Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

KAJI EKSPERIMEN ANGKA ASAM DAN VISKOSITAS BIODIESEL BERBAHAN BAKU MINYAK KELAPA SAWIT DARI PT SMART TBK Laila, Lia
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.213 KB)

Abstract

PT Smart Tbk merupakan perusahaan yang mempunyai luas lahan kelapa sawit terbesar di Indonesia. Minyak kelapa sawit atau CPO (Crude Palm Oil) hasil produksi PT Smart Tbk sangat berpotensi untuk menyuplai bahan baku biodiesel. Beberapa parameter yang sangat berpengaruh pada kualiatas biodiesel adalah nilai angka asam (TAN-Total Acid Number) dan viskositas. Nilai angka asam dan viskositas yang tidak sesuai standar dapat menurunkan kinerja mesin. Pada penelitian ini, nilai yang diukur adalah biodiesel murni, solar, dan biodiesel campuran hasil blending dengan solar. Pembuatan biodiesel dari CPO dilakukan dengan menggunakan reaksi transesterifikasi dengan katalis basa. Standar pengujian untuk angka asam mengikuti standar pengujian yang telah teruji berdasarkan aturan dari forum biodiesel Indonesia, sedangkan pengukuran viskositas dilakukan pada temperatur 40˚C (sesuai standar SNI viskositas biodiesel) menggunakan viscometer Ostwald. Nilai angka asam dan viskositas pada SNI maks 0,5 mg-KOH/g sample dan 2,3 -6,0 mm2/s (cSt). Nilai angka asam dan viskositas hasil penelitian berkisar antara 0,202-0,531 mg-KOH/g dan 3,62 -4,35 mm2/s (cSt). Ditinjau dari nilai angka asam dan viskositas tersebut, biodiesel berbahan baku CPO dari PT Smart Tbk memenuhi SNI dan dapat direkomendasikan sebagai bahan baku biodiesel nasional. Sehingga diharapkan penggunaan biodiesel dapat terlaksana secara terus menerus dan berkelanjutan sebagai sumber energi pengganti fosil di Indonesia.Kata Kunci—biodiesel; TAN; viskositas; PT Smart Tbk; CPO
KAJI EKSPERIMEN ANGKA ASAM DAN VISKOSITAS BIODIESEL BERBAHAN BAKU MINYAK KELAPA SAWIT DARI PT SMART TBK Laila, Lia
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.213 KB)

Abstract

PT Smart Tbk merupakan perusahaan yang mempunyai luas lahan kelapa sawit terbesar di Indonesia. Minyak kelapa sawit atau CPO (Crude Palm Oil) hasil produksi PT Smart Tbk sangat berpotensi untuk menyuplai bahan baku biodiesel. Beberapa parameter yang sangat berpengaruh pada kualiatas biodiesel adalah nilai angka asam (TAN-Total Acid Number) dan viskositas. Nilai angka asam dan viskositas yang tidak sesuai standar dapat menurunkan kinerja mesin. Pada penelitian ini, nilai yang diukur adalah biodiesel murni, solar, dan biodiesel campuran hasil blending dengan solar. Pembuatan biodiesel dari CPO dilakukan dengan menggunakan reaksi transesterifikasi dengan katalis basa. Standar pengujian untuk angka asam mengikuti standar pengujian yang telah teruji berdasarkan aturan dari forum biodiesel Indonesia, sedangkan pengukuran viskositas dilakukan pada temperatur 40˚C (sesuai standar SNI viskositas biodiesel) menggunakan viscometer Ostwald. Nilai angka asam dan viskositas pada SNI maks 0,5 mg-KOH/g sample dan 2,3 -6,0 mm2/s (cSt). Nilai angka asam dan viskositas hasil penelitian berkisar antara 0,202-0,531 mg-KOH/g dan 3,62 -4,35 mm2/s (cSt). Ditinjau dari nilai angka asam dan viskositas tersebut, biodiesel berbahan baku CPO dari PT Smart Tbk memenuhi SNI dan dapat direkomendasikan sebagai bahan baku biodiesel nasional. Sehingga diharapkan penggunaan biodiesel dapat terlaksana secara terus menerus dan berkelanjutan sebagai sumber energi pengganti fosil di Indonesia.Kata Kunci—biodiesel; TAN; viskositas; PT Smart Tbk; CPO
KAJI EKSPERIMEN ANGKA ASAM DAN VISKOSITAS BIODIESEL BERBAHAN BAKU MINYAK KELAPA SAWIT DARI PT SMART TBK Lia Laila
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.213 KB) | DOI: 10.36048/jtpii.v2i1.2245

