Chaliluddin Chaliluddin
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KAJIAN KESELAMATAN KERJA NELAYAN PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDRA (PPS) KUTARAJA, BANDA ACEH Riki Rinaldi; Chaliluddin Chaliluddin; Rian Juanda
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 3, No 4 (2018): November 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTIn an effort to protect and guarantee the safety, security and comfort of fishing boat crew work, the operational safety factors of fishing vessels in the sea are very important to prioritize, especially the availability of ship safety equipment and conditions are good, so that if a ship accident occurs the safety equipment is ready to used. This study aims to determine the application of regulations related to work safety equipment and their availability on purse seine vessels in Kutaraja Fishing Port of Banda Aceh, and to know fishermen's perceptions of the importance of work safety equipment. This study uses direct survey methods and interviews with reference to existing national regulations, then the data are analyzed descriptively and linear regression analysis through the SPSS program. The results showed that from all samples of 11 GT- 61 GT (n = 21) vessels, the presence or application of safety equipment on purse seine vessels was 63%, in ships 11 GT-20 GT was 45% (n = 3) , for the 21 GT - 30 GT vessels the use of safety equipment is 60% (n = 6), the 30 GT - 50 GT vessels using safety equipment are 65% (n = 7), on ships 51 GT - 60 GT the use of safety equipment is 57% (n = 3) and on ships greater than 61 GT uses of safety equipment is 86% (n = 2), meaning that the average application is 62.6%. Fishermen already understand the importance of work safety equipment, but the availability and number of work safety equipment on board is inadequate. Work safety (independent) tools have an influence on the perception of fishermen (dependent) only by 1.83%, the rest 98.17% is influenced by other factors outside the availability of work safety equipment. The existence of available safety equipment in the purse seine ship consists of GPS devices, SSB radios, compasses, life jackets, life bouy, glasses, gloves, work shoes, winches, capstan, tools, first aid kits and light fire extinguishers (APAR).Keywords: Work safety, fishermen, Kutaraja fishing port, purse seine, perception, regulation ABSTRAKDalam upaya melindungi dan menjamin keselamatan, keamanan dan kenyamanan kerja awak kapal perikanan, maka faktor keselamatan operasional kapal perikanan di laut sangatlah penting untuk diprioritaskan, terutama ketersediaan alat keselamatan kapal harus tersedia dan kondisinya baik, sehingga bila terjadi kecelakaan kapal alat keselamatan kerja di kapal siap digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan regulasi terkait alat keselamatan kerja dan ketersediannya pada kapal purse seine di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kutaraja, Banda Aceh serta mengetahui persepsi nelayan terhadap arti penting alat keselamatan kerja. Penelitian ini menggunakan metode survey langsung dan wawancara dengan mengacu pada regulasi-regulasi nasional yang ada, selanjutnya data dianalisis secara deskriptif dan analisis regresi linear melalui program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari seluruh sampel kapal 11 GT- 61 GT (n = 21) keberadaan atau penerapan alat-alat keselamatan pada kapal purse seine adalah sebesar 63%, pada kapal 11 GT – 20 GT adalah sebesar 45% (n = 3), pada kapal 21 GT – 30 GT penggunaan alat keselamatan adalah sebesar 60% (n= 6), kapal 30 GT – 50 GT pengunaan alat keselamatan adalah sebesar 65% (n = 7), pada kapal 51 GT – 60 GT penggunaan alat keselamatan adalah 57% (n = 3) dan pada kapal ukuran lebih besar dari 61 GT penggunaan alat keselamatan adalah 86% (n = 2), artinya rata-rata penerapannya adalah 62.6%. Nelayan sudah memahami arti penting peralatan keselamatan kerja hanya saja ketersediaan dan jumlah alat keselamatan kerja di atas kapal yang belum memadai. Alat keselamatan (independen) kerja mempunyai pengaruh terhadap persepsi nelayan (dependen) hanya sebesar 1,83%, selebihnya sebesar 98,17% dipengaruhi oleh faktor lain di luar kesediaan alat keselamatan kerja. KeberadaanAlat-alat keselamatan yang tersedia dikapal purse seine terdiri dari alat GPS, radio SSB, kompas, life jacket, life bouy,kacamata, sarung tangan, sepatu kerja, derek, capstan, perkakas, P3K dan alat Pemadam api ringan (APAR).        Kata Kunci: Keselamatan kerja, nelayan, PPS Kutaraja, purse seine, persepsi, regulasi.
