Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU MENGIMUNISASI ANAKNYA DI DESA SUNGAI RAYA KABUPATEN KUBU RAYA (PENDEKATAN TEORI HEALTH BELIEF MODEL) Dewi, Rosmala; Saleh, Ismael; Ridha, Abduh
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 4, No 2 (2017): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (978.911 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v4i2.855

Abstract

Imunisasi merupakan salah satu program yang berkaitan dengan upaya preventif penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.Di Kalbar data UCI baru mencapai 69,65%. Desa Sungai Raya tahun 2014 IDL 15,3% masih dibawah target dan hasil survey pendahuluan di dapatkan bahwa dari 15 responden diketahui 5 (30%) imunisasinya belum lengkap dengan alasan ibu merasa khawatir akan meyebabkan demam.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu mengimunisasi anaknya di Desa Sungai Raya menggunakan pendekatan teori Health Belief Model.Jenis penelitian ini adalah analitik observasional. Sampel dalam penelitian ini sebesar 86 orang dengan menggunakan rumus statistik. Keseluruhan populasi dijadikan sampel dan analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji Chi-square.Hasil penelitian diketahui  bahwa ada hubungan antara kerentanan yang dirasakan (p= 0,004), keseriusan yang dirasakan (p= 0,046), manfaat yang dirasakan (p= 0,007), hambatan yang dirasakan (p=0,024) dengan perilaku ibu mengimunisasi anaknya.SebaiknyaDinas Kesehatan dan Puskesmas menyiapkan sarana dan prasarana berupa media penyuluhan dan pembentukan kelompok-kelompok sasaran imunisasi sehingga peningkatan target  imunisasi dapat tercapai secara maksimal. 
FAKTOR RISIKO KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI UNIT PELAYANAN KESEHATAN (UPK) PUSKESMAS PERUM 2 PONTIANAK Widiyarsih, Feny; Rochmawati, Rochmawati; Saleh, Ismael
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 2, No 2 (2015): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.842 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v2i2.334

Abstract

Tuberculosis is not only a chronic infectious disease but also a public health problem. Pulmonary Tuberculosis spread through the droplets that come out when coughing, sneezing, and talking. The transmission of tuberculosis is strongly related to sanitary home environment, such as the condition of ventilation, the humidity and temperature of the floor, and occupancy density. The increase of the pulmonary tubercoluses cases can be seen from the data provided by the Health Care Units. The data showed that in 2011 there were 27 cases of pulmonary tuberculosis. In 2012, the cases reached 67 cases. Surprisingly, the cases of tuberculosis drastically increased to 367 cases.The study aimed at gathering the information on the risk factors of pulmonary tubercolusis cases at health care unit of Puskesmas Perum 2 Pontianak.Observational analytic and case control approach were carried out in this study. The total samples were 68 samples, consisted of cases and control group 1:1 or 34 :34. Then, each variable was tested by using chi square test.The study revealed that there were correlation of smoking habit (p value = 0,027; OR= 3,519), house sun exposure (p value = 0,028; OR= 3,429), ventilation (p value = 0,029; OR= 3,378), humidity (p value = 0,007;OR= 4,643), temperature (p value = 0,047; OR= 3,125), floor types (p value= 0,015; OR= 3,833), occupancy density (p value = 0,014;OR= 12,963), occupancy contact (p value = 0,008; OR= 4,400) and tubercolusis cases at health care unit of Puskesmas Perum 2 Pontianak.Keywords :occupation, smoking habit, occupancy contact, humidity, temperature, ventilation, house sun exposure, occupancy density, pulmonary tuberculosis.
FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ULKUS DIABETIKA PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI RSUD. DR. SOEDARSO DAN KLINIK KITAMURA PONTIANAK Mitasari, Gity; Saleh, Ismael; Marlenywati, Marlenywati
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 1, No 02 (2014): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.125 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v1i02.325