Abstract

PT Smart Tbk merupakan perusahaan yang mempunyai luas lahan kelapa sawit terbesar di Indonesia. Minyak kelapa sawit atau CPO (Crude Palm Oil) hasil produksi PT Smart Tbk sangat berpotensi untuk menyuplai bahan baku biodiesel. Beberapa parameter yang sangat berpengaruh pada kualiatas biodiesel adalah nilai angka asam (TAN-Total Acid Number) dan viskositas. Nilai angka asam dan viskositas yang tidak sesuai standar dapat menurunkan kinerja mesin. Pada penelitian ini, nilai yang diukur adalah biodiesel murni, solar, dan biodiesel campuran hasil blending dengan solar. Pembuatan biodiesel dari CPO dilakukan dengan menggunakan reaksi transesterifikasi dengan katalis basa. Standar pengujian untuk angka asam mengikuti standar pengujian yang telah teruji berdasarkan aturan dari forum biodiesel Indonesia, sedangkan pengukuran viskositas dilakukan pada temperatur 40˚C (sesuai standar SNI viskositas biodiesel) menggunakan viscometer Ostwald. Nilai angka asam dan viskositas pada SNI maks 0,5 mg-KOH/g sample dan 2,3 -6,0 mm2/s (cSt). Nilai angka asam dan viskositas hasil penelitian berkisar antara 0,202-0,531 mg-KOH/g dan 3,62 -4,35 mm2/s (cSt). Ditinjau dari nilai angka asam dan viskositas tersebut, biodiesel berbahan baku CPO dari PT Smart Tbk memenuhi SNI dan dapat direkomendasikan sebagai bahan baku biodiesel nasional. Sehingga diharapkan penggunaan biodiesel dapat terlaksana secara terus menerus dan berkelanjutan sebagai sumber energi pengganti fosil di Indonesia.Kata Kunci—biodiesel; TAN; viskositas; PT Smart Tbk; CPO
Analisis Kebutuhan Energi Pabrik Kelapa Sawit Sungai Rungau Mill Lia Laila
JOURNAL OF APPLIED SCIENCE (JAPPS) Vol 1, No 1 (2019): Journal Of Applied Science (JAPPS)
Publisher : Institut Teknologi Sains Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36870/japps.v1i1.7

Abstract

Pabrik Kelapa Sawit Sungai Rungau Mill mempunyai bahan bakar biomassa yang sangat melimpah. Akan tetapi penggunaan sumber bahan bakar ini harus dioptimalkan agar performa pabrik dapat berjalan dengan baik dengan cara mengkaji kebutuhan energi secara aktual. Jumlah dan komposisi bahan bakar yang digunakan harus diperhatikan sesuai dengan kebutuhan. Kelebihan atau kekurangan bahan bakar dapat menyebabkan terjadinya penurunan tekanan dan komposisi yang tidak tepat yang akan menyebabkan perambatan panas yang kurang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji kebutuhan dan komposisi bahan bakar yang sesuai dengan energi yang dibutuhkan untuk proses produksi kelapa sawit. Pabrik Kelapa Sawit Sungai Rungau Mill mempunyai sistem pembangkit uap yang mengubah air menjadi steam untuk menggerakan turbin uap dengan bahan bakar serabut dan cangkang hasil dari proses produksi tandan buah segar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengukuran langsung di Pabrik Kelapa Sawit Sungai Rungau Mill dengan berbagai instrumen dan peralatan yang ada. Dari proses produksi tandan buah segar dengan kapasitas 82,3 ton/jam diperoleh serabut dan cangkang masing-masing sebanyak 11,36 ton/jam dan 4,73 ton/jam. Kemudian bahan bakar tersebut dipakai untuk boiler dengan jumlah serabut 10,60 ton sedangkan cangkang 2,73 ton dengan persentase 79,49 % serabut dan 20,51 % cangkang. Selanjutnya pembakaran dalam boiler menghasilkan steam dengan jumlah 43,2 ton/jam yang digunakan untuk menggerakan turbin sehingga menghasilkan daya listrik sebesar 1475 kWh.
Kajian Perubahan Nilai Konduktivitas Termal pada Bata Ringan dengan Penggunaan Crude Palm Oil (CPO) sebagai Bahan Penyimpan Kalor Lia Laila; Asep Yunta Darma
JOURNAL OF APPLIED SCIENCE (JAPPS) Vol 2, No 2 (2020): Journal of Applied Science (JAPPS)
Publisher : Institut Teknologi Sains Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36870/japps.v2i2.181

