Pra-sindrom metabolik (Pra-SM) adalah keadaan individu yang mengalami obesitas sentral (lingkar pinggang pria ≥ 90 cm, wanita ≥80 cm) disertai satu indikator sindrom metabolik yaitu tekanan darah ≥130/85 mmHg atau dalam pengobatan antihipertensi atau pernah didiagnosis hipertensi oleh tenaga kesehatan. Bagaimanapun juga, pra-SM merupakan indikator skrining yang baik untuk mengidentifikasi masalah penyakit tidak menular di tempat bekerja, karena produktifitas pekerja harus didukung oleh kondisi kesehatan yang optimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor determinan pra-SM pada pekerja (dosen dan tenaga kependidikan) di Universitas MH. Thamrin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Desain cross sectional, terhadap 128 responden yang diperoleh dari metode total sampling. Analisis dilakukan pada data primer meliputi univariat, uji chi square dan analisis multivariat regresi logistik ganda. Prevalens pra-SM sebesar 38,3%; didominasi oleh: pria (47,9%), berusia 35 tahun (44,9%), dan mengalami kegemukan (55,9%.). Faktor determinan yang paling berisiko terhadap pra-SM adalah: umur 35 tahun (OR: 3,11; 95%CI: 1,18 – 8,23); kegemukan (OR: 5,02; 95%CI: 2,20 – 11,47); jenis kelamin pria (OR: 2,02; 95%CI: 0,87 – 4,67) dan pendapatan UMR DKI Jakarta tahun 2019 (OR: 1,91; 95%CI: 0,79 – 4,65). Rekomendasi perlunya dilakukan program pencegahan primer yaitu pemeriksaan kesehatan rutin bagi pekerja untuk deteksi dini dan menurunkan risiko pra-SM.