Irwansyah Irwansyah
Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Universitas Indonesia

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Penerapan Teori Penetrasi Sosial pada Media Sosial: Pengaruh Pengungkapan Jati Diri melalui TikTok terhadap Penilaian Sosial Anggi Aldila Safitri; Anissa Rahmadhany; Irwansyah Irwansyah
Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis Vol 3 No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47233/jteksis.v3i1.180

Abstract

Penggunaan media sosial saat ini semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat. Para pengguna media sosial berasal dari berbagai kalangan, usia, maupun jenis kelamin. Media sosial yang saat ini sedang naik daun di Indonesia salah satunya adalah TikTok. Melalui aplikasi ini para penggunanya dapat membagikan video berdurasi pendek yang dapat disertai musik, tulisan, maupun gambar lainnya. Pada awal kemunculannya, aplikasi TikTok banyak menampilkan video gerakan yang diiringi dengan musik, seiring berjalannya waktu penggunaan aplikasi TikTok semakin berkembang tidak hanya untuk berbagi video namun juga banyak yang menggunakannya sebagai media berbagi informasi. Dari informasi umum yang berupa tips maupun pengetahuan, hingga tidak sedikit informasi yang merupakan urusan pribadi sang pengguna. TikTok menjadi salah satu media yang digunakan untuk pengukapan jati diri seseorang. Dan ada dampak yang timbul di masyarakat dari pengungkapan jati diri seseorang melalui TikTok.
Eksplorasi Kondisi Masyarakat Dalam Memilih Belanja Online Melalui Shopee Selama Masa Pandemi Covid-19 Di Indonesia Adrian Pratama Afrianto; Irwansyah Irwansyah
Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis Vol 3 No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47233/jteksis.v3i1.181

Abstract

Berbelanja online sebagai gaya hidup baru sudah tidak asing lagi di tengah masa pandemi Covid-19. Munculnya beragam platform e-commerce di tengah masyarakat Indonesia sudah menjadi alternatif baru yang memudahkan pola perilaku belanja masyarakat saat ini. Bahkan beberapa tahun terakhir, banyak hasil survei yang menyimpulkan bahwa masyarakat sudah beralih dari belanja secara konvensional atau tatap langsung dengan produsen, menjadi belanja online melalui smartphone mereka. Salah satu lembaga yang melakukan survei tersebut adalah iprice.co.id. Dalam situs tersebut ditemukan fakta bahwa sebanyak 175,4 juta penduduk Indonesia merupakan pengguna aktif Internet. Bahkan ada kenaikan sebesar 17 persen atau sebanyak 25 juta yang menjadi pengguna internet jika dibandingkan tahun 2019. Dan salah satu situs belanja online yang sering diakses oleh masyarakat Indonesia adalah Shopee. Penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif eksploratif ini akan membahas gambaran kondisi masyarakat dalam memilih belanja online melalui Shopee selama masa pandemi Covid-19 di Indonesia. Proses penelitian ini dengan mengeksplorasi judul penelitian berdasarkan konsep Three Latitudes in Social Judgement Theory.
Fenomena Penyebaran Hoax dan Hate Speech pada Media Sosial Anissa Rahmadhany; Anggi Aldila Safitri; Irwansyah Irwansyah
Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis Vol 3 No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47233/jteksis.v3i1.182

Abstract

Media sosial merupakan media yang paling efektif dalam penyebaran informasi kepada publik. Keefektifannya karena tidak perlu didistribusikan lagi ke publik secara fisik, cukup hanya dengan memiliki akses internet. Penyebaran informasi pada media online sangat mudah dilakukan, karena tidak ada aturan yang mengekang dalam penulisan sebuah informasi pada media online. Oleh karena itu penyaringan informasi pada media online tidak dapat dilakukan, semua orang yang memiliki akses ke dalam media online dapat melakukan penyebaran informasi tanpa adanya penyaringan terlebih dahulu, dan dapat dikatakan penyebaran informasi ini dilakukan dengan cara anonymous atau sumber yang tidak jelas faktanya. Karna ketidakjelasan fakta yang disebarluaskan maka informasi bersifat hoax dan dapat menimbulkan ujaran kebencian.
Pengaplikasian Teori Penetrasi Sosial pada Aplikasi Online Dating Astrid Faidlatul Habibah; Fakhira Shabira; Irwansyah Irwansyah
Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis Vol 3 No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47233/jteksis.v3i1.183