Analisis Faktor-Faktor Produksi Terhadap Hasil Tangkapan Purse Seine di TPI Ujong Baroh, Aceh Barat, Aceh Teuku Z. Arifin; Chaliluddin Chaliluddin; Siska Mellisa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 3 (2017): Agustus 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.194 KB)

Abstract

This study was conducted to determine the influence of production factors consisting of (size of the ship, engine power, length nets, width nets, the number of trip, and amount of fuel and number of crew) on the purse seine catches. The method used in this research was interview and survey method. Data were analyzed by multiple linier regressions. Partial analysis results indicated that there were four variables that affected catches of purse seine which is engine power (p-value 0.008 0.005) length nets (p-value 0.0020.05), the number of trips (p-value 0.0000.05), and the amount of fuel (p-value of 0.000 0.05),while simulate analysis results showed that all the independent variables affected catches of purse seine. Based on these results it can be concluded that the variable length of the nets, the number of trips and the amount of fuel had a significant effect on purse seine catches partially while simultaneously all the independent variable (free) significantly affected the variable of catches.       Penelitian ini  dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor produksi hasil tangkapan purse seine yang terdiri dari ukuran kapal, daya mesin, panjang jaring, lebar jaring, jumlah trip, bahan bakar minyak dan jumlah ABK terhadap hasil tangkapan purse seine. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode wawancara dan survey. Data dianalisis menggunakan regresi linier berganda. Hasil analisis secara keseluruhan menunjukkan bahwa terdapat empat varibel yang mempengaruhi hasil tangkapan purse seine yaitu variabel daya mesin (p-value 0,008 0,05) panjang jaring (p-value 0,002 0,05), jumlah trip (p-value 0,000 0,05), dan jumlah BBM (p-value 0,000 0,05). Sedangkan hasil analisis secara simultan semua variabel independen (bebas) mempengaruhi variabel hasil tangkapan (terikat). Bedasarkan dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel daya mesin, panjang jaring, jumlah trip, dan jumlah BBM berpengaruh signifikan terhadap hasil tangkapan purse seine, sedangkan secara simultan semua variabel independen (bebas) berpengaruh signifikan terhadap variabel hasil tangkapan (terikat).
PENGARUH DAYA DUKUNG FASILITAS TERHADAP AKTIVITAS PENDARATAN IKAN DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) SAWANG BA’U KECAMATAN SAWANG Riyaldi Riyaldi; Alvi Rahmah; Chaliluddin Chaliluddin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 4, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK     Daya dukung fasilitas sangat berpengaruh terhadap kelancaran aktivitas pendaratan ikan di pelabuhan perikanan.Aktivitas bongkar yang terjadi  di PPI Sawang Ba’u sangat padat yang mengakibatkan terjadi antrian proses pendaratan ikan. Hal ini disebabkan karena jumlah  dan ukuran kapal ikan di PPI Sawang Ba’u sudah melampaui kapasitas. Selain itu  kondisi fasilitas yang berkaitan dengan pendaratan ikan juga kurang baik, seperti terjadinya pendangkalan pada kolam labuh dan kondisi dermaga yang kurang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi aktual fasilitas dan aktivitas di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Sawang Ba’u dan melihat pengaruh daya dukung fasilitas terhadap aktivitas pendaratan ikan di PPI Sawang Ba’u. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan  pada bulan Juni 2018. Penelitian dilakukan dengan metode survey menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampelresponden sebanyak  21 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh daya dukung fasilitas terhadap aktivitas pendaratan ikan. Hal ini dilihat dengan adanya beberapa fasilitas yang memiliki fasilitas yang kurang memadai seperti panjang dermaga yang seharusnya 45 m dan kolam labuh seharusnya adalah 34.872,64  m². Hal ini dilakukan mengingat jumlah dan ukuran kapal di PPI Sawang Ba’u sudah melampaui kapasitas PPI. Hasil pernghitungan tersebut membuktikan bahwa fasilitas dan aktivitas pendaratan ikan dan proses pembongkoran hasil tangkapan dapat berjalan dengan baik dan lancar apabila didukung oleh ketersediaan fasilitas yang memadai, baik dari segi ketersediaan jumlahnya maupun jenis fasilitas yang digunakan. Bila kapasitas fasilitas yang tersedia tidak memadai dari yang dibutuhkan maka aktivitas pendaratan ikan dapat terhambat.Kata Kunci: Daya