Abstract

Background : People with diabetes mellitus have a 15-25% possibility to experience diabetic foot ulcer in their lifetime. They also have the potency for recurrence of 50-70% for 5 years. The number of diabetic foot ulcer cases at DR.SOEDARSO hospital Pontianak increased sharply each year. In 2011, the proportion of diabetic ulcers was 3,19%. In 2102, the cases raised to 5,08 %. In 2013, the cases continually increased to 5,41%. If not promptly treated, diabetic ulcers will lead to decay and result in amputation Objective : This study aimed at discovering the factors associated with the incidence of diabetic ulcers in patients with diabetes mellitus at Dr.Soedarso Hospital and Kitamura Clinic Pontianak. Methods : A case control design was carried out in this study. The samples were 74 respondentsconsisted of 37 case group and 37 control group. They were selected by using accidental sampling. Then, the data were statistically analyzed by using Chi square test. Result : The study revealed two findings. First, there were significant correlations of ≥8 years DM experience (p value = 0,19), previous ulcer history (p value = 0,000), exercise habit (p value = 0,000), medication adherence (p value = 0,010), smoke exposure (p value = 0,005), foot care (p value = 0,027) and foot ware usage (p value = 0,002). Second, there were no correlations of physical activity (p value = 0,352), dietary compliance (p value = 0,485), and age (p value = 0,485). Conclusions : As a result, either Dr. Soedarso Hospital or Kitamura Clinic should improve the education, information, and communication to the patients with diabetes mellitus. Also, people with DM require to exercise regularly, take regular treatment/medication, avoid smoke exposure, take foot care, and wear appropriate foot ware. These ways are expected to prevent from unwanted incidence and minimize the complication.Key words : duration of DM, ulcer history, Diabetes Mellitus, diabetic ulcer.
GAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO dan MIKRO, SISA MAKANAN, STATUS GIZI DAN TINGKAT KEPUASAN MUTU HIDANGAN SANTRI PADA SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN (studi DISEKOLAH MENENGAH ATAS ISLAM TERPADU AL-FITYAN KABUPATEN KUBURAYA) Marlenywati, Marlenywati; Saleh, Ismael; Lestari, Popy
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 4, No 2 (2017): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (992.231 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v4i2.860

Abstract

Status gizi yang buruk yang disebabkan oleh kurangnya asupan zat gizi dapat menimbulkan berbagai dampak pada remaja. Hasil observasi di SMA-IT Al-Fityan Kabupaten Kubu Raya pada santri kelas X dan XI menunjukan bahwa 80% santri memiliki asupan zat gizi yang masih kurang dan belum sesuai dengan angka kecukupan gizi harian yang dianjurkan dalam tabel AKG tahun 2013, diketahui 60% santri mengalami status gizi kurang, dan 50% santri menyatakan makanan yang disajikan kurang enak, 70% menyatakan makanan yang disajikan kurang menarik, 80% menyatakan kurang puas terhadap porsi makanan, dan 80% menyatakan makanan yang disajikan kurang bervariasi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran asupan zat gizi (makro & mikro), sisa makanan, status gizi, dan tingkat kepuasan mutu hidangan pada sistem penyelenggaraan makanan.Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif. Teknik pemilihan sampel dengan total sampling dengan jumlah sampel 100 orang. Hasil penelitian asupan zat gizi makro dan mikro, diketahui bahwa 59% santri dengan asupan energi kurang, 48% santri dengan asupan protein cukup, 46% santri dengan asupan lemak lebih, 77% santri dengan asupan karbohidrat kurang, seluruh santri dengan asupan zink kurang, seluruh santri dengan asupan kalsium kurang, dan 93% santri dengan asupan vitamin A kurang. Didapatkan 61% santri tidak menghabiskan makanannya,dan diketahui 89% santri memiliki status gizi kurang. Diketahui 92% santri merasa kurang  puas  terhadap   cita rasa  makanan yang disajikan, seluruh santri kurang puas terhadap penampilan makanan yang disajikan, dan 63% santri puas terhadap variasi menu yang disajikan.Berdasarkan hasil penelitian diharapkan pihak sekolah bisa meningkatkan cita rasa dan penampilan makanan agar lebih memenuhi selera santri-santri, karena rasa dan penampilan yang baik akan merangsang nafsu makan santri sehingga santri bisa menghabiskan makanan nya dan merasa puas dengan makanan yang tersedia dan asupan zat gizi santri bisa terpenuhi dengan baik. Disarankan juga agar memberi makanan tambahan seperti buah pisang, jeruk, semangka dan minuman bergizi seperti susu untuk memperbaiki asupan energi, karbohidrat, zink, kalsium, dan vitami A yang masih kurang. Asupan zat gizi remaja perlu diperhatikan karena remaja dalam proses pertumbuhan sehingga memerlukan zat gizi khusus untuk mendukung pertumbuhannya.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GAGAL GINJAL TERMINAL PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUD.DR. SOEDARSO DAN RSU. YARSI PONTIANAK Wahyuni, Sri; Saleh, Ismael; Budiastutik, Indah
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 3, No 1 (2016): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.323 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v3i1.351