Abstract

Indonesia is the largest producer of Crude Palm Oil (CPO) in the world. The use of CPO is mostly for edible oils and biofuels. Even though CPO potential is huge, the development of CPO in other forms is still limited. CPO has a melting point of 25˚C - 50˚C which is suitable to be develoved in the environment of Indonesia. This characteristic allows CPO to be used as phase change material. This study examines the use of CPO as a material to reduce the thermal conductivity of light bricks. The idea is to make the brick as a building material has the ability to maintain room conditions from fluctuative ambient temperatures. The results showed that the addition of effective CPO to reduce the thermal conductivity of light bricks was 2.5 to 7.5 ml per 160 cm3.
Perancangan Alat Total Dissolved Solid (TDS) Monitoring pada Air Boiler berbasis Mikrokontroler di Pabrik Kelapa Sawit Naga Sakti Lia Laila
JOURNAL OF APPLIED SCIENCE (JAPPS) Vol 3, No 2 (2021): Journal of Applied Science (JAPPS)
Publisher : Institut Teknologi Sains Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36870/japps.v3i2.259

Abstract

Steam is a utility that have an essential function in palm oil production. Steam is mainly used in steam turbine to move the generator to produce electricity. Steam also has a lot of other functions such as heating cold oil in storage tank, heating coil in kernel drying, etc. Steam is produced in a machine called boiler. Boiler require a treated feed water as an input. To maintain boiler performance and lifetime, one need to control the TDS (Total Dissolved Solid) in boiler feed water in a range of 2100 2500 ppm. TDS is a parameter that shows the solid concentration which dissolved in the water. TDS has to be checked every hour to maintain its concentration controlled. In a practical use, TDS monitoring is a simple process but take a lot of time to proceed. Water from the sampling pipe collected in a bottle then cooled until room temperature. TDS from cooled boiler water then measured with a device called TDS meter. To control TDS value in the standard condition, the measurement time need to be reduced. Therefore, a faster method to measure TDS in boiler water is needed. An easier and faster measurement using a system which consisted of sensor, microcontroller, LCD display is one of the idea to reduce unneccessary measuring time. The development and experiment of this TDS monitoring device is situated in Nagasakti Palm Oil Mill, Riau Province, Indonesia.
Pola Penyelenggaraan Konsep Triple Helix dalam Penyediaan Sumber Daya Manusia Pengelola Pabrik Kelapa Sawit Indonesia Idad Syaeful Haq; Lia Laila
JURNAL VOKASI TEKNOLOGI INDUSTRI (JVTI) Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Vokasi, Teknologi, dan Industri (JVTI)
Publisher : Institut Teknologi Sains Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.386 KB) | DOI: 10.36870/jvti.v1i1.44