Dukung Fasilitas, Kapasitas Fasilitas, PPI Sawang Ba’u. ABSTRACT     The carrying capacity of facilities greatly influences the smoothness of fish landing activities in fishing ports. Unloading activities that took place at PPI Sawang Ba'u were very dense which resulted in a queue of fish landing processes. This is because the number and size of fishing vessels at the Sawang Ba'u PPI has exceeded capacity. In addition, the condition of facilities related to landing of fish is also not good, such as the occurrence of siltation in the ponds and the poor condition of the dock. This study aims to determine the actual conditions of facilities and activities at the Sawang Ba'u Fish Landing Base (PPI) and see the effect of the carrying capacity of the facility on fish landing activities at PPI Sawang Ba'u. This research was conducted for 1 month in June 2018. The research was conducted by survey method using purposive sampling technique with a total number of respondents as many as 21 people. The results of the study showed that there was an effect of the carrying capacity of the facility on fish landing activities. This is seen by the existence of several facilities that have inadequate facilities such as the pier length which is supposed to be 45 m and the pond pool should be 34,872.64 m². This is done considering the number and size of ships at the Sawang Ba'u PPI has exceeded the PPI capacity. The results of the calculation prove that fish landing facilities and activities and the process of unloading catches can run well and smoothly if supported by the availability of adequate facilities, both in terms of availability and the type of facilities used. If the capacity of available facilities is inadequate than what is needed, the activity of landing the fish can be hampered.Key Words: Carrying Capacity of Fishing Port, Facility Capacity, PPI Sawang Ba'u.
Hubungan Panjang Alat Tangkap Purse Seine Dengan Hasil Tangkapan di Pelabuhan Perikanan Samudera (Pps) Lampulo, Aceh Khairul Anwar; Chaliluddin Chaliluddin; Alvi Rahmah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 3 (2017): Agustus 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.194 KB)

Abstract

PPS Lampulo is the only ocean fishing port in the province of Aceh, with the number of purse seine vessels that landed catch of 259 unit purse seine vessels. This research took place at lampulo fishing port during is 1st of February, 2017 - 28th of February, 2017. The purpose of this study is to investigate the correlation between long fishing gear with the catch. The samples of this study were 18 with the size of fishing equipment 800 meters, 1000 meters and 1200 meters. The result of this study showed that the value of “r” is 0,62, which mean that the correlation between long fishing gear and catch is quite closely. Thus, it can be concluded that by extending the fishing gear will increase the catch. The most caught fish from the three sizes of fishing gear were skipjack tuna (Katsuwonus pelamis) as much as 106.919 kilogram, followed by tuna fish (Euthynnus affinis) of 49.740 kilogram, scads (Decapterus sp) 20.460 kilogram and the least caught fish is rainbow runner (Elagatis bipinulata) of 4.177 kilogram.       Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Lampulo merupakan satu-satunya pelabuhan samudera yang ada di Provinsi Aceh, dengan jumlah kapal purse seine yang mendaratkan hasil tangkapan sebanyak 259 unit kapal purse seine. Penelitian ini dilakukan selama satu bulan mulai dari tanggal 1 Februari sampai dengan tanggal 28 Februari 2017 bertempat di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Lampulo dengan  tujuan untuk mengetahui hubungan panjang alat tangkap dengan hasil tangkapan. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 18 kapal dengan ukuran alat tangkap 800 meter, 1000 meter, dan 1200 meter. Hasil analisis hubungan panjang jaring dengan hasil tangkapan diperoleh nilai “r” sebesar 0,62 yang berarti hubungan antara panjang jaring dengan hasil tangkapan cukup erat, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa dengan adanya penambahan panjang alat tangkap maka hasil tangkapan juga akan semakin banyak. Jenis ikan yang paling banyak tertangkap dari ketiga ukuran alat tangkap adalah ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) sebanyak 10.6919 kg , kemudian disusul ikan tongkol (Euthynnus affinis) sebanyak 49.740 kg, layang (Decapterus sp) sebanyak 20.460 kg dan jenis ikan yang paling sedikit tertangkap adalah ikan sunglir (Elagastis bipinulatus) sebanyak 4.177 kg.