Abstract

Perkembangan teknologi telah mengubah aspek kehidupan masyarakat termasuk dalam berinteraksi dan berkomunikasi. Interaksi dan komunikasi interpersonal yang dilakukan masyarakat saat ini terjadi melalui sebuah media seperti komputer, telepon, dan internet. Cara berinteraksi dan berkomunikasi masyarakat yang berubah juga terjadi ketika mencari teman kencan yaitu melalui online. Membangun sebuah hubungan melalui aktivitas online juga melalui tahapan-tahapan, dimana individu memiliki kehendak untuk memberikan informasi. Pengukapan kepribadian mempengaruhi keintiman sebuah hubungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan teori penetrasi sosial dan self-disclosure oleh individu saat melakukan komunikasi melalui aplikasi kencan online. Penelitian ini juga melihat proses perkembangan dari sebuah hubungan dalam aplikasi online dating. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode analisis isi yaitu melakukan kajian literatur pada kata kunci penetrasi sosial, self-disclosure dan online dating. Peneliti menemukan bahwa hubungan yang dibangun serta perkembangannya dalam aktivitas kencan online dapat dilihat penerapan teori penetrasi sosial. Proeses pengembangan hubungan dilakukan dengan pengungkapan diri atau self-disclosure. Pengungkapan diri atau self-disclosure menjadi penting dalam perkembangan hubungan pada kencan online karen berisi informasi-informasi tentang individu yang ingin membangun hubungan. Self-disclosure yang memiliki timbal balik positif akan membuat hubungan semakin intim. Adanya ketidaksesuaian informasi yang diberikan pada saat pengungkapan diri, hubungan dapat mengalami proses depenetrasi
Efektivitas Komunikasi Dalam Pembelajaraan Online Ayu Nenden Assyfa Putri; Irwansyah Irwansyah
Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis Vol 3 No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47233/jteksis.v3i1.184

Abstract

Penelitian ini di latar belakangi oleh situasi Covid-19 yang menjadi wabah menyeramkan diseluruh negara termasuk Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran efektivitas komunikasi dalam pembelajaran online, sehingga dapat memberikan hasil dan manfaat kepada peserta didik, ataupun pengajar serta lembaga edukasi. Peneliti menggunakan teori dan konsep Computer Mediated Communication. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi dengan jumlah jurnal sebelumnya yang menjadi referensi utama penulis. Hasil penelitian ini menunjukkan faktor penyebab pro dan kontra dalam pelaksanaan pembelajaran online dengan menggunakan konsep CMC di Indonesia. yang tertera pada isi penulisan jurnal ini.
Retorika Juru Bicara Satgas Covid-19 Di Platform Youtube Dimas Ahmad Rifandi; Irwansyah Irwansyah
Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis Vol 3 No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47233/jteksis.v3i1.185

Abstract

Pada saat ini banyak bermunculan fenomena – fenomena baru. Baik di Indonesia maupun global, terdapat banyak peristiwa penting dan besar. Dari berbagai macam sudut pandang. Komunikasi hadir untuk menghubungkan itu semua. Di saat ini ada juga peranan retorika dalam membuat segala sesuatu lebih mudah dan efektif dalam menyampaikan pidato. Pesan diharapkan bisa sampai kepada seluruh elemen, seluruh lapisan masyarakat baik orang besar, orang biasa, dalam berpidato dikenal dengan banyak konsep, yang paling dikenal adalah Five Canon of Rhetoric yaitu Invention, Arrangement, Style, Delivery dan Memory. Konsep ini telah digunakan oleh berbagai macam pemimpin di dunia. Kaitan antara retorika dengan praktisi Juru Bicara adalah dengan menggunakan penguasaan konsep Five Canon of Rhetoric. Maka diharapkan para praktisi kehumasan ataupun Juru Bicara bisa menerapkan ini. Agar teknik pidato mereka bisa dipahami dengan mudah oleh pendengar dan juga khalayak, Juru Bicara menjadi sangat penting, karena menjadi pihak untuk memberikan segala informasi di suatu perusahaan, badan korporasi, organisasi. Pada desember 2019 dunia digemparkan dengan temuan penyakit baru yaitu Covid-19, ini membuat gempar seluruh penduduk dunia. Pada mulanya indonesia tidak terjangkit. Namun pada 2 maret 2020 Presiden Joko widodo mengumumkan kasus infeksi pertama dari cluster Kemang, Jakarta Selatan, berdomisili di depok, Jawa Barat. Dari situlah mulainya petaka wabah penyakit menyerang pernapasan ini dan menjangkit penduduk indonesia. Selanjutnya pemerintah membentuk gugus tugas percepatan penanganan Covid-19, Juru Bicaranya adalah Achmad Yurianto, kemudian diganti oleh Wiku Adisasmito, diperbantukan oleh Reisa Broto Asmoro, kemudian menjadi Juru Bicara juga.
Privasi “Pertemanan” Remaja di Media Sosial Festy Rahma Hidayati; Irwansyah Irwansyah
Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis Vol 3 No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47233/jteksis.v3i1.186