Abstract

Background: Patients with Type 2 diabetes have a 30-40% potentially experiencing renal disease during their lifetime, and a recurrence rate of 80% to 10-20% for 10-50 years. The incidence of terminal renal failure in hospitals. Dr. Soedarso his Pontianak each year has increased by 2013 the proportion of terminal renal failure 50 people has increased in 2014 to 65 and 2015 peirode April - May as many as 91 people. Kidney Failure Hemodialysis terminal if it is not run regularly every week then it will lead to death.Objective: This study aims to identify factors - factors related to the incidence of terminal renal failure in patients with diabetes mellitus in hospitals. Dr. Soedarso & RSU. Yarsi Pontianak.Methods: This study used a control desainKasus. Samples are 54 respondents (27 cases and 27 controls) were taken using accidental sampling technique using Chi - square with a 95% confidence level.Results: The results showed there is a significant relationship between status Hipertesi (p Value: 0,024) and smoking (p Value: 0,017), dietary protein and fat (p Value: 0,000) and exercise habits (p Value: 0,028), Variable unrelated were age (p Value: 0.750), duration of diabetes (p Value: 0,311) cholesterol levels (p Value: 0.584) and the habit of taking medication (p Value: 0.102).Suggestion: For hospitals. Dr. Soedarso & RSU.Yasri Pontianak to improve communication, information 7 education (KIE) to patients with Diabetes Mellitus need for dietary advice and the composition of the diet food. Planning sports activities for patients with DM and monitoring before, during and after exercise.Keywords: Status of Hypertension, Smoking Habit, DM, Kidney Failure Terminal
HUBUNGAN KEAKTIFAN DATANG KE POSYANDU DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA WANITA DI DAERAH BINAAN PUSKESMAS PARIT H. HUSIN II PONTIANAK Arbi’ah, Siti; Saleh, Ismael; Abrori, Abrori
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 3, No 2 (2016): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.279 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v3i2.368

Abstract

Menopause is a period that causes women experience both physical and psychological disorders. An optimal quality of like for the elderly could be interpreted as a functional condition at the maximum conditions so that they can enjoy their old age with a meaningful, happy, useful and quality of life.  If the quality of life of the elderly decreases, it will increase the morbidity and mortality of elderly. In July 2015, the morbidity of elderly who visited Puskesmas counted to 377 elderly consisted of 169 elderly men and 209 erlderly women. Additionally, in August 2015, the morbidity of elderly who visited Puskesmas were 474 elderly consisted of 223 elderly men and 251 elderly women. There was an increase number of elderly  visit in Augustby 6,25% from July  2015.The purpose of this study was to determine the relationship of theelderly activeness in visiting health center and the quality of life of elderly women in target areas at Puskesmas Parit H. Husin II Pontianak. This study was conducted by using analytical descriptive correlational design. The samples are 86 people taken from convenience sampling technique. The statistical test used is the Mann Whitney test with reliability rate of 95%.The results showed that there is no significant relationship between the elderly health visit(p value=0,449), social domain (p value=0,972),  environmental domain (p value=0,679), and the quality of life of physical health domain.Based on the findings, it is suggested to improve the education and socialization of the importance of Posyandu among elderly people to visit Posyandu maximally in order to improve the standard of life for the elderly in living their old age. Keywords       : elderly activeness, health center, Quality of Life
PERILAKU PACARAN REMAJA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DI SMAN 1 DAN SMAN 2 KECAMATAN MELIAU Hastuti, Sesilia Yuni; Saleh, Ismael; Arfan, Iskandar
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 4, No 2 (2017): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1156.342 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v4i2.856

