Rochany Septiyaningsih
STIKES Al Irsyad Al Islamiyyah

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEJADIAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN Rochany Septiyaningsih; Frisca Dewi Yunadi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v6i1.126

Abstract

Anemia dalam kehamilan disebut “potential danger to mother and child”. Dampak anemia dalam kehamilan dapat terjadi abortus, persalinan prematur, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, perdarahan antepartum, ketuban pecah dini (KPD), gangguan his, kala pertama berlangsung lama dan terjadi partus lama, perdarahan, infeksi purperium dan pengeluaran ASI berkurang. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya anemia dalam kehamilan diantaranya paritas, umur, tingkat pengetahuan, status ekonomi, tingkat pendidikan dan kepatuhan minum tablet Fe. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko anemia pada ibu hamil. Metode penelitian ini analitik dengan pendekatan cross sectional dan teknik accidental sampling sejumlah 60 ibu hamil. Analisis bivariat menggunakan Chi Square dan multivariat menggunakan Regresi Logistik. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna secara statistik antara faktor umur ibu (p-value: 0,000), paritas (p-value: 0,011), pengetahuan (p-value: 0,020), status gizi (p-value: 0,021) dan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe (p-value: 0,040) dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian anemia pada ibu hamil adalah faktor status gizi (p-value: 0,025). Kesimpulan: Ada hubungan yang bermakna secara statistik antara faktor umur ibu, paritas, pengetahuan, status gizi dan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil dan faktor yang paling berpengaruh adalah faktor status gizi.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG UPAYA PENCEGAHAN HIV/AIDS Rochany Septiyaningsih; Dhiah Dwi Kusumawati; Septiana Indratmoko
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v8i1.198

Abstract

Remaja merupakan kelompok beresiko untuk penularan HIV/AIDS, karena masa remaja adalah masa individu berada pada mobilitas sosial yang paling tinggi karena akan membuka peluang baginya untuk terpapar terhadap berbagai perubahan sosial, kultural, budaya, serta fisik maupun psikologis. Hal itu membuat remaja tersebut mempunyai kerentanan yang tinggi terhadap penularan berbagai jenis penyakit salah satunya HIV/AIDS. Faktor penyebab adalah kurangnya pengetahuan tentang HIV/AIDS. Pengetahuan tentang HIV/AIDS sangat mempengaruhi sikap untuk melakukan tindakan pencegahan HIV/AIDS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap remaja tentang upaya pencegahan HIV/AIDS. Metode penelitian ini menggunakan analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional dengan teknik accidental sampling yang berjumlah 30 responden. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian: menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan sikap remaja tentang upaya pencegahan HIV/AIDS, nilai sig 0,024 (
PENGALAMAN ODHA REMAJA PEREMPUAN MINUM ARV DI KLINIK VCT RSUD CILACAP Dhiah Dwi Kusumawati; Friska Dewi Yunadi; Rochany Septiyaningsih
Siklus : Journal Research Midwifery Politeknik Tegal Vol 8, No 1 (2019): SIKLUS: Journal Research Midwifery Politeknik Tegal
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/siklus.v8i1.1208

Abstract

Kalangan remaja berusia 15-24 tahun merupakan kelompok yang rentan terinfeksi HIV. Data Kementerian Kesehatan tahun 2015 menunjukkan, remaja yang terinfeksi HIV berjumlah 28.060 orang (15,2 persen). Sebanyak 2089 orang  (3 persen) di antaranya sudah dengan AIDS. Berdasarkan data yang didapatkan tahun 2013-2017 yang menderita HIV/AIDS di Kabupaten Cilacap mencapai 53 kasus. Hambatan yang sering dialami ODHA dalam memperoleh ARV pelayanan kesehatan yang terbatas dan konseling rutin yang membutuhkan biaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengalaman ODHA remaja dalam minum ARV. Penelitian ini kualitatif dengan pendekatan fenomonologi deskriptif dan dianalisis tematik. Semua informan  dalam penelitian ini melakukan berbagai tahapan penatalaksanaan pengobatan dan tetap patuh minum ARV. Motivasi dari diri sendiri dan dukungan keluarga serta petugas kesehatan dan lingkungan sekitar mendorong untuk tetap minum ARV. Kata kunci: ARV, HIV/AIDS, Remaja 
PENGALAMAN ODHA REMAJA PEREMPUAN MINUM ARV DI KLINIK VCT RSUD CILACAP Dhiah Dwi Kusumawati; Friska Dewi Yunadi; Rochany Septiyaningsih
Siklus : Journal Research Midwifery Politeknik Tegal Vol 8, No 1 (2019): SIKLUS: Journal Research Midwifery Politeknik Tegal
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/siklus.v8i1.1208

Abstract

Kalangan remaja berusia 15-24 tahun merupakan kelompok yang rentan terinfeksi HIV. Data Kementerian Kesehatan tahun 2015 menunjukkan, remaja yang terinfeksi HIV berjumlah 28.060 orang (15,2 persen). Sebanyak 2089 orang  (3 persen) di antaranya sudah dengan AIDS. Berdasarkan data yang didapatkan tahun 2013-2017 yang menderita HIV/AIDS di Kabupaten Cilacap mencapai 53 kasus. Hambatan yang sering dialami ODHA dalam memperoleh ARV pelayanan kesehatan yang terbatas dan konseling rutin yang membutuhkan biaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengalaman ODHA remaja dalam minum ARV. Penelitian ini kualitatif dengan pendekatan fenomonologi deskriptif dan dianalisis tematik. Semua informan  dalam penelitian ini melakukan berbagai tahapan penatalaksanaan pengobatan dan tetap patuh minum ARV. Motivasi dari diri sendiri dan dukungan keluarga serta petugas kesehatan dan lingkungan sekitar mendorong untuk tetap minum ARV. Kata kunci: ARV, HIV/AIDS, Remaja