Anselma Anselma
Universitas Muhammadiyah Pontianak

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN KADAR DEBU PM10 DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA PABRIK CPO (CRUDE PALM OIL) DI PT.X PROVINSI KALIMANTAN BARAT Anselma Anselma; Elly Trisnawati; Ismael Saleh
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 6, No 2 (2019): Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.591 KB) | DOI: 10.29406/jkmk.v6i2.1768

Abstract

Debu PM10 sebagai jenis debu lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan pekerja, merupakan bahan partikel (particulate matter) yang apabila masuk ke dalam organ pernafasan manusia dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Penyakit obstruksi paru menduduki peringkat ke 5 sebagai penyebab kematian di tahun 2018 dan diperkirakan meningkat menjadi peringkat 4 pada tahun 2030 (WHO, 2018). Di Indonesia prevalensi gangguan fungsi paru obstruktif kronik sebesar 3,4% (Riskesdas, 2018). Pabrik CPO (Crude Palm Oil) PT.X Provinsi Kalimantan Barat mempunyai kadar debu 220 μg/Nm3. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kadar debu PM10  dengan gangguan fungsi paru pada pekerja pabrik CPO (Crude Palm Oil) PT.X Provinsi Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan observasi data sekunder (time series). Sample penelitian sebanyak 70 responden diambil menggunakan teknik purpose sampling. Menggunakan analisis regresi dengan tingkat kepercayaan 95% . Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan antara kadar debu PM10  dengan gangguan fungsi paru menunjukan terjadi hubungan terbalik, dimana semakin meningkat kadar debu maka kapasitas vital paru-paru akan semakin menurun, begitu pula sebaliknnya. Hubungan yang terjadi kadar debu PM10  dengan gangguan fungsi paru adalah hubungan yang lemah. Bagi PT.X diharapkan untuk menambah dan memasang local exhaust di area produksi, menyediakan masker berstandar SNI untuk pekerja dan melakukan KIE tentang bahaya lingkungan kerja serta paparan hazard di tempat kerja.