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Pendapatan Keluarga Nelayan Di Pasi Lhok Kembang Tanjong Zarra Farisa; Chaliluddin Chaliluddin; Sri Agustina
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.05 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan keluarga nelayan dan mengetahui jenis pekerjaan yang dilakukan oleh istri nelayan serta pengaruh. Penelitian ini dilakukan pada Bulan April 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan wawancara dengan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan Random Sampling dengan responden yaitu istri nelayan.  Analisis data menggunakan Regresi Linear Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap peningkatan pendapatan keluarga nelayan adalah tingkat pendapatan istri, pendapatan suami, pendidikan istri dan jam kerja istridengan p-value 0,000˂0,05. Pekerjaan istri nelayan yang berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan keluarga nelayan adalah PNS dan pekerjaan jualan di warung.Kata kunci: Pendapatan, Nelayan, Pasie Lhok, Kembang Tanjong. ABSTRACTThis research aimed to analyze factors and fishermen’s unfe’s job tha affect the income of fishermen’s family and determine type of job done by the fisherman wife. This research was conducted on April, 2016. The method used in this research were a survey and interview quelitative and quantitatif descriptive analysis. The sampling technique was the random sampling by fisherman's wife as respondents. Data analysis used the multiple linear regression.The results showed that the factors significantly affected in increasing the income of fishermen’s family were the income level of wife, the income of husband, wives education and working hours the wife with the p-value 0,000˂0,05. The job of fisherman's wife that influence on increasing the income of fishermen’s family were civil servants and sales in a stall.Keywords:Income, Fishermen, Pasie Lhok, Kembang Tanjong.
KAJIAN PELAYANAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PELABUHAN PERIKANAN PANTAI LAMPULO TERHADAP KEPUASAN NELAYAN Muhammad Rizayani; Chaliluddin Chaliluddin; Alvi Rahmah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 1, No 3 (2016): November 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.068 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Profil dan mekanisme kerja di Unit PelaksanaTeknis Daerah (UPTD) Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lampulo Banda Aceh, 2) Pengaruh dari variabel kualitas pelayanan yang terdiri dari (bukti fisik, jaminan dan kepedulian) terhadap kepuasan nelayan. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan wawancara dengan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan purposive sampling dengan respondennya adalah nelayan. Analisis data menggunakanChi-Squaredengan programSPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan 3 variabel yang diuji (bukti fisik, jaminan dan kepedulian), yang berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nelayan adalah variabel kepedulian dengan nilai variabel kepedulian     p-0,0250,05. Kesimpulannya adalah variabel kepedulian berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nelayan.   This is study was aimed to determine: 1) Profile and working mechanisms in Technical Implementation Unit Area Coastal Fishing Ports Lampulo Banda Aceh, 2) the influence of the variable quality of service consisting of (physical evidence, assurance and concern) to the satisfaction of fishermen. The study was conducted in April 2016. The method used in this study is a survey and interviews with quantitative descriptive analysis. The sampling technique is purposive sampling and fishermen as a key respondent. Data analysis using Chi-Square with SPSS. The result showed that based on 3 variables (physical evidence, assurance and concern), with significantly of fishermen in concern variable with show the value of concern p-0,0250,005. Variable of physical evidence and variable assurance not significantly show of p-0,4190,05, p-0,1940,05. The conclusion has reliability varies significantly influenced satisfaction fishermen.