Abstract

Remaja menurut World Health Organization (WHO) adalah penduduk dalam rentang usia 10-24 tahun. Masa remaja disebut juga masa pubertas, merupakan masa transisi yang ditandai berbagai perubahan fisik, emosi dan psikis. Adanya keinginan untuk diakui di dalam kelompoknya membuat remaja mulai memperhatikan perilaku yang berhubungan dengan orang dewasa seperti minum, merokok, menggunakan obat-obatan hingga terjadi perilaku seksual, seperti kasus kehamilan tidak diinginkan yang di temukan di salah satu sekolah SMA Negeri di Kecamatan Meliau. Perilaku seksual remaja didorong oleh matangnya hormon seksual dan organ-organ reproduksi sehingga masa remaja cenderung memiliki tingkat seksual yang tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku pacaran pada siswa/i SMA Negeri Kecamatan Meliau. Penelitian ini merupakan penelitian perbandingan dengan desain study crosss sectional (potong lintang). Sampel penelitian sebanyak 127 responden yang diambil dengan teknik proposional random sampling. Uji statistik yang digunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara paparan media pornografi (p=0,034), peran teman sebaya (p=0,002), komunikasi orang tua (p=0,044) dengan perilaku pacaran remaja di Kecamatan Meliau. Disarankan kepada pihak sekolah untuk meningkatkan pembinaan konseling untuk mencegah kejadian perilaku pacaran pada remaja dilingkungan sekolah. 
ANALISIS EPIDEMIOLOGI KEJADIAN GLAUKOMA DI RSUD SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE DAN RS TINGKAT II KARTIKA HUSADA Yunita, Norma; Saleh, Ismael; Alamsyah, Dedi
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 4, No 1 (2017): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.727 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v4i1.846

Abstract

Kelainan glaukoma ditandai dengan meningkatnya tekanan intraokular (TIO), atrofi papil saraf optik dan menyempitnya lapang pandang. Data WHO tahun 2010 menunjukkan jumlah penyakit glaukoma di dunia diperkirakan ± 60,7 juta orang sedangkan di Indonesia data dari Kemenkes RI tahun 2015 terdapat 2,53% orang yang terkena glaukoma dan data di Provinsi Kalimantan Barat  berdasarkan RISKEDAS tahun 2007 terdapat 0,08%.Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran epidemiologi kejadian glaukoma di RS Tingkat II Kartika Husada dan RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie berdasarkan Orang, Tempat, Waktu, dan Pelayanan penanganan penderita glaukoma.Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif observasional. Sampel penelitian sebanyak 25 responden diambil menggunakan teknik total sampling dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Mengunakan analisis Univariat.Hasil: Dari hasil penelitian didapat proporsi kejadian glaukoma terbanyak pada lama menderita> 18 bulan (84%), jenis kelamin laki-laki (52%) pekerjaan sebelum terkena glaukoma sebagaiPNS (24%) dan pekerjaan setelah terkena glaukoma tidak bekerja (76%), melakukan operasi (60%), memiliki penyakit mata lain (60%), tidak merokok (52%), riwayat keluarga pada Ibu(8%) dan Kakak/ Abang (12%), tempat berobat sebelum dan setelah terkena glaukoma (64% dan 100%), waktu kejadian pada tahun 2009-2017 (84%), hipertensi (40%), diabetes (8%), jenis glaukoma banyak yang tidak teridentifikasi (76%), dan pengobatan/ penatalaksanaan banyak yang tidak baik (60%).Saran: Bagi RSUD Sulatan Syarif Mohamad Alkadrie dan RS Tingkat II Kartika Husada untuk meningkatkan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) kepada penderita glaukoma. Meningkatkan sistem kelengkapan alamat pasien dengan mencatat alamat lengkap sesuai KTP pasien. 
FACTORS RELATED TO WORM INFECTION (SOIL TRANSMITTED HELMINTH) AND LEARNING ACHIEVEMENT AMONG ELEMENTARY STUDENTS AT WORK AREA OF PUSKESMAS PUNGGUR Wulandari, Ayu; Saleh, Ismael; Silviana, Silviana
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 2, No 4 (2015): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.828 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v2i4.340