Abstract

Media sosial telah mengubah cara berpikir, berkomunikasi, dan berinteraksi para remaja dengan orang lain. Namun, kemunculan media sosial juga mendorong pengungkapan privasi secara terbuka di area publik sehingga memberi dampak negatif bagi remaja. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif dengan menggunakan Teori Communication Privacy Management yang diperkenalkan oleh Sandra Petronio. Dengan menggunakan Teori Communication Privacy Management, penelitian ini berupaya menjelaskan manajemen privasi komunikasi remaja dalam mengelola pengungkapan atau penyembunyian informasi pribadi terkait seks atau pornografi di media sosial. Ada tiga elemen (key word) yang menjadi dasar asumsi Teori Communication Privacy Management ini, yaitu ownership, control dan turbulence. Menurut Petronio, ketika berada dalam sebuah hubungan akan diatur batasan-batasan apa yang bersifat pribadi dan publik. Penelitian ini memperlihatkan bahwa sebagai pemilik informasi (ownership), remaja mengontrol informasi pribadi yang dimilikinya berdasarkan batasan privasi yang telah ditetapkannya. Pengungkapan dan penyembunyian informasi pribadi ini sifatnya dapat berubah dan bergantung pada aturan untuk mengontrol tingkat aksesibilitas. Pembahasan soal seks atau pornografi memiliki batasan untuk dibagikan kepada orang tua, tetapi dapat lebih terbuka dengan teman. Saat informasi pribadi remaja tersebar di media sosial yang bersifat publik, bahkan diketahui orang orang tua, maka akan terjadi turbulensi privasi (turbulence)
Fenomena Penggunaan Media Sosial : Studi Pada Teori Uses and Gratification Hans Karunia H; Nauvaliana Ashri; Irwansyah Irwansyah
Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis Vol 3 No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47233/jteksis.v3i1.187

Abstract

Jurnal ini akan membahas terkait bagaimana penggunaan teori Uses and Gratification sebagai pisau analisis dalam menganalisa kasus atau fenomena-fenomena yang terjadi dalam penggunaan medial. Terdapat lima fenomena dengan objektif yang berbeda-beda. Kacamata dalam penelitian ini ingin menggali perilaku audiens dalam menggunakan berbagai macam pilihan media. Dengan metode eksploratif, proses yang terlebih dahulu dilakukan yakni memahami konsep teori Uses and Gratification. Selanjutnya menghubungkan asumsi yang disampaikan dalam teori Uses and Gratification ke dalam fenomena yang terjadi di suatu media. Sehingga pada jurnal ini akan ditunjukkan bagaimana audiens memilih serta mengkonsumsi media.
Agenda Setting Dalam Isu - Isu Kontemporer Di Seluruh Dunia Ika Brianti Hadi S; Endang Pratiwi Kurniawan; Irwansyah Irwansyah
Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis Vol 3 No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47233/jteksis.v3i1.188

Abstract

Di era keterbukaan informasi saat ini, manusia semakin diberi kemudahan dalam mengakses informasi melalui berbagai platform dan gawai yang dimilikinya. Manusia akan selalu mudah untuk mendapatkan update melalui berbagai macam cara. Pemberitaan yang sedang marak akhir - akhir ini diantaranya adalah pemberian vaksinasi covid bagi sebagian warga negara Indonesia, kasus korupsi bantuan sosial maupun kasus korupsi benih lobster serta pemberitaan mengenai video panas artis Ibukota. Seluruh pemberitaan ini tentunya tidak akan lepas dari peran media yang memiliki andil dan kekuatan untuk membentuk dan mempengaruhi penangkapan dan pola pemikiran dari khalayak umum yang menjadi tujuan utamanya atau disebut dengan teori agenda setting. Penelitian ini bertujuan untuk membahas berbagai kasus dari berbagai jurnal yang memiliki kaitan erat dengan teori tersebut, serta pembahasan mengenai berbagai ragam fenomena yang tidak terangkum di dalam masing - masing jurnal tersebut.
Fenomena Self-Disclosure Dalam Penggunaan Platform Media Sosial Muhammad Rachdian Al Azis; Irwansyah Irwansyah
Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis Vol 3 No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47233/jteksis.v3i1.189

Abstract

Keterbukaan diri menjadi salah satu fokus kajian dalam di dalam komunikasi sebagai ilmu. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi saat ini yang mempermudah komunikasi antar manusia, keterbukaan diri juga bisa dilakukan di berbagai media, salah satu yang populer saat ini adalah melalui platform instagram. Di zaman serba modern seperti sekarang ini kemajuan teknologi nyatanya mempermudah komunikasi antar manusia melalui berbagai platforms digital, khususnya instagram. Seiring dengan hal tersebut, muncul sebuah fenomena baru yaitu lahirnya para selebgram. Saat ini selebriti tidak selalu identik dengan tayangan televisi, sekarang muncul sebuah istilah baru yaitu selebgram, yaitu orang-orang yang terkenal di media sosial khususnya Instagram. Artikel ini bertujuan menghasilkan uraian teoritis mengenai pengaruh teori pengungkapan diri (self-disclosure) pada fenomena selebgram tersebut terhadap perkembangan hubungan antara selebgram dengan pengikutnya. Hubungan antara gender dan self self-disclosure. Metode penulisan artikel yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan menggunakan studi literatur (desk study) yaitu dengan mengumpulkan literatur-literatur yang relevan.