARET 2015
Publisher : UNIMAR AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33556/jstm.v0i2.29

Abstract

Madabintal dan Mantapbintal merupakan salah satu rangkaian acara yang menjadi pembuka prosespengenalan taruna/i baru terhadap lingkungan kampus di STIMART “AMNI Semarang. Ada banyak macamkegiatan madabintal dan mantapbintal masing-masing kampus biasanya mempunyai ciri khas tersendiridalam pelaksanaan madabintal dan mantapbintal. Kegiatan madabintal dan mantapbintal sering diisi olehmateri-materi yang berhubungan dengan kampus hingga training motivasi yang bertujuan meningkatkankepercayaan diri taruna/i dalam memasuki lingkungan pendidikan yang baru. Namun masih ada pulakampus yang belum menghilangkan tradisi senioritas dalam kegiatan madabintal dan mantapbintal.Pada umumnya, lembaga pendidikan yang berdisiplin tinggi beralasan bahwa tradisi senioritas yangseringkali menjadi beban terhadap taruna/i baru bertujuan untuk menyiapkan mental para taruna/i baruagar lebih baik. Pada kenyataannya, tidak jarang tradisi senioritas berisi kegiatan-kegiatan fisik yang terkesanberlebihan (disiplin tinggi) atau keras. Kegiatan yang katanya bertujuan untuk menyiapkan mental justruakan mengarah pada tindakan bullying. Tidak bisa dipungkiri, masih sering ditemukan kasus bullying seniorterhadap taruna/i baru. Bukan hanya berupa bentakan, namun juga hukuman fisik yang tidak wajar yangdapat menimbulkan dampak negarif bagi jasmani maupun psikologis para taruna/i baru, hal ini yang dampaknyaberpengaruh dalam Proses Belajar Mengajar (PBM).Menjadi kepuasan dan kebanggaan tersendiri bagi taruna/i akan diperlakukan madabintal dan mantapbintalsetelah mereka menyelesaikan studi. Banyak diantara para alumini STIMART “AMNI” Semarangyang memiliki masa depan yang cerah dikarenakan kedisiplinan tinggi sebagai modal dalam bekerja, kedisiplinantersebut salah satunya tak lain didapat ketika ditempa di Akademi, karena itu kegiatan ketarunaanpun juga melatih taruna untuk selalu disiplin dan cekatan dalam aktifitas. Jadi aktifitas ketarunaan sangatlahpenting untuk masa depan para taruna, asalkan didasari dengan tata tertib dan rasa penuh tanggung jawab.Kata Kunci : Madabintal, Mantapbintal, Bullying,Tradisi Senioritas.Madabintal and Mantapbintal is one of a series of events that became the opening process of the introductionof cadet / i new to the campus in STIMART "Amni Semarang. There are many kinds of activities andmantapbintal madabintal each campus usually has its own characteristics in the implementation madabintaland mantapbintal. Madabintal activities and mantapbintal often filled by the material related to the campusto motivational training aimed at increasing the confidence cadets / i to set foot in the new educational environment.But there is also a campus that has not eliminate the tradition of seniority in madabintal activities andmantapbintal.J. Sain dan Tek. Maritim Vol. XIII No.2, 2015 85In general, higher education institutions disciplined argued that the tradition of seniority is often aburden to the youth / new i aims to mentally prepare the cadets / i new that better. In fact, it is not uncommontradition of seniority lists physical activities that seem excessive (discipline) or hard. Activities which he said aimsto prepare mentally will only lead to bullying. Inevitably, they often found the case against bullying senior cadets/ i new. Not only in the form of yelling, but also physical punishment is not fair that may cause negative impactsto the physical and psychological cadets / i new, it is the impact influential in Learning Process (PBM).Being satisfaction and pride for cadets / i will be treated madabintal and mantapbintal after theycompleted the study. Many of the alumni STIMART "Amni" Semarang who has a bright future because of thehigh discipline as capital work, discipline is one of them none other than obtained when forged at the Academy,because the activities ketarunaan was also trains cadets to always disciplined and workmanlike in activity , Soketarunaan activity is essential for the future of the cadets, as long as it is constituted with full discipline andsense of responsibility.Keywords: Madabintal, Mantapbintal, Bullying, Tradition Seniority.