Abstract

Background : Helminthiasis is a public health problem in Indonesia. In some regions in Indonesia showed the prevalence of worm found in all age groups, but highest at the elementary school age children 90% to 100%. Clean and healthy lifestyle is factor the health problem. Worm infection can lead to cognitive impairment and there was correlation of learning achievement. Helminthiasis is still above the 2010 national number (<10%)……………………………, therefore this was considered important reducePurpose : This study aimed at discovering the risk factors related to worm infestation in elementary students and its impact on students’ achievement at work area of Puskesmas Punggur.Method : This research was conducted with cross sectional approach. As many as 88 samples were selected by using proportional random sampling. Result : The study revealed that there were 54,5% respondents who positively infected by worm infection. The corelated variables were bowel habit (p value=0,0007), foot ware (p value=0,041), hand washing habit (p=value 0,003), and nails hygiene (p value=0,000). There was correlation of worm infections and learning achievement (p value 0,0004). While the uncorrelated variables were snacking (p value 0,068) and playing on the ground (p value 0,0608).Advices : Based on the finding, Puskesmas Punggur should increase the health services (particularly for children) by conducting counseling on healthy lifestyle, carry on mass medication, and actively build a cross-sectoral cooperation in establishing school health centers. Also, the school should provide hygiene facilities and monitor the personal hygiene of the students. By doing these programs, the incidence of worm infection can be slowly reduced.Keywords : learning achievement, worm infection, PHBS respondents.
HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN, STATUS GIZI, DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN HIPERTENSI USIA PRODUKTIF DI DUSUN MERPATI DAN NIRWANA DESA SUNGAI KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA Pebriyandini, Tiya; Budiastutik, Indah; Saleh, Ismael
JUMANTIK (Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan) Vol 2, No 2 (2015): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.532 KB) | DOI: 10.29406/jjum.v2i2.331

Abstract

Hypertension is a disease that results in high morbidity. This is caused by several factors such as, eating pattern, nutritional status, and smoking habits. Data from Health Department of Kabupaten Kubu Raya shows that the cases of hypertension in age group of 18-45 years old in 2011 were 21,2%. In 2012, the cases increased to 20,0%. These cases was higher than in Kabupaten Ketapang (9,7%). Even so, the national prevelance of hypertension cases reaches 25,8%.This study aimed to find out the correlation of eating pattern, nutritional status, smoking habit, and productive age hypertension in Dusun Merpati and Nirwana, Desa Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. A cross sectional design was carried out in this study. The samples were selected by using quota sampling technique.The study revealed two findings. First, there was correlation of nutritional status (p value=0,000) and productive age hypertension. Second, there were no significant correlation of fat intake (p value=0,621), natrium intake (p value=0,369), smoking habit (p value=0,483), and productive age hypertension.As a result, Sungai Kakap public health center should reactivate the integrated assisted centre for productive age which has been set up, provide nutritional counseling, and conduct health programs which deal with nutritional status problem as a hypertension risk factor.Key words : eating pattern, nurtional status, smoking, age, hypertension, productive, Sungai Kakap Kubu Raya