Abstract

Konsep triple helix merupakan jalinan peran kerjasama ketiga aktor dalam penciptaan pengetahuan (knowledge creation) yang terdiri Akademisi, Bisnis dan Pemerintah. Penerapan konsep ini dalam pengembangan industri sawit nasional sudah mulai diterapkan, hal ini mengacu kepada posisi Indonesia sebagai negara produsen minyak mentah sawit terbesar di dunia. Hingga kini telah diidentifikasi bahwa salahsatu kelemahan utama pengembangan sawit nasional adalah ketidakmampuan untuk mengubah produk berbasis keunggulan komparatif yang dimiliki menjadi produk keunggulan kompetitif yang memiliki nilai tambah yang lebih besar. Peran pemerintah sebagai fasilitator dan regulator dalam mengatasi kendala dan persoalan industri sawit seperti diuraikan di atas, salah satu upayanya adalah memberikan mandat (penugasan) kepada ITSB (sebagai salah satu aktor akademisi) untuk membuka Program Studi Teknologi Pengolahan Sawit (TPS) jenjang diploma tiga (D-3). Penugasan ini merupakan salahsatu solusi dalam penyediaan sumber daya manusia dalam pengelolaan teknologi di industri pengolahan sawit. Keinginan pemerintah ini tidak lain agar industri sawit nasional ke depan semakin memiliki daya saing. Model pemberian tugas pembukaan Prodi TPS jenjang D-3 yang dimandatkan kepada ITSB merupakan kepercayaan yang diberikan pemerintah kepada ITSB. Hasil luaran penelitian adalah teridentifikasinya pola penyelenggaraan kerjasama antara pihak pemerintah, akademisi dan bisnis dalam penyediaan sumber daya manusia pengelola Pabrik Kelapa Sawit. Sedangkan tindakan teknologis yang diperlukan berkaitan penyediaan SDM sawit nasional, di antaranya diperlukan komunikasi dan koordinasi yang lebih intens agar kompetensi yang diminta pihak industri (pabrik kelapa sawit) dapat terpenuhi dengan baik. Salah satu solusinya adalah dibentuk wadah kelembagaan (lembaga intermediasi) yang menghubungkan kepentingan industri dengan pihak akademisi. Kontribusi penelitian ini dalam pengembangan ilmu adalah memberikan suatu gambaran atau pola penyelenggaraan mengenai kerjasama tiga aktor dalam penyiapan sumber daya manusia pengelola industri sawit
Kajian Pengaruh Tekanan Kerja Steam pada Mesin Steam Heater terhadap Kadar Air Kernel di Pabrik Kelapa Sawit Lia Laila
JURNAL VOKASI TEKNOLOGI INDUSTRI (JVTI) Vol 2, No 2 (2020): Jurnal Vokasi, Teknologi, dan Industri (JVTI)
Publisher : Institut Teknologi Sains Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.582 KB) | DOI: 10.36870/jvti.v2i2.143

Abstract

Pabrik Kelapa Sawit Bumi Palma merupakan sebuah pabrik yang memproduksi Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK). Kernel yang dihasilkan industri sawit mengalami peningkatan permintaan dari berbagai sektor industri sebagai bahan baku pembuatan produk sabun, oleokimia, minyak nabati, dan lain-lain. Salah satu parameter keberhasilan kernel sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) PT SMART Tbk yaitu memiliki nilai kadar air (moisture) sebesar (6-7)%. Moisture kernel produksi dipengaruhi mesin steam heater. Mesin steam heater berfungsi untuk proses pengeringan kernel dengan bantuan uap (steam) yang diubah menjadi udara panas bertemperatur (80-100)ºC. Salah satu persoalan yang sering terjadi pada proses pengeringan ini adalah tidak tercapainya kualitas kadar air (moisture) kernel yang sesuai nilai standar parameter. Jika nilainya kurang dari 6% akan mengakibatkan kerugian untuk perusahaan karena kernel yang terlalu kering mengurangi tonase timbangan, sedangkan jika nilainya lebih dari 7% maka kernel lebih mudah berjamur selama penyimpanan sebelum kernel diolah menjadi minyak kernel. Penyimpanan kernel dengan kadar air tinggi sebelum didisktribusikan memengaruhi produksi minyak kernel di tahap pengeringan (kernel dryer) pada pengolahan minyak kernel. Proses pengeringan kernel dipengaruhi oleh jumlah steam yang masuk, tekanan kerja steam dan temperatur steam di mesin steam heater. Oleh karena itu, diperlukan penentuan pengaturan tekanan kerja steam di mesin steam heater yang tepat melalui bukaan valve inlet steam dari Back Pressure Vessel (BPV). Metode yang dilakukan yaitu (1) mengumpulkan data terkait (2) menghitung efisiensi mesin steam heater (3) melakukan pengaturan penyaluran input steam ke mesin steam heater (4) membandingkan moisture kernel produksi sebelum dan sesudah dilakukan pengaturan penyaluran input steam ke mesin steam heater. Dari hasil pengkajian menyatakan bahwa pengaturan bukaan valve yang tepat untuk menghasilkan moisture kernel yang sesuai standar yakni berada di tekanan kerja steam (2,8-3,0) bar. Kadar air kernel yang sesuai standar meningkat dari 50% menjadi 56,5%
Penggunaan Metode Failure Mode And Effect Analysis Untuk Mengidentifikasi Kegagalan Dan Pemilihan Tindakan Perawatan (Kasus Stasiun Klarifikasi Pabrik Kelapa Sawit Langling) Lia Laila; Asep Yunta Darma; Akbar Karuniawan
JURNAL VOKASI TEKNOLOGI INDUSTRI (JVTI) Vol 3, No 1 (2021): Jurnal Vokasi, Teknologi, dan Industri (JVTI)
Publisher : Institut Teknologi Sains Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1014.188 KB) | DOI: 10.36870/jvti.v3i1.226

