Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kandungan Pewarna Rhodamin B Pada Kerupuk Berwarna Merah yang Beredar di Pasar Tradisional Rawasari Cempaka Putih dan Tinjauannya dalam Pandangan Islam Aqillah Munawwarah Khairunnisa; Yulia Suciati; Dedy Suseno; Anna P. Roswiem; Qomariyah Qomariyah; Muhammad Arsyad
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 2 No. 9 (2022): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (716.991 KB) | DOI: 10.59141/cerdika.v2i9.428

Abstract

Rhodamin B merupakan zat pewarna berupa kristal yang tidak berbau dan berwarna hijau atau ungu kemerahan yang beredar di pasar untuk industri sebagai zat pewarna tekstil. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui dan mengidentifikasi ada atau tidaknya zat pewarna sintetis Rhodamin B pada kerupuk berwarna merah yang beredar di Pasar Tradisional Rawasari Cempaka Putih. Penelitian bersifat eksperimental dengan melakukan uji laboratorium secara kualitatif dengan metode kromatofrafi lapis tipis dan uji kuantitatif dengan metode spektrofotometri UV Vis. Pengambilan sampel menggunakan teknik berupa Random Sampling, yaitu cara pengambilan sampel secara acak di Pasar tradisional Rawasari Cempaka Putih. Terdapat kandungan zat pewarna sintetis Rhodamin B pada salah satu sampel kerupuk berwarna merah yang beredar di Pasar Tradisional Rawasari Cempaka Putih.
Kandungan Pewarna Rhodamin B Pada Saus Sambal Dalam Kemasan yang Beredar di Pasar Tradisional Rawasari Cempaka Putih dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam Dindana Caesarea Salsabila; Yulia Suciati; Dedy Suseno; Anna P. Roswiem; Qomariyah Qomariyah; Muhammad Arsyad
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 2 No. 10 (2022): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.89 KB) | DOI: 10.59141/cerdika.v2i10.429

Abstract

The content of harmful dyes such as Rhodamine B in food, especially chili sauce in packaging, can be dangerous. The purpose of this study was to determine and identify the presence or absence of synthetic dye Rhodamin B in packaged chili sauce circulating in the Rawasari Cempaka Putih Traditional Market. This research is an experimental research, namely by conducting qualitative laboratory tests with thin layer chromatography and quantitative with UV-vis spectrophotometer to analyze the presence of Rhodamine B in packaged chili sauce sold in the traditional market of Rawasari Cempaka Putih. The samples used in this study were all types of packaged chili sauce which had striking red color characteristics and were taken randomly from the survey results at the Rawasari Cempaka Putih traditional market with a random sampling determination of the sample. The results showed that the five samples of packaged chili sauce sold at Pasar Rawasari Cempaka Putih had final results which stated that Rhodamine B dye was not detected.
Pemberdayaan Pelaku Usaha Mikro dan Kecil dalam Sertifikasi Produk Halal di Kabupaten Pandeglang Verni Yuliaty Ismail; Anna Roswiem; Dedy Suseno
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 5, No 3 (2023): Agustus 2023
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v5i3.1430

