Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EKSISTENSI “AYAH” ASI DI KOTA PONTIANAK Otik Widyastutik; Amanda Distrilia
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 6, No 4 (2019): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jkmk.v6i4.1931

Abstract

Keberhasilan pemberian ASI eksklusif sangat dipengaruhi beberapa hal, diantaranya adalah rendahnya pengetahuan manfaat ASI dan manajemen laktasi dan kurangnya dukungan keluarga, terutama dukungan suami (ayah dari bayi). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran eksistensi (keberadaan) ayah ASI yang ada di Pontianak, mengetahui gambaran pengetahuan ayah ASI tentang manajemen laktasi, mengetahui gambaran sikap ayah ASI tentang manajemen laktasi, dan mengetahui gambaran dukungan ayah ASI tentang manajemen laktasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian ini merupakan studi analitik deskriptif dengan metode pendekatan potong lintang (cross sectional). Sampel penelitian sebanyak 44 responden diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan responden mengenai manajemen laktasi kurang baik (54,5%), sikap responden mengenai pemberian ASI eksklusif kurang baik (63,6%), dan perilaku responden mengenai pemberian ASI eksklusif juga kurang baik (88,6%). Adapun saran yang dapat diberikan bagi ayah adalah ikut serta dalam pemeriksaan kehamilan di pelayanan kesehatan bersama istri, belajar mengenai manajemen laktasi melalui buku ataupun pelatihan bersama tenaga kesehatan, meluangkan waktu untuk membantu ibu dalam pemberian ASI kepada bayi, dan tidak memberikan makanan lain selain ASI hingga bayi berumur 6 bulan.
PERAWATAN PAYUDARA SEBAGAI TREATMENT KELANCARAN ASI Elly Trisnawati; Amanda Distrilia
Jurnal Buletin Al-Ribaath Vol 15, No 2 (2018): Buletin Al-Ribaath
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.354 KB) | DOI: 10.29406/br.v15i2.1337

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) adalah nutrisi terbaik bagi bayi, yang merupakan emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan mineral. Kolostrum yang terkandung dalam ASI pada hari pertama sampai dengan hari ke-7 setelah ibu melahirkan, terbukti bermanfaat meningkatkan kadar antibodi pada bayi. Besarnya manfaat ASI tidak sebanding dengan eviden based yang muncul. Permasalahan yang terjadi justru banyak ditemukan ibu-ibu yang gagal dalam memberikan ASI eksklusif. Permasalahan lain terkait pemberian ASI yang sering dialami oleh ibu menyusui adalah kurang maksimalnya jumlah ASI yang masuk ke tubuh bayi, hal ini dikarenakan tidak lancarnya ASI pada awal periode pemberiannya, sehingga berat badan bayi tidak mengalami peningkatan secara signifikan. ‘Aisyiyah sebagai organisasi perempuan Muhammadiyah yang terdiri dari perempuan-perempuan produktif menjadi kelompok potensial yang diharapkan mampu sebagai motor penggerak dalam mewujudkan masyarakat peduli ASI di Kalimantan Barat, khususnya dalam melakukan transfer knowledge tentang perawatan payudara sebagai treatment kelancaran ASI. Kegiatan ini difokuskan pada masyarakat Kelurahan Mariana, yang merupakan salah satu kelompok kader-kader ‘Aisyiyah Kota Pontianak dan bekerjasama dengan MPM (Majelis Pemberdayaan Masyarakat) PW Muhammadiyah Kalbar. Metode yang digunakan dalam kegiatan adalah sebagai berikut : (1) melaksanakan penyuluhan tentang ASI dan manfaat perawatan payudara kepada ibu-ibu ‘Aisyiyah; (2) melaksanakan pelatihan perawatan payudara sebagai treatment kelancaran ASI ; dan (3) pembentukan kader ASI ‘Aisyiyah. Melalui kegiatan ini diharapkan bisa menjadi inisiator dalam program kaderisasi ASI pada masyarakat. Luaran yang dihasilkan dalam kegiatan ini adalah terlaksanakannya edukasi pada kelompok sasaran serta terbentuknya skill ibu-ibu kader Áisyiyah dalam melakukan treatment perawatan payudara. Selain itu luaran konkret lain dari program ini adalah terbentuknya kader ASI ‘Aisyiyah sehingga bisa berlanjut sebagai trainer bagi masyarakat sekitarnya.