Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS SAMBUNGAN BALOK KOLOM BETON BERTULANG PADA DAERAH RAWAN GEMPA (Studi Kasus : Gedung Pasar Inpres Blok IV Kota Padang) Rita Anggraini
JURNAL REKAYASA Vol 9 No 1 (2019): Jurnal REKAYASA
Publisher : Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Universitas Bung Hatta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.424 KB) | DOI: 10.37037/jrftsp.v9i1.3

Abstract

Kota Padang adalah ibu kota Provinsi Sumatera Barat, yang merupakan daerah rawan gempa. Dimana pada tahun 2009 mengalami gempa bumi yang mengakibatkan banyaknya bangunan yang hancur dan korban jiwa. Kerugian yang terjadi pada umumnya diakibatkan rusaknya bangunan, maka kerusakan-kerusakan bangunan yang terjadi akibat gempa tersebut perlu mendapatkan perhatian yang khusus. Pada umunya kegagalan struktur banyak disebabkan pada sambungan balok-kolom yang diakibatkan lemahnya kemampuan menahan geser dan rendahnya daktalitas yang direncanakan. Sambungan balok - kolom merupakan bagian penting pada struktur bangunan gedung bertingkat. Oleh sebab itu, pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis desain sambungan balok kolom beton bertulang pada Gedung Pasar Inpres Blok IV Kota Padang dengan Metode SNI 2847-2013. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan survey, pengumpulan data berupa data bangunan terhadap objek/gedung yang akan ditinjau dalam hal ini data perencanaan struktur. Setelah itu standar dan literatur beserta data gedung tinjauan terlengkapi maka langkah selanjutnya yaitu melakukan pemodelan, perhitungan dan analisis pada struktur tersebut. Kemudian dilakukan analisis dinamik 3 dimensi dengan software ETABS dimana modelnya diberikan beban-beban rencana yang sama, meliputi beban mati, beban hidup dan beban gempa. Dari hasil yang didapatkan gaya geser yang terdapat pada sambungan balok kolom lebih besar dari pada gaya geser balok dan kolom. Karena hal tersebut, maka diperlukan tulangan geser pada sambungan balok kolom tersebut. Dari gaya geser yang didapat dengan menggunakan SNI 2847:2013 untuk tinjauan interior, roof interior, eksterior, roof eksterior, corner, dan roof corner secara berurutan sebagai berikut : 1425.626 KN, 1227.889 KN, 715.640 KN, 715.875 KN, 957.627 KN, 716.010 KN. Gaya geser maksimum yang bekerja pada daerah hubungan balok kolom berada pada tipe joint interior.
PENGGUNAAN FLY ASH TERHADAP KUAT TEKAN DAN POROSITAS BETON POROUS Rita Anggraini; Refky Elfran Nanda; Hendri Warman; Taufik; Rini Mulyani
JURNAL REKAYASA Vol 12 No 1 (2022): Jurnal REKAYASA
Publisher : Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Universitas Bung Hatta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37037/jrftsp.v12i1.124

Abstract

Beton berpori pada pembangunan infrastruktur jalan sangat jarang digunakan dan memiliki keunikan tersendiri. Pembangunan jalan lingkungan pada umumnya menggunakan pekerasan beton. Ada jenis beton dikenal dengan beton berpori. Dengan adanya pori-pori pada beton, maka dapat digunakan untuk menyerap limpasan permukaan dan sekaligus menambah cadangan air tanah, serta mencegah terjadinya banjir. Perkerasan jalan dengan beton berpori ini merupakan salah satu alternatif perkerasan yang diharapkan dapat mengurangi permasalahan lingkungan yang ada. Salah satu caranya dengan menggunakan limbah pabrik yaitu fly ash. Fly ash dapat digunakan sebagai bahan tambah pada semen untuk beton, karena memiliki sifat pozzolan yang dapat meningkatkan kekuatan dan durabilitas beton. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan menggunakan beton pori dengan fly ash sebagai limbah pabrik yang terbukti dapat meningkatkan kekuatan pada beton. Maka salah satu cara agar material hasil produksi sampingan tersebut tidak mencemarkan lingkungan adalah dengan menggunakan material tersebut sebagai bahan penambah sebagian semen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kuat tekan dan porositas beton porous dengan penggunaan fly ash serta komposisi campuran maksimum dan minimum yang diperoleh pada campuran fly ash dengan varasi 0% 15%,25%, dan 35%, dan menggunakan metode dari [1] American Concrete Institute 522 R-10. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa variasi campuran fly ash 25% merupakan hasil yang optimum dimana hasil kuat tekan yang diperoleh sebesar 10,333 MPa dengan porositas dengan campuran fly ash Minimum sebesar 29.3%. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan pada variasi 0%, nilai kuat tekannya 9,483 MPa dan porositasnya 36.1%, hasil variasi Fly Ash 15% nilai kuat tekannya 8.776 MPa, porositasnya 29.3%, hasil variasi Fly Ash 25% nilai kuat tekannya 10,333 MPa dan porositasnya 31.2%. dan nilai variasi Fly Ash 35% nilai kuat tekannya 9,766 MPa, dan porositasnya 33.2%.
ANALISA PENGGUNAAN FLY ASH PLTU OMBILIN SEBAGAI SUBSTITUSI SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BETON M. Zakirullah; Rita Anggraini; Duddy Fajriansyah
Civil Engineering Collaboration Vol. 9 (2024) No. 1
Publisher : Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35134/jcivil.v9i1.68

Abstract

Penggunaan material beton dalam bidang pembangunan konstruksi seperti gedung, jembatan, jalan raya mengalami perkembangan kemajuan yang semakin pesat. Material beton dapat dimanfaatkan lebih efektif dengan memanfaatkan limbah sebagai material alternatif dalam campuran beton. Maka dari itu, abu sisa dari hasil pembakaran oleh batubara (fly ash) PLTU Ombilin dapat dimanfaatkan sebagai substitusi semen pada beton. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan fly ash PLTU Ombilin sebagai substitusi semen terhadap kuat tekan dan kuat tarik belah pada mutu beton. Pada penelitian ini mengacu pada metode SNI 7656:2012. Variasi substitusi yang digunakan 0%, 14%, 15%, 16% dan 17%. Uji kuat tekan dan kuat tarik belah beton dilaksanakan pada umur 7, 14 dan 28 hari. Hasil uji kuat tekan umur 28 hari yaitu 29,21MPa, 32,05MPa, 31,52MPa, 28,87MPa, 28,59MPa. Hasil uji kat tarik belah umur 28 hari yaitu yaitu 2,35MPa, 2,69MPa, 2,36MPa, 2,34MPa, 2,06MPa. Persentase optimum dari substitusi fly ash terhadap semen kedalam campuran beton terhadap kuat tekan beton dan kuat tarik belah beton yaitu pada variasi substitusi 14%.