Pengaruh kualitas pelayanan Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo terhadap kelancaran operasional penangkapan ikan Alvi Rahmah; Muhammad Rizayani; Chaliluddin Chaliluddin
Depik Vol 7, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1796.171 KB) | DOI: 10.13170/depik.7.1.8713

Abstract

The aim of this study was to evaluate the effect of quality service of Oceanic Fishing Port on fishing operational fluency. Data were collected using questionnaires based on Likert scale 1-3 and direct observation. The data was collected by assessing the fishermen on quality service of UPTD, either through questionnaire and observation. The data were analyzed using Chi-Square test to examine the correlation of two nominal variables and how far the correlation between two variables of quality service for fishing operational fluency. The result showed that the p-value for the reliability variable was 0.036 0.05 at the level of α 5%, it means that the reliability variable gave the significant effect to the fishing operation. Four indicators of the reliability variables (supply of subsidized fuel for fishing in the fishing port, the optimization of services provided by the UPTD to fishermen, the supply of ice in the fishing port, and supply of water for the fishing operational in the fishing port) showed the satisfaction of respondent was at low level. While the results the variable responsiveness test indicated that these variables have no significant effect on the fishing operational fluency. It was shown from the result of the p-value of 0.609 0.05 at the level of α 5%, with the average of satisfaction indicators was at the middle category.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besaran pengaruh kualitas pelayanan yang diberikan UPTD terhadap kelancaran operasional penangkapan ikan. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner yang dibuat dengan menggunakan skala Likert 1-3 (skor 3 berarti sangat setuju, skor 2 berarti kurang setuju, dan skor 1 berarti sangat tidak setuju) dan pengamanat langsung di lapangan. Data yang dikumpulkan adalah penilaian nelayan terhadap kualitas pelayanan UPTD, baik penilaian melalui kuesioner dan pengamatan langsung.  Analisis data dengan menggunakan Analisis Chi-Square untuk menguji pengaruh atau hubungan dua variabel nominal, sehingga diketahui ada/tidak dan sejauh mana hubungan antara variabel kualitas pelayanan terhadap kelancaran operasional penangkapan ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perolehan p-value untuk variabel kehandalan sebesar 0,0360,05 pada taraf α 5%, yang berarti bahwa variabel kehandalan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kelancaran operasional penangkapan ikan. Empat indikator dari variabel kehandalan (penyediaan BBM bersubsidi untuk kebutuhan operasional penangkapan di kawasan pelabuhan, keoptimalan pelayanan yang diberikan pihak UPTD kepada nelayan, penyediaan es di kawasan pelabuhan, dan penyediaan air untuk kebutuhan operasional penangkapan di kawasan pelabuhan) menunjukkan bahwa rata-rata tingkat kepuasan responden terhadap variabel kehandalan berada pada tingkat kepuasan rendah. Sementara hasil uji terhadap variabel daya tanggap menunjukkan bahwa variabel tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap kelancaran operasional penangkapan ikan. Hal ini terbukti dari perolehan p-value sebesar 0,6090,05 pada taraf α 5%, dengan rata-rata indikator kepuasan berada dalam posisi tingkat kepuasan sedang.
Pengaruh kualitas pelayanan Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo terhadap kelancaran operasional penangkapan ikan Alvi Rahmah; Muhammad Rizayani; Chaliluddin Chaliluddin
Depik Vol 7, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.7.1.8713

Abstract

The aim of this study was to evaluate the effect of quality service of Oceanic Fishing Port on fishing operational fluency. Data were collected using questionnaires based on Likert scale 1-3 and direct observation. The data was collected by assessing the fishermen on quality service of UPTD, either through questionnaire and observation. The data were analyzed using Chi-Square test to examine the correlation of two nominal variables and how far the correlation between two variables of quality service for fishing operational fluency. The result showed that the p-value for the reliability variable was 0.036 0.05 at the level of α 5%, it means that the reliability variable gave the significant effect to the fishing operation. Four indicators of the reliability variables (supply of subsidized fuel for fishing in the fishing port, the optimization of services provided by the UPTD to fishermen, the supply of ice in the fishing port, and supply of water for the fishing operational in the fishing port) showed the satisfaction of respondent was at low level. While the results the variable responsiveness test indicated that these variables have no significant effect on the fishing operational fluency. It was shown from the result of the p-value of 0.609 0.05 at the level of α 5%, with the average of satisfaction indicators was at the middle category.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besaran pengaruh kualitas pelayanan yang diberikan UPTD terhadap kelancaran operasional penangkapan ikan. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner yang dibuat dengan menggunakan skala Likert 1-3 (skor 3 berarti sangat setuju, skor 2 berarti kurang setuju, dan skor 1 berarti sangat tidak setuju) dan pengamanat langsung di lapangan. Data yang dikumpulkan adalah penilaian nelayan terhadap kualitas pelayanan UPTD, baik penilaian melalui kuesioner dan pengamatan langsung.  Analisis data dengan menggunakan Analisis Chi-Square untuk menguji pengaruh atau hubungan dua variabel nominal, sehingga diketahui ada/tidak dan sejauh mana hubungan antara variabel kualitas pelayanan terhadap kelancaran operasional penangkapan ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perolehan p-value untuk variabel kehandalan sebesar 0,0360,05 pada taraf α 5%, yang berarti bahwa variabel kehandalan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kelancaran operasional penangkapan ikan. Empat indikator dari variabel kehandalan (penyediaan BBM bersubsidi untuk kebutuhan operasional penangkapan di kawasan pelabuhan, keoptimalan pelayanan yang diberikan pihak UPTD kepada nelayan, penyediaan es di kawasan pelabuhan, dan penyediaan air untuk kebutuhan operasional penangkapan di kawasan pelabuhan) menunjukkan bahwa rata-rata tingkat kepuasan responden terhadap variabel kehandalan berada pada tingkat kepuasan rendah. Sementara hasil uji terhadap variabel daya tanggap menunjukkan bahwa variabel tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap kelancaran operasional penangkapan ikan. Hal ini terbukti dari perolehan p-value sebesar 0,6090,05 pada taraf α 5%, dengan rata-rata indikator kepuasan berada dalam posisi tingkat kepuasan sedang.
