Rachma Hidana
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

IMPLEMENTASI PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK) DI PUSKESMAS MULYAHARJA KOTA BOGOR TAHUN 2018 Akbar Fauzan; Indira Chotimah; Rachma Hidana
PROMOTOR Vol 2, No 3 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v2i3.1934

Abstract

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) adalah Program prioritas Kementerian Kesehatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas. Program Indonesia sehat merupakan salah satu sasaran yang ingin di capai dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang MenengahNasional (RPJMN) 2015-2019. Tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang di dukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan pelyanan kesehatan. Tujuan penelitian ini untukmengetahui Implementasi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga di Puskesmas Mulyaharja tahun 2018.Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Deskriptif Kualitatifyaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa teks, naratif, kata- kata baik secara tertulis maupun lisan dari informan serta perilaku yang diamati. Pendekatan yang digunakan adalah studi kasus dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa wawancara, observasi dantelaah dokumen. Penelitian menggunakan alat perekam suara, kamera, kertas dan alat tulis untuk membantu proses wawancara.Hasil penelitian didapatkan bahwa Implementasi Program Indonesiasehat dengan Pendekatan keluarga (PIS-PK) sudah dilaksanakan sesuai dengan konsep yang di telah di tetapkan oleh Puskesmas, Permenkes no 39 tahun 2016 berjalan dengan lancar. Simpulan dari peneliti masih ada kendala dalam memasukan data yang dilakukan Puskesmas Mulyaharja, jumlahSDM yang kurang memadai dan dalam pelaksanaan masih kurangnya sarana dan prasarana yang di butuhkan oleh surveyor. Disarankan sebaiknya Puskesmas mengadakan sarana dan prasarana sesuaidengan jumlah SDM yang tersedia untuk melaksanakan PIS-PK.
GAMBARAN SISTEM MANAJEMEN DALAM PELAKSANAAN PROGRAM ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOGOR UTARA KOTA BOGOR TAHUN 2019 Elsa Novemi Amelia; Rachma Hidana; Suci Pujiati
PROMOTOR Vol 2, No 5 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v2i5.2525

Abstract

Puskesmas Bogor Utara adalah salah satu Puskesmas dengan cakupan ASI eksklusif masih rendah yaitu pada tahun 2017 sebesar 34,6%, cakupan tersebut belum memenuhi target pemberian ASI 80%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem manajemen dalam pelaksanaan program ASIEksklusif di wilayah kerja Puskesmas Bogor Utara. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelaksana program ASI eksklusif di Puskesmas Bogor Utara Kota Bogor. Sampel dalam penelitian ini menggunakan Purposive Sampling, yaitu salah satu tekniksampling non random sampling dimana peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian. Informan dibagi menjadi 2 kriteria yaitu Informan Kunci adalah 4 orang ibu yang memiliki bayi 0-6 bulan yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Bogor Utara. Informan inti adalah Kepala Puskesmas, Petugas Gizi danBidan koordinator pemegang program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) di Puskesmas Bogor Utara. Total sampel dalam penelitian ini berjumlah 7 informan. Teknik pengambilan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan aspek input sudahmemadai, aspek proses sudah berjalan dengan baik, aspek output belum memenuhi target karena kurangnya kesadaran masyarakat. Saran yang diberikan meningkatkan peran dan fungsi petugasterutama petugas gizi, promkes dan KIA terutama dalam memberikan informasi tentang ASI eksklusif dan diharapkan semua pihak dapat mendukung pelaksanaannya
HUBUNGAN PARITAS DENGAN ANGKA KEJADIAN PREEKLAMSIA DI PUSKESMAS CIBUNGBULANG KABUPATEN BOGOR TAHUN 2018 Rachma Hidana
PROMOTOR Vol 2, No 3 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v2i3.1939

