Pada saat ini banyak bermunculan fenomena – fenomena baru. Baik di Indonesia maupun global, terdapat banyak peristiwa penting dan besar. Dari berbagai macam sudut pandang. Komunikasi hadir untuk menghubungkan itu semua. Di saat ini ada juga peranan retorika dalam membuat segala sesuatu lebih mudah dan efektif dalam menyampaikan pidato. Pesan diharapkan bisa sampai kepada seluruh elemen, seluruh lapisan masyarakat baik orang besar, orang biasa, dalam berpidato dikenal dengan banyak konsep, yang paling dikenal adalah Five Canon of Rhetoric yaitu Invention, Arrangement, Style, Delivery dan Memory. Konsep ini telah digunakan oleh berbagai macam pemimpin di dunia. Kaitan antara retorika dengan praktisi Juru Bicara adalah dengan menggunakan penguasaan konsep Five Canon of Rhetoric. Maka diharapkan para praktisi kehumasan ataupun Juru Bicara bisa menerapkan ini. Agar teknik pidato mereka bisa dipahami dengan mudah oleh pendengar dan juga khalayak, Juru Bicara menjadi sangat penting, karena menjadi pihak untuk memberikan segala informasi di suatu perusahaan, badan korporasi, organisasi. Pada desember 2019 dunia digemparkan dengan temuan penyakit baru yaitu Covid-19, ini membuat gempar seluruh penduduk dunia. Pada mulanya indonesia tidak terjangkit. Namun pada 2 maret 2020 Presiden Joko widodo mengumumkan kasus infeksi pertama dari cluster Kemang, Jakarta Selatan, berdomisili di depok, Jawa Barat. Dari situlah mulainya petaka wabah penyakit menyerang pernapasan ini dan menjangkit penduduk indonesia. Selanjutnya pemerintah membentuk gugus tugas percepatan penanganan Covid-19, Juru Bicaranya adalah Achmad Yurianto, kemudian diganti oleh Wiku Adisasmito, diperbantukan oleh Reisa Broto Asmoro, kemudian menjadi Juru Bicara juga.