Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MERANCANG TATA LETAK MIKRO (MICRO LAYOUT) DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING Rini Sukmawati; Wawan Gunawan; Herry Kartika Gandhi
Jurnal Intent: Jurnal Industri dan Teknologi Terpadu Vol 1 No 1 (2018): industrial
Publisher : Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/intent.v1i1.242

Abstract

ABC Indonesia adalah perusahaan industri manufaktur yang bergerak di bidang sepatu olahraga yang bermerek Adidas, menggunakan bahan dasar yang terbuat dari kulit, kain dan sintetis. PT. ABC memiliki masalah dalam hal perpindahan material dan pergerakan pekerja di lantai produksi, disebabkan oleh tata letak (layout) antar departemen dan letak mesin mesin kurang mendukung terhadap perpindahan dan pergerakan material dan pekerja. Pemborosan yang terjadi akibat tata letak yang kurang tepat dapat diselesaikan dengan perancangan ulang lantai produksi (micro layout redesign), yang dilakukan dengan pendekatan lean manufacturing. Jarak perpindahan material dengan melakukan pengukuran secara manual di area produksi , didapatkan bahwa jarak area cutting ke preparation sebesar 23,6 meter, dari area preparation ke sewing sebesar 22,5 meter, dari area sewing ke assembling sebesar 48,4 meter. Setelah dilakukan perbaikan atau perancangan ulang tata letak maka diperoleh jarak area cutting ke preparation sebesar 10,15 meter, area preparation ke sewing sebesar 11,61 meter, jarak area sewing ke assembling sebesar 11,01 meter, jarak area cutting ke sewing sebesar 9,47 meter, jarak area cutting ke assembling sebesar 19,68 meter, dan jarak area preparation ke assembling sebesar 16,19 meter. Kriteria lean balancing setelah perancangan ulang area produksi untuk Line Efficiency (LE) Total sebesar 93,48%, Smoothness Index (SI) sebesar 101,69, Delay Time (DT) sebesar 101,69, Delay Time or Line Balance Delay sebesar 6,52%, dan PPH sebesar 2,1.
ANALISIS JALUR KRITIS PADA PROYEK RELOKASI MESIN FLEXO DENGAN METODE CPM DAN PERT Yoga Eka Putra; Herry Kartika Gandhi
Jurnal Intent: Jurnal Industri dan Teknologi Terpadu Vol 2 No 1 (2019): industrial
Publisher : Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/intent.v2i1.517

Abstract

Penelitian ini mengambil objek proyek relokasi mesin flexo dalam suatu perusahaan. Dengan keterbatasan waktu dan sumber daya, penelitian ini akan mengidentifikasi waktu penyelesaian proyek menggunakan metode CPM dan PERT. Selain itu proyek akan mengidentifikasi jalur kritis pada suatu proyek dengan menggunakan network diagram. Dan diakhir pembahasan penelitian akan menghitung probabilitas percepatan proyek hingga mendekati probabilitas 0 %. Proyek dibagi menjadi 28 aktivitas, dengan aktivitas terlama berlangsung selama 14 hari dan aktivitas terpendek berlangsung selama 1 hari. Dari network diagram didapat jalur kritis adalah pada aktivitas A – B – C – D – L – M – N – O – P – Q – R – T – U – V – Y – AB. Dengan durasi penyelesaian menggunakan metode CPM sebesar 61 hari. Sedangkan dengan perhitungan PERT, penyelesaian proyek memakan waktu hingga 62.167 hari. Penggunaan sumber daya banyak digunakan pada 15 hari pertama, dimana pada hari ke-6 dan ke-7 membutuhkan 15 pekerja. Sedangkan setelah hari ke-16, proyek hanya membutuhkan maksimum 4 pekerja. Probabilitas percepatan waktu proyek dengan asumsi diatas 2 % didapatkan bahwa proyek dapat dipercepat hingga 60 hari dimana probabilitas penyelesaian sebesar 2.39 %.
APLIKASI METODE CPM UNTUK EFFISIENSI WAKTU PROSES SETUP MESIN INDUSTRI DENGAN KOMBINASI DUA ORANG OPERATOR Herry Kartika Gandhi
Jurnal Intent: Jurnal Industri dan Teknologi Terpadu Vol 2 No 2 (2019): industrial
Publisher : Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/intent.v2i2.735

