Mochammad Afifuddin
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

KAPASITAS GESER BALOK PROFIL I FERRO FOAM CONCRETE Nanda Mahathir; Mochammad Afifuddin; Abdullah Abdullah
Jurnal Arsip Rekayasa Sipil dan Perencanaan Vol 4, No 3 (2021): Jurnal Arsip Rekayasa Sipil dan Perencanaan
Publisher : Prodi Magister Teknik Sipil Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jarsp.v4i3.24508

Abstract

Lightweight concrete has a lower density than regular concrete. Foam concrete is one type of lightweight concrete. Aceh is one of the earthquake-prone provinces in Indonesia. Ferro foam concrete as a material to reduce the risk of earthquakes is an option. Ferro Foam Concrete is a composite material that combines wire mesh and foam concrete. Aside from its high load carrying capacity, lightweight, and ease of manufacture, this material have several advantages. Afifuddin et al. researched Canal Profile (C) configured to I using Ferro foam concrete (2013-2014). According to the findings of this study, the girder's weakness was that it experienced flexural failure during the test and that the ability of the girder as the I profile was not fully achieved due to the merging of two C profiles. The I profile does not fully achieve the size of the wings and body, which is calculated as an integral part of the I profile. As a result of this issue, the author wishes to conduct additional research on the subject. This research aimed to determine the shear capacity of the load-receiving system. The I Profile is the first of three samples to be created. BU 1 has three layers of wiremesh and measures 225 mm wide, 450 mm high, and 90 mm thick. BU 2 has four layers of wiremesh and measures 225 mm wide, 450 mm high, and 90 mm thick. Speciments 3 has four layers of wiremesh and is 300 mm wide, 600 mm high, and 120 mm thick. Reinforcement of test samples with D8 mm and D13 mm (steel screws) and wiremesh 3, 4, and 4 layers. SG 1.6 with FAS 0.4 and pozzolan at 10%. The results of the research on the shear capacity of the profile I 450-225-90-3L from the laboratory results were 11,855 tons, and from the theoretical obtained 12.007 tons. For the I profile of 450-225-90-4L, the laboratory results have a shear capacity of 12.730 tons. In comparison, the theoretical yield is 13.394 tons, and the shear capacity for the I profile of 600-300-120-4L is 21.150 tons and based on theoretical 24.462 tons.
FEASIBILITY STUDY INVESTASI PEMBANGUNAN PERUMAHAN HONCO LINGKE RESIDENCE DI KOTA BANDA ACEH Ivan Widardo; Mochammad Afifuddin; Hafnidar Abd Rani
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 4, No 3 (2015): Volume 4, Nomor 3, Mei 2015
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract : Banda Aceh city is a that became the center of all activities, both government, and education trade so as to make very rapid populayion growth and led to the housing needs. At this point PT. Honco Primatama in palace Banda Aceh will invest to make residential Honco Lingke Residence, located street Cendana in Banda Aceh. The subject matter of issue in thisstudy is to analyze the feasibility of investment Honco Lingke Residence. Review of aspects optimation, market aspects, technical aspects, and financial aspects by a feasibility assessment (Benefit Cost Ratio, Net Present Value, Internal Rate of Return, and Payback Period) the costs in curred. The purpose of this study determine whether development projects. Residential Honco Lingke Residence, deserves to be built by investor who will invest. The benefit of this research will be used PT. Honco Primatama as the developer. As a benchmark for evaluation the construction of residential Honco Lingke residence as well as the evaluation of science in the investment. Investment analysis result be value NPV= Rp. 1.024.870.917,- (NPV 0), IRR= 16,26 %  ( MARR 15 %) dan BCR= 1,08    (BCR 1). The result of this investment indicator viewer  that the investment to be made PT. Honco Primatama to building residentialHonca Lingke Residence at Banda Aceh already worth doing.Keywords : Investment, evaluation, market aspects, technical aspects, financial aspectsAbstrak : Kota Banda Aceh merupakan kota yang menjadi pusat segala aktifitas-aktifitas baik itu pemerintahan, perdagangan dan pendidikan sehingga membuat pertumbuhan penduduk yang sangat cepat dan menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan rumah. Pada saat ini PTHonco Primatama yang berkedudukan di Banda Aceh akan menanam modal untuk membuat perumahan Honco Lingke Residence, yang berlokasi di kawasan Jalan Cendana di Banda Aceh. Pokok permasalahan pada penelitian ini adalah menganalisa kelayakan investasi perumahanHonco Lingke Residence ditinjau dari aspek optimal, aspek pasar, aspek teknis serta aspek finansial berdasarkan penilaian kelayakan (Benefit Cost Ratio, Net Present Value, Internal Rate of Return, and Payback Period) terhadap biaya yang telah dikeluarkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah proyek pembangunan perumahan Honco Lingke Residence layak untuk dibangun oleh  investor yang akan menanamkan modalnya. Manfaat dari penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh PT. Honco Primatama selaku pihak pengembang sebagai suatu acuan untuk mengevaluasi pembangunan perumahan Honco Lingke Residence,serta pengembangan ilmu pengetahuan di bidang investasi. Hasil analisa investasi diperoleh nilai NPV= Rp. 1.024.870.917,- (lebih besar dari 0), IRR = 16,26 %  (lebih besar daripada MARR 15 %) dan BCR= 1,08 (lebih dari 1).Dari hasil ketiga indikator investasi ini menunjukkan bahwa investasi yang akan di lakukan oleh PT. Honco Primatama untuk membangunan perumahan Honco Lingke Residence di Kota Banda Acehsudah layak dilakukan.Kata kunci : Investasi, evaluasi, aspek pasar, aspek teknis, aspek finansial
INFRASTRUKTUR PRIORITAS PADA ZONA PARIWISATA DI KOTA SABANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE LOCATION QUOTIENT (LQ) DAN ANALytic NETWORK PROcESs (ANP) Herry Akbar; Mochammad Afifuddin; Hafnidar Abd Rani
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Geographical position which is at the equator, make Indonesia as a tropical country. Topography of the islands are diverse, consisting of lakes, mountains and one that has the longest coastline. This led Indonesia has a variety of beautiful attractions and the main attraction of tourists. Pulau Weh (or We) is a small volcanic island located in the western island of Sumatra. Infrastructure is a basic instruments to support the tourism aspect, where buildings and service institutions that existence is essential for the proper management in order to meet the needs of the economy and society. By using the method of decision-making that is, Location Quotient (LQ) in order to determine the potential tourist area, and then specify the infrastructure priorities that support the area with Analytic Network Process (ANP). From the results, Teupin Layeu and Gapang and Rubiah Island has the highest priority to the development of infrastructure inn / accommodation. Then followed with parking in Teupin Layeu infrastructure and access road to Km0. The results of this study have been partially recommended and in the realization phase, such as access roads to Km0 park in Km0 and also a parking space in Teupin LayeuKeywords : Infrastructure, Tourism, Priority, Sabang, Weh, AHP, LQAbstrak: Posisi geografisnya yang berada pada garis khatulistiwa, menjadikan Indonesia sebagai negara tropis. Topografi pulau-pulau yang beragam, terdiri dari danau, pegunungan dan salah satu yang memiliki garis pantