Lia Fitriyanti
Universitas Mohammad Husni Thamrin

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Kesehatan

Stress dan Zoom Fatigue pada Mahasiswa Selama Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19 Atikah Pustikasari; Lia Fitriyanti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 13, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v13i1.467

Abstract

Pandemi covid-19 yang terjadi di Indonesia menyebabkan diterapkannya pembelajaran daring di institusi Pendidikan.  Termasuk di Universitas Mohammad Husni Thamrin. Perubahan yang cepat dalam metode pembelajaran menimbulkan Permasalahan yang berdampak pada Kesehatan fisik dan psikis. Tujuan penelitian untuk memperoleh gambaran Kecemasan dan kelelahan (fatique) pada mahasiswa Selama Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi Covid-19. Metode penelitian deskriptif kualitatif Desain Cross sectional, jumlah sampel 134 mahasiswa Prodi D-III Keperawatan Universitas MH. Thamrin. Kuesioner menggunakan google form. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran daring 62,7 % menggunakan aplikasi zoom. 83,6 % responden mengalami stress ringan dan 59,7% responden mengalami kelelahan saat pembelajaran daring. Ada hubungan yang bermakna antara pembelajaran daring dengan stress dan kelelahan (Fatique). Media pembelajarn menggunakan aplikasi zoom berisiko 2 kali mengalami kelelahan pada mahasiswa dan berisiko 4 kali mengalami stress.  Ada hubungan yang bermakna antara sakit saat pembelajaran daring, Frekuensi makan dan durasi belajar dengan kelelahan, dan ada hubungan yang bermakna antara durasi belajar dengan stress. Modifikasi media pembelajaran dengan berbagai aplikasi yang tidak memerlukan konsentrasi yang tinggi Sehingga kelelahan dan stress pada mahasiswa tidak terjadi. Serta dipilih desain/ metode   yang digunakan saat pembelajaran online di masa pandemi Covid-19, yang efektif dan dapat meminimalisasi dampak secara fisik, psikis maupun sosial pada mahasiswa.Kata Kunci: Pembelajaran Daring, Covid-19, Stres, Kelelahan /Fatigue. 
Analisis Adaptasi Kebiasaan Baru Terhadap Kepatuhan Pasien Dalam Menjalankan Terapi Hemodialisa di Rumah Sakit Radjak Hospital Cileungsi Atikah Pustikasari; Lia Fitriyanti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 14, No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v14i2.1313

Abstract

Ketidakpatuhan klien terhadap terapi pengobatan disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah  faktor lingkungan dan sosial  . Saat ini kondisi lingkungan dan sosial di negara kita Sedang dalam kondisi pandemic covid -19. Sejak dua tahun  ini dunia dan Indonesia mengalami pandemi covid-19. Adaptasi kebiasaan baru tentunya berdampak pada pasien yang mengalami rutinitas pengobatan, baik secara fisik maupun psikologis,  seperti stress, gangguan kecemasan, dan Depresi . Perilaku baru yang harus dilakukan saat pasien menjalani terapi hemodialisis  yaitu   selalu menggunakan masker mencuci tangan  setiap selesai kontak dan tidak ditunggu oleh keluarga selama hemodialisis. Kondisi tersebut  mengakibatkan  munculnya  rasa khawatir akan  tertular virus ketika pasien melakukan terapi pengobatan  hemodialysis. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi Kepatuhan pasien dalam menjalankan hemodialisa di masa adaptasi kebiasaan baru.  Penelitian  ini  merupakan  penelitian observasional  analitik  dengan  desain   cross  sectional. Sampel  pada  penelitian  ini  adalah pasien yang melakukan hemodialisa yang bersedia diwawancara saat Tindakan hemodialisis. Dari 41 responden  90,2 %) memiliki Pendidikan tinggi,  95,1% berpengetahuan baik,  70,7 % biaya menggunakan  /BPJS, 82,9% ditunggu keluarga dan 96.7% pasien patuh  menjalankan terapi hemodialisa. Adaptasi kebiasaan baru tidak berpengaruh kepada kepatuhan pasien dalam menjalankan terapi hemodialisa. Dengan Pendidikan yang  tinggi dan pengetahuan yang baik dari responden tidak mengurangi kepatuhan pasien dalam menjalankan hemodialisa walaupun adanya kebijakan adaptasi kebiasaan baru.