Abstract

Salah satu hal yang merugikan dari industri job order adalah tingginya waktu set-up mesin. Aktivitas ini memang tidak dapat dihindari, tetapi hendaknya diminimalisir waktunya. Aktivitas set-up mesin membutuhkan koordinasi dan kerjasama antar operator untuk menyelesaikan tiap-tiap aktivitas secara runtun hingga terselesaikan set-up mesin dengan nilai yang minimal. Objektivitas dari penelitian ini adalah meminimalkan waktu total set-up mesin. Penelitian mengambil objek mesin cetak dengan set-up mesin 10 hingga 15 kali dalam 1 hari / 3 shift. Operator berjumlah 2 orang. Penyelesaian dilakukan dengan metode CPM dan Diagram Bagan Waktu. Waktu set-up terdiri dari 3 tipe waktu yaitu waktu pengerjaan mandiri, waktu pengerjaan kolektif (dijalankan lebih dari 1 orang) dan waktu otomatis (dikerjakan oleh mesin). Jalur kritis dari perhitungan CPM adalah jalur yang melalui aktivitas A – B – C – H – I. Waktu total penyelesaian kegiatan set-up awal adalah 15 menit. Dari 5 (lima) tahapan perbaikan diagram bagan waktu, didapat waktu set-up dapat ditekan menjadi 11 menit. Hal ini dapat terjadi dengan kombinasi dan waktu percepatan yang dilakukan oleh 2 operator mesin. Dimana operator ke-1 menyelesaikan dalam 11 menit dan operator ke-2 dalam 8.5 menit.
Penyelesaian assignment problem dengan algoritma metaheuristik ant colony optimization (ACO) Herry Kartika Gandhi; Widyawati Widyawati
Journal Industrial Servicess Vol 5, No 1 (2019): Oktober 2019
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v5i1.6494

Abstract

Assignment Problem merupakan masalah penugasan yang menyangkut penempatan para pekerja pada bidang yang tersedia agar biaya yang ditanggung dapat diminimumkan, dimana jumlah pasokan pada setiap sumber dan jumlah permintaan pada setiap tujuan adalah satu (satu pekerja menangani satu pekerjaan). PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan penghasil carton box di wilayah Kabupaten Serang Banten dimana 60% pengerjaannya masih dilakukan secara manual. Dari 6000 tenaga kerja yang dimiliki, 4500 tenaga kerja berkutat pada pekerjaan/workstation yang bersifat manual seperti pemotongan ( cutting ), pengikatan, strapping , packaging dan lain sebagainya. Sebagai salah satu industri dengan tipe job order , beban tiap – tiap pekerjaan menjadi berbeda tiap harinya. Ada kalanya beban suatu workstation meningkat tajam, dan pada waktu tertentu bisa sangat sedikit bahkan tidak ada sama sekali. T idak jarang tenaga kerja dipindahkan ke pekerjaan lain untuk menghindari idle job pada satu workstation . Tujuan penelitian ini adalah m enentukan usulan penugasan kelompok pekerja (grouping manpower) pada setiap job di PT. XYZ , s erta m embandingkan kinerja optimum algoritma Ant Colony Optimization (ACO) berdasarkan parameter yang ditentukan. Penelitian ini melakukan penyelesaian Assignment Problem dengan algoritma metaheuristik ACO menggunakan bantuan perangkat lunak Python. Berdasarkan proses perbandingan didapatkan parameter pembanding dengan distance terbaik 22928 adalah dengan nilai alpha=1, beta=3, rho=0.8, q=1, t0=0.01, limit=100, ant count=5 .