Irneta Bela Novita
Falkultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KATARAK PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI PUSAT PENGOBATAN GIGI DAN MATA KOTA PONTIANAK Irneta Bela Novita; Iskandar Arfan; Otik Widyastutik
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 5, No 3 (2018): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.494 KB) | DOI: 10.29406/jkmk.v5i3.1574

Abstract

Katarak meruakan suatu keadaan dimana lensa mata yang biasanya jernih dan bening menjadi keruh. Katarak yang disebabkan oleh diabetes melitus disebut katarak diabetik yang terjadi adanya perubahan pada lintasan sorbito (poliol) di lensa mata. Penyakit katarak penyebab utama kebutaan di seluruh dunia sebesar 51% (WHO, 2012). Kota Pontianak mengalami peningkatan dari tahun 2015 yaitu 1310 kasus sedangkan tahun 2016 yaitu 2600 kasus (Dinkes Kota, 2016). Pusat Pengobatan Gigi dan Mata dari data Rekam medik penderita Katarak pada bulan Mei sampai Juli mengalami peningkatan dari 62 jiwa sampai 142  jiwa pada tahun 2017. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor risiko yang berhubungan deengan kejadian katarak pada penderita diabetes melitus di Pusat Pengobatan Mata dan Gigi Kota Pontianak. Penelitian ini menggunakan desain kasus control dengan menggunakan matching umur dari 46-65. Sample penelitian sebanyak 56 responden (28 kasus dan 28 kontrol) diambil menggunakan teknik accidental sampling. Menggunakan uji Chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara lama menderita DM ≥5 tahun (P value = 0,014 dan keterpaparnya asap rokok (p value = 0,006). Variabel yang tidak berhubungan yaitu keteraturan pengobatan DM (P value = 0,090), kebiasaan olahraga penderita DM (P value = 0,775) dan kebiasaan konsumsi tanaman obat (P value =0,103 ). Bagi Pusat Pengobatan Mata dan Gigi Kota Pontianak untuk meningkatkan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada penderita katarak dalam mengontrol kadar gula darah untuk mencegah komplikasi dan menambah fasilitas laboratorium untuk lebih efektif dalam pengobatan lebih lanjut.