Pengaruh kualitas pelayanan Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo terhadap kelancaran operasional penangkapan ikan Alvi Rahmah; Muhammad Rizayani; Chaliluddin Chaliluddin
Depik Vol 7, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.7.1.8713

Abstract

The aim of this study was to evaluate the effect of quality service of Oceanic Fishing Port on fishing operational fluency. Data were collected using questionnaires based on Likert scale 1-3 and direct observation. The data was collected by assessing the fishermen on quality service of UPTD, either through questionnaire and observation. The data were analyzed using Chi-Square test to examine the correlation of two nominal variables and how far the correlation between two variables of quality service for fishing operational fluency. The result showed that the p-value for the reliability variable was 0.036 0.05 at the level of α 5%, it means that the reliability variable gave the significant effect to the fishing operation. Four indicators of the reliability variables (supply of subsidized fuel for fishing in the fishing port, the optimization of services provided by the UPTD to fishermen, the supply of ice in the fishing port, and supply of water for the fishing operational in the fishing port) showed the satisfaction of respondent was at low level. While the results the variable responsiveness test indicated that these variables have no significant effect on the fishing operational fluency. It was shown from the result of the p-value of 0.609 0.05 at the level of α 5%, with the average of satisfaction indicators was at the middle category.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besaran pengaruh kualitas pelayanan yang diberikan UPTD terhadap kelancaran operasional penangkapan ikan. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner yang dibuat dengan menggunakan skala Likert 1-3 (skor 3 berarti sangat setuju, skor 2 berarti kurang setuju, dan skor 1 berarti sangat tidak setuju) dan pengamanat langsung di lapangan. Data yang dikumpulkan adalah penilaian nelayan terhadap kualitas pelayanan UPTD, baik penilaian melalui kuesioner dan pengamatan langsung.  Analisis data dengan menggunakan Analisis Chi-Square untuk menguji pengaruh atau hubungan dua variabel nominal, sehingga diketahui ada/tidak dan sejauh mana hubungan antara variabel kualitas pelayanan terhadap kelancaran operasional penangkapan ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perolehan p-value untuk variabel kehandalan sebesar 0,0360,05 pada taraf α 5%, yang berarti bahwa variabel kehandalan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kelancaran operasional penangkapan ikan. Empat indikator dari variabel kehandalan (penyediaan BBM bersubsidi untuk kebutuhan operasional penangkapan di kawasan pelabuhan, keoptimalan pelayanan yang diberikan pihak UPTD kepada nelayan, penyediaan es di kawasan pelabuhan, dan penyediaan air untuk kebutuhan operasional penangkapan di kawasan pelabuhan) menunjukkan bahwa rata-rata tingkat kepuasan responden terhadap variabel kehandalan berada pada tingkat kepuasan rendah. Sementara hasil uji terhadap variabel daya tanggap menunjukkan bahwa variabel tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap kelancaran operasional penangkapan ikan. Hal ini terbukti dari perolehan p-value sebesar 0,6090,05 pada taraf α 5%, dengan rata-rata indikator kepuasan berada dalam posisi tingkat kepuasan sedang.