Beton berpori pada pembangunan infrastruktur jalan sangat jarang digunakan dan memiliki keunikan tersendiri. Pembangunan jalan lingkungan pada umumnya menggunakan pekerasan beton. Ada jenis beton dikenal dengan beton berpori. Dengan adanya pori-pori pada beton, maka dapat digunakan untuk menyerap limpasan permukaan dan sekaligus menambah cadangan air tanah, serta mencegah terjadinya banjir. Perkerasan jalan dengan beton berpori ini merupakan salah satu alternatif perkerasan yang diharapkan dapat mengurangi permasalahan lingkungan yang ada. Salah satu caranya dengan menggunakan limbah pabrik yaitu fly ash. Fly ash dapat digunakan sebagai bahan tambah pada semen untuk beton, karena memiliki sifat pozzolan yang dapat meningkatkan kekuatan dan durabilitas beton. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan menggunakan beton pori dengan fly ash sebagai limbah pabrik yang terbukti dapat meningkatkan kekuatan pada beton. Maka salah satu cara agar material hasil produksi sampingan tersebut tidak mencemarkan lingkungan adalah dengan menggunakan material tersebut sebagai bahan penambah sebagian semen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kuat tekan dan porositas beton porous dengan penggunaan fly ash serta komposisi campuran maksimum dan minimum yang diperoleh pada campuran fly ash dengan varasi 0% 15%,25%, dan 35%, dan menggunakan metode dari [1] American Concrete Institute 522 R-10. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa variasi campuran fly ash 25% merupakan hasil yang optimum dimana hasil kuat tekan yang diperoleh sebesar 10,333 MPa dengan porositas dengan campuran fly ash Minimum sebesar 29.3%. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan pada variasi 0%, nilai kuat tekannya 9,483 MPa dan porositasnya 36.1%, hasil variasi Fly Ash 15% nilai kuat tekannya 8.776 MPa, porositasnya 29.3%, hasil variasi Fly Ash 25% nilai kuat tekannya 10,333 MPa dan porositasnya 31.2%. dan nilai variasi Fly Ash 35% nilai kuat tekannya 9,766 MPa, dan porositasnya 33.2%.