Abstract

Preeklampsia merupakan sindrom yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah dan proteinuria yang muncul di trimester kedua kehamilan yang selalu pulih diperiode postnatal. Preeklampsia dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang membahayakan bagi ibu dan janin, sehingga dapat menimbulkan kematian. Paritas merupakan faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi. Penelitian ini dengan menggunakan data sekunder berupa rekam medis sesuai dengan kriteria inklusi daneksklusi di Puskesmas Cibungbulang pada tahun 2018. Jumlah sampel nya adalah 51 ibu hamil pada trimester 2 dengan preeklamsia. Analisis menggunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil uji chi-Square hubungan antara paritas dengan preeklamsia (p=0,004) menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara paritas dengan preeklampsia.
GAMBARAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENJARINGAN KESEHATAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPAKU KOTA BOGOR Anita Haryati; Lilis Muchlisoh; Rachma Hidana
PROMOTOR Vol 2, No 4 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v2i4.2237

Abstract

SPM (Standar Pelayanan Minimal) penjaringan kesehatan pada SD (Sekolah Dasar) adalah SPM yang harus dilaksanakan sesuai standar oleh puskesmas. Menurut laporan penjaringan kesehatan anak sekolah tahun 2017 bahwa Puskesmas Cipaku telah melaksanakan penjaringan kesehatan ke12 sekolah dari 13 sasaran sekolah. tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran standar pelayanan minimal penjaringan kesehatan pada anak SD di Wilayah Kerja Puskesmas Cipaku Kota Bogor Pada Tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Metode pengumpulan data berupawawancara, observasi dan telaah dokumen. Informan penelitian ini terdiri dari 7 orang yaitu Ketua Koordinasi Penjaringan Kesehatan Sekolah, Staf Kesehatan Keluarga Dinkes Bogor, Kepala Puskesmas Cipaku, 2 Petugas Penjaringan Kesehatan dan 2 Perwakilan Guru UKS. Instrumen yangdigunakan yaitu pedoman wawancara mendalam, daftar ceklis observasi dan daftar ceklis telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penjaringan kesehatan pada anak SD yang dilakukan hanya penilaian status gizi, penilaian kesehatan gigi dan mulut, penilaian ketajamanindera penglihatan, dan penilaian ketajaman indera pendengaran. Kesimpulan dari peneliti adalah pelaksanaan penjaringan kesehatan pada anak SD di wilayah kerja Puskesmas Cipaku Kota Bogor belum dilaksanakan secara optimal yaitu belum melaksanakan penilaian tanda vital oleh petugaskesehatan. Disarankan puskesmas melakukan evaluasi agar mengetahui hambatan - hambatan dalam melaksanakan SPM penjaringan kesehatan pada anak SD
GAMBARAN WAKTU TUNGGU PELAYANAN OBAT INSTALASI FARMASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2018 Astri Amaliany; Rachma Hidana; Husnah Maryati
PROMOTOR Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v1i1.1421

Abstract

Waktu tunggu dalam pelayanan farmasi terhadap kepuasan pasien merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi pasien terhadap mutu pelayanan di Rumah Sakit. Masalah yang terjadi adalah penulisan resep dokter yang sulit untuk dibaca sehingga berpengaruh terhadap waktu tunggu pelayanan obat diinstalasi farmasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan pengumpulan data berupa pencatatan waktu tunggu pelayanan resep, wawancara,observasi dan telaah dokumen. Informan terdiri dari orang yang diambil secara purposive sampling.Hasil penelitian yang dilakukan pada bulan Agustus 2018 didapatkan bahwa rata-rata waktu tunggu pelayanan obat jadi adalah 72,06 menit dan resep racikan adalah 90,24 menit. Hal ini belum memenuhi standar Kepmenkes No.129/Menkes/SK/II/2008, yaitu ? 30 menit untuk obat jadi dan ?60 menit untuk obat racik. Keterlambatan pelayanan resep ini disebabkan beberapa faktor yaitu, apabila obat tidak tersedia, dokter sulit dihubungi ketika resep tidak terbaca oleh asisten apoteker, Ruangan pelayanan masih kurang luas. Diharapkan dari pihak Rumah sakit melakukan pelatihan kepada SDM Farmasi yang ada untuk meningkatkan pengetahuan/keterampilan.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN OLEH PASIEN LUAR WILAYAH DI PUSKESMAS TANAH SAREAL KOTA BOGOR TAHUN 2018 Rachma Hidana; Robby Shaputra; Husnah Maryati
PROMOTOR Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v1i2.1596

