Objektif: Epilepsi dapat berdampak buruk terhadap kualitas hidup anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas hidup anak dengan epilepsi dan mengindentifikasi faktor klinis dan demografik yang mempengaruhi kualitas hidup anak dengan epilepsi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang.Metode: Penelitian ini diadakan di Poliklinik Neurologi Anak RSUP M Djamil pada bulan Januari hingga Mei 2018. Merupakan penelitian cross-sectional yang melibatkan 49 orang tua dari anak dengan epilepsi yang mendapatkan obat anti-epilepsi (OAE) dan telah dipantau selama minimal 6 bulan, berusia 4 hingga 18 tahun. Quality of Life Children with Epilepsy questionnaire (QOLCE) adalah kuesioner yang digunakan untuk subjek. Data yang didapat dianalisis menggunakan Statistical Package to Social Sciences (SPSS) versi 25. Uji statistik yang digunakan adalah korelasi Pearson, chi-square, independent sample t-test, dan one-way ANOVA. Nilai signifikan adalah P<0.05Hasil: Telah dilakukan penelitian pada anak yang berusia 4 hingga 18 tahun yang memenuhi kriteria inklusi. Terdapat hubungan antara pendapatan orang tua (p=0.038, r=0.297) dan lingkar kepala saat ini dengan retriksi aktivitas, riwayat status epileptikus dengan energi/ fatigue (p=0.032), riwayat berat badan lahir dengan perhatian (p=0.04, r=0.293), usia anak (p=0.014) dan lingkat kepala (p=0.044) dengan memori, dan tipe kejang dengan depresi (p=0.001). Terdapat hubungan antara lama menderita epilepsi (p=0.03, r=0.309), tipe kejang (p=0.045) dengan interaksi sosial dan interaksi sosial, lama menderita epilepsi (p=0.023, r=0.324) dan jumlah OAE (p=0.004) dengan aktivitas sosial.Kesimpulan: Kami menemukan beberapa faktor yang mempengaruhi masing-masing komponen dari QOLCE: pendapatan orang tua dan lingkar kepala berpengaruh terhadap retriksi aktivitas, status epileptikus terhadap energi/ fatigue, riwayat berat badan lahir terhadap perhatian. Terdapat hubungan usia anak dan lingkar kepala dengan memori, tipe kejang dengan depresi, interaksi sosial, dan aktivitas sosial. Tipe kejang berhubungan dengan kecemasan, sedangkan usia dan jumlah obat berhubungan dengan self-esteem, serta lingkar kepala terhadap kesehatan secara umum