Sukenda Sukenda
Departemen Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor, Bogor

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TOKSISITAS SUBLETAL MOLUSKISIDA NIKLOSAMIDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KONDISI HEMATOLOGI YUWANA IKAN MAS (Cyprinus carpio) Yosmaniar Yosmaniar; Eddy Supriyono; Kukuh Nirmala; Sukenda Sukenda
Jurnal Riset Akuakultur Vol 4, No 3 (2009): (Desember 2009)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.688 KB) | DOI: 10.15578/jra.4.3.2009.385-393

Abstract

Niklosamida digunakan secara intensif sebagai pestisida di sawah untuk membunuh keong mas (Pomacea sp.). Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh toksisitas subletal moluskisida niklosamida terhadap pertumbuhan dan kondisi hematologi yuwana ikan mas (Cyprinus carpio). Penelitian dilakukan di Instalasi Riset Lingkungan Perikanan Budidaya dan Toksikologi Cibalagung Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar Bogor. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Waktu penelitian 12 minggu. Perlakuan adalah konsentrasi moluskisida niklosamida, yaitu: 0,00 (kontrol); 0,01; 0,03; dan 0,05 mg/L. Menggunakan 16 akuarium ukuran 70 cm x 50 cm x 60 cm. Benih ikan mas yang digunakan berkisar 2,5-3,0 gram dipelihara dengan kepadatan 20 ekor dalam volume air 40 L. Selama pemaparan ikan uji diberi pakan secara at satiation serta dilakukan pergantian air setiap 48 jam dengan konsentrasi bahan uji yang sama. Peubah yang diukur adalah laju pertumbuhan dan kondisi hematologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi subletal moluskisida niklosamida berpengaruh nyata terhadap penurunan pertumbuhan terjadi mulai pada konsentrasi 0,03 mg/L sedangkan terhadap kondisi hematologi, yaitu peningkatan hematokrit dan hemoglobin pada konsentrasi 0,01 mg/L dan peningkatan jumlah eritrosit pada konsentrasi 0,03 mg/L, dan penurunan leukosit pada konsentrasi 0,03 mg/L.Niklosamida digunakan secara intensif sebagai pestisida di sawah untuk membunuh keong mas (Pomacea sp.). Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh toksisitas subletal moluskisida niklosamida terhadap pertumbuhan dan kondisi hematologi yuwana ikan mas (Cyprinus carpio). Penelitian dilakukan di Instalasi Riset Lingkungan Perikanan Budidaya dan Toksikologi Cibalagung Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar Bogor. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Waktu penelitian 12 minggu. Perlakuan adalah konsentrasi moluskisida niklosamida, yaitu: 0,00 (kontrol); 0,01; 0,03; dan 0,05 mg/L. Menggunakan 16 akuarium ukuran 70 cm x 50 cm x 60 cm. Benih ikan mas yang digunakan berkisar 2,5-3,0 gram dipelihara dengan kepadatan 20 ekor dalam volume air 40 L. Selama pemaparan ikan uji diberi pakan secara at satiation serta dilakukan pergantian air setiap 48 jam dengan konsentrasi bahan uji yang sama. Peubah yang diukur adalah laju pertumbuhan dan kondisi hematologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi subletal moluskisida niklosamida berpengaruh nyata terhadap penurunan pertumbuhan terjadi mulai pada konsentrasi 0,03 mg/L sedangkan terhadap kondisi hematologi, yaitu peningkatan hematokrit dan hemoglobin pada konsentrasi 0,01 mg/L dan peningkatan jumlah eritrosit pada konsentrasi 0,03 mg/L, dan penurunan leukosit pada konsentrasi 0,03 mg/L. four treatments containing four replications of different nilosamide concentrations: 0.00; 0.01; 0.03; 0.05 mg/L for 12 weeks were applied. Specific growth rate and hematology condition were measured. Blood samples were collected at the first, fourth, eighth, and twelfth weeks of exposure time. Result of the research indicated that  concentration of 0.03 mg/L niclosamide was significantly effective (P< 0.05) in decreasing specific growth rate (0.62%). The sublethal concentration of 0.01mg/L increased hematocrit and hemoglobin levels while concentration of niclosamide of 0.03 mg/L increased erythrocyte cells and decreasing leucocyte cells.
APLIKASI SINBIOTIK UNTUK PENCEGAHAN INFEKSI INFECTIOUS MYONECROSIS VIRUS PADA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) (Synbiotic Application for Prevention of Infectious Myonecrosis Virus Infection in White Shrimp (Litopenaeus vannamei)) Widanarni Widanarni; Sukenda Sukenda; Ghita Ryan Septiani
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 10, No 2 (2016): September
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.787 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v10i2.5041

Abstract

This study aimed to evaluate the effectiveness of dietary synbiotic at different giving frequencies on growth, immune responses, and resistance of white shrimp infected by infectious myonecrosis virus (IMNV). Synbiotic used in this study was combination of probiotic Vibrio alginolyticus SKT-b and prebiotic oligosaccharides extracted from sweet potatoe (Ipomoea batatas L). Doses of probiotic and prebiotic used were 1% and 2% (w/w), respectively. The white shrimps (0.493±0.035 g) were divided into five treatments consisting of A and B (without supplementation of synbiotic: (A) positive control; (B) negative control), C (daily synbiotic supplementation), D (twice a week synbiotic supplementation), and E (weekly synbiotic supplementation). After 30 days of feeding trial, white shrimps were infected by IMNV (except negative control). The results showed that daily growth rate of white shrimp on all synbiotic treatments (C, D, and E) ranged from 6.93±0.025-6.97±0.019% and had higher values than controls (A and B) (P0.05). Meanwhile, feed conversion value in C and D (1.54±0.142 and 1.58±0.117) were lower than controls (P0.05). Supplementation of synbiotic with different frequencies also affected survival rate of white shrimp after the challenge test with IMNV; daily synbiotic supplementation (C) resulted in a 50% higher survival rate than positive control (P0.05). This was associated with immune responses parameters values of synbiotic treatment (before and after the challenge test) which were better than positive control. In conclusion the addition of synbiotic in feed resulted in higher growth performances, immune responses,and resistance of white shrimp to IMNV infection.