Abstract

Jumlah kunjungan pasien yang memanfaatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Tanah Sareal Kota Bogor pada tahun 2017 sebanyak 58.340 dengan rata-rata kunjungan 200 pasien/hari. Dari jumlah kunjungan tersebut, kunjungan pasien dalam wilayah hanya 13.727 (24%) dan 44.613 (76%) sisanyamerupakan pasien luar wilayah kerja Puskesmas Tanah Sareal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara karakteristik predisposisi (umur, pendidikan, pekerjaan),karakteristik pendukung (ketersediaan tenaga kesehatan, aksesibilitas, kepemilikan asuransi kesehatan), dan karakteristik kebutuhan (persepsi sakit) pasien luar wilayah terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Tanah Sareal Kota Bogor tahun 2018. Jenis penelitian ini adalahpenelitian deskriptif kuantitatif dengan desain cross sectional, dengan jumlah sampel 110 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Insidental Sampling. Pengumpulan data menggunakan instrumen berupa kuisioner dan dianalisis menggunakan uji Chi Square. Hasil analisaChi Square menunjukan bahwa ada hubungan antara variabel ketersediaan tenaga kesehatan (p=0,012) dan persepsi sakit (p=0,002) dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan.
ANALISIS PROSES AKREDITASI PUSKESMAS SINDANG BARANG KOTA BOGOR TAHUN 2018 Amalia Suryani; Indira Chotimah; Rachma Hidana
PROMOTOR Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v2i2.1794

Abstract

Pada tahun 2019 akreditasi akan menjadi persyaratan PPK 1 sebagai provirder JKN. Akreditasi Puskesmas adalah upaya peningkatan mutu kinerja, melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen, sistem manajemen mutu, sistem penyelengaraan pelayanan dan programserta penerapan manajemen resiko. Data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2017 menyatakan bahwa jumlah Puskesmas di indonesia yang telah terakreditasi sebanyak 4.223 Puskesmas dari 9.825 Puskesmas yang berada di indonesia. Untuk di wilayah kota bogor sendiri baru 10 puskesmas yangterakreditasi dari 25 puskesmas yang berada di wilayah kota bogor, dan pada tahun 2018 Dinas Kesehatan menargetkan 6 Puskesmas untuk terakreditasi salahsatunya puskesmas Sindang Barang.Dari buku laporan Jumlah kunjungan pasien di Puskesmas Kota Bogor tercatat bahwa Puskesmas Sindang Barang memiliki kunjungan pasien tertinggi di antara Puskesmas-Puskesmas yang berada di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagai manaproses akreditasi Puskesmas Sindang Barang Kota Bogor dengan mengunakan metode deskriptif kualitatif dan pengumpulan data melalui observasi, telaah dokumen dan wawancara langsung terhadap informan. Informan berjumlah 5 orang dan instrumennya yaitu pedoman wawancara mendalam, daftar tilik obsrvasi serta daftar tilik telaah dokumen. Saran melakukan pelatihan tentangstandar dan instrumen akreditasi kepada seluruh karyawan di puskesmas dan meningkatkan Koordinasi antar karyawan
GAMBARAN PELAKSANAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEUWILIANG KABUPATEN BOGOR TAHUN 2018 Putri Sholihat Akbar; Siti Khodijah Parinduri; Rachma Hidana
PROMOTOR Vol 2, No 5 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v2i5.2529

Abstract

Rumah sakit merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di sebagian wilayah. Pelaksanaan surveilans epidemiologi merupakan salah satu upaya untuk mengatasi masalah penyakit menular maupun penyakit tidak menular, mengurangi kesakitan, mencegah kematian, penyembuhan penderita danmencegah terjadinya peningkatan penyakit. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pelaksanaan surveilans epidemiologi di RSUD Leuwiliang Tahun 2018. Jenis penetian ini adalah penelitian kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah petugas yang melaporkan data surveilansdengan jumlah informan 4 orang. Rancangan analisa menggunakan triangulasi data, triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian komponen masukan masih belum memadai dan cukup untuk mendukung kegiatan surveilans, tenaga surveilans yang masih memegang tugasrangkap, belum adanya buku pedoman. Komponen proses masih terdapat kendala terutama dalam proses pelaporan surveilans, laporan yang tidak lengkap sebanyak 75% dan ketepatan laporan yangtepat hanya 25% di tahun 2018. Komponen keluaran mengumpulkan menggunakan sofcopy.