Abstract

Kabupaten Pandeglang memiliki sekitar 1000 Usaha Mikro dan Kecil (UMK), dimana diantara UMK yang memproduksi makanan dan/atau minuman masih terdapat UMK yang tidak memiliki sertifikat halal. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal, semua produk yang masuk, beredar dan diperdagangkan di Indonesia harus memiliki Sertifikat Halal. Ruang lingkup sertifikasi halal berlaku untuk semua kategori, termasuk untuk usaha berskala mikro dan kecil yang menghasilkan barang atau jasa. Universitas YARSI bermaksud memberikan solusi terhadap permasalahan para pelaku UMK di Kabupaten Pandeglang yang masih belum memahami tentang produk halal dan mengalami kesulitan dalam mendaftarkan produknya untuk mendapatkan sertifikasi halal. Pembekalan dilaksanakan melalui edukasi dan simulasi tentang produk halal dan tata cara untuk mendapatkan Sertifikat Halal. Hasil dari kegiatan PKM ini yaitu terjadi peningkatan pengetahuan para peserta terkait pengetahuan tentang produk dan proses sertifikasi halal. Hal ini dapat terlihat dari peningkatan nilai pre-test dan post-test tentang pengetahuan peserta terhadap materi edukasi dan simulasi yang diberikan. Pelaku UMK di Kabupaten Pandeglang telah memahami pentingnya pemahaman tentang produk halal pada produk yang mereka hasilkan dan perjualbelikan. Terjadi peningkatan kemampuan peserta untuk melakukan proses pengajuan Sertifikasi Halal pada Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).Kata kunci: Halal Produk, Sertifikasi Halal, UMK
Identifikasi DNA Ikan Sapu-sapu (Pterygoplichthys sp.) Pada Siomai dengan DNA Barcoding Dedy Suseno; Intan Razari
Al-Kauniyah: Jurnal Biologi Vol 17, No 2 (2024): AL-KAUNIYAH JURNAL BIOLOGI
Publisher : Department of Biology, Faculty of Science and Technology, Syarif Hidayatullah State Islami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kauniyah.v17i2.34277

Abstract

AbstrakSiomai adalah salah satu jenis makanan yang menggunakan bahan baku utama ikan. Pada dasarnya pembuatan siomai dapat menggunakan berbagai jenis ikan, ikan sapu-sapu bisa jadi salah satunya. Ikan sapu-sapu merupakan salah satu jenis ikan yang banyak hidup di perairan Indonesia misalnya pada Sungai Ciliwung. Tercemarnya air Sungai Ciliwung dengan logam berat Hg, Pb, Cd, dan Ag sangat memungkinkan logam-logam berat tersebut terakumulasi pada ikan sapu-sapu. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi DNA ikan sapu-sapu pada sampel siomai dan menganalisis adanya kandungan logam berat pada sampel siomai yang mengandung ikan sapu-sapu. Sampel siomai yang dianalisis sebanyak 28 sampel. Sampel ini didapatkan dari 28 lokasi berbeda di sekitar stasiun kereta api Provinsi DKI Jakarta. Analisis DNA ikan sapu-sapu menggunakan primer spesifik dan analisis logam berat menggunakan metode Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). Sebanyak 9 dari 28 sampel memperlihatkan pita berukuran 496 pb pada gel elektroforesis. Pita tersebut terkonfirmasi spesies ikan sapu-sapu (Pterygoplichthys pardalis dan Hypostomus plecostomus) setelah dianalisis menggunakan sequencing sanger. Sebanyak 9 sampel yang teridentifikasi mengandung ikan sapu-sapu juga mengandung logam berat Pb dengan rentang konsentrasi 0,06 mg/kg sampai 0,12 mg/kg dan logam berat Cd <0,007 mg/kg. Kandungan logam berat pada sampel siomai masih di bawah ambang batas aman sesuai ketentuan SNI dan BPOM.AbstractSiomai is a type of food that uses fish as the main ingredient. Siomai can be made by using various types of fish, suckermouth catfish can be one of them. Suckermouth catfish is a type of fish that lives a lot in Indonesian rivers, for example in the Ciliwung River. Pollution of Ciliwung River water with heavy metals Hg, Pb, Cd, and Ag makes it possible for these heavy metals to accumulate in the suckermouth catfish. The purpose of this study is to identify the suckermouth catfish DNA in the siomai sample and analyze the presence of heavy metals in the siomai sample containing suckermouth catfish. Siomai samples analyzed were 28 samples. This sample was obtained from 28 different locations around the DKI Jakarta Provincial train station. DNA Analysis of the suckermouth catfish using specific primers and analysis of heavy metals using the Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) method. Nine of the 28 samples showed a 496 bp band on the electrophoretic gel. The band was confirmed by the species of suckermouth catfish (Pterygoplichthys pardalis and Hypostomus plecostomus) after being analyzed using Sanger sequencing. A total of 9 samples that were identified as containing suckermouth catfish also contained the heavy metal Pb with a concentration range of 0.06 mg/kg to 0.12 mg/kg and the heavy metal Cd <0.007 mg/kg. The heavy metals content in the siomai sample is still below the safe threshold according to SNI and BPOM provisions.