Stasiun Klarifikasi merupakan stasiun tempat proses pemurnian Crude Oil atau minyak kasar hasil ekstraksi dari Stasiun Pressing. Pada stasiun ini minyak kasar dibersihkan dari kotoran-kotoran seperti padatan, lumpur, dan air sebelum dikirim ke Tangki Penyimpanan. Stasiun Klarifikasi terdiri dari beberapa mesin yang beroperasi secara terus-menerus selama proses produksi sehingga apabila terjadi kerusakan pada mesin akan menghambat proses produksi. Dengan demikian tindakan perawatan sangat penting terutama terhadap komponen kritis agar Stasiun Klarifikasi dapat beroperasi dengan baik. Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dapat digunakan mengidentifikasi komponen kritis mesin agar dapat menentukan tindakan perawatan yang tepat. Dengan demikian tujuan penelitian adalah menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk mengetahui komponen kritis pada Stasiun Klarifikasi dan menentukan tindakan perawatan untuk meminimalkan potensi kerusakan. Langkah-langkah untuk mendapatkan hasil penelitian adalah (1) Mengumpulkan Data, (2) Mengidentifikasi komponen kritis, (3) Menentukan tindakan perawatan. Hasil penelitian menunjukan komponen kritis pada Stasiun Klarifikasi adalah Packing Body Pompa Crude Oil (RPN: 105) dan Mechanical Seal Pompa Condensate (RPN: 105). Tindakan perawatan yang dapat dilakukan adalah penggantian komponen (replacement). Penggantian komponen dijadwalkan berdasarkan Mean Time Between Failure (MTBF) ,yaitu. Packing body pompa crude oil diganti setiap 1.657 jam (5 bulan) dan mechanical seal pompa condensate diganti setiap 1.037 jam (3 bulan).