Abstract

Stasiun Klarifikasi merupakan stasiun tempat proses pemurnian Crude Oil atau minyak kasar hasil ekstraksi dari Stasiun Pressing. Pada stasiun ini minyak kasar dibersihkan dari kotoran-kotoran seperti padatan, lumpur, dan air sebelum dikirim ke Tangki Penyimpanan. Stasiun Klarifikasi terdiri dari beberapa mesin yang beroperasi secara terus-menerus selama proses produksi sehingga apabila terjadi kerusakan pada mesin akan menghambat proses produksi. Dengan demikian tindakan perawatan sangat penting terutama terhadap komponen kritis agar Stasiun Klarifikasi dapat beroperasi dengan baik. Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dapat digunakan mengidentifikasi komponen kritis mesin agar dapat menentukan tindakan perawatan yang tepat. Dengan demikian tujuan penelitian adalah menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk mengetahui komponen kritis pada Stasiun Klarifikasi dan menentukan tindakan perawatan untuk meminimalkan potensi kerusakan. Langkah-langkah untuk mendapatkan hasil penelitian adalah (1) Mengumpulkan Data, (2) Mengidentifikasi komponen kritis, (3) Menentukan tindakan perawatan. Hasil penelitian menunjukan komponen kritis pada Stasiun Klarifikasi adalah Packing Body Pompa Crude Oil (RPN: 105) dan Mechanical Seal Pompa Condensate (RPN: 105). Tindakan perawatan yang dapat dilakukan adalah penggantian komponen (replacement). Penggantian komponen dijadwalkan berdasarkan Mean Time Between Failure (MTBF) ,yaitu. Packing body pompa crude oil diganti setiap 1.657 jam (5 bulan) dan mechanical seal pompa condensate diganti setiap 1.037 jam (3 bulan).
KAJI EKSPERIMEN ANGKA ASAM DAN VISKOSITAS BIODIESEL BERBAHAN BAKU MINYAK KELAPA SAWIT DARI PT SMART TBK Lia Laila
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.213 KB) | DOI: 10.36048/jtpii.v2i1.2245

Abstract

PT Smart Tbk merupakan perusahaan yang mempunyai luas lahan kelapa sawit terbesar di Indonesia. Minyak kelapa sawit atau CPO (Crude Palm Oil) hasil produksi PT Smart Tbk sangat berpotensi untuk menyuplai bahan baku biodiesel. Beberapa parameter yang sangat berpengaruh pada kualiatas biodiesel adalah nilai angka asam (TAN-Total Acid Number) dan viskositas. Nilai angka asam dan viskositas yang tidak sesuai standar dapat menurunkan kinerja mesin. Pada penelitian ini, nilai yang diukur adalah biodiesel murni, solar, dan biodiesel campuran hasil blending dengan solar. Pembuatan biodiesel dari CPO dilakukan dengan menggunakan reaksi transesterifikasi dengan katalis basa. Standar pengujian untuk angka asam mengikuti standar pengujian yang telah teruji berdasarkan aturan dari forum biodiesel Indonesia, sedangkan pengukuran viskositas dilakukan pada temperatur 40˚C (sesuai standar SNI viskositas biodiesel) menggunakan viscometer Ostwald. Nilai angka asam dan viskositas pada SNI maks 0,5 mg-KOH/g sample dan 2,3 -6,0 mm2/s (cSt). Nilai angka asam dan viskositas hasil penelitian berkisar antara 0,202-0,531 mg-KOH/g dan 3,62 -4,35 mm2/s (cSt). Ditinjau dari nilai angka asam dan viskositas tersebut, biodiesel berbahan baku CPO dari PT Smart Tbk memenuhi SNI dan dapat direkomendasikan sebagai bahan baku biodiesel nasional. Sehingga diharapkan penggunaan biodiesel dapat terlaksana secara terus menerus dan berkelanjutan sebagai sumber energi pengganti fosil di Indonesia.Kata Kunci—biodiesel; TAN; viskositas; PT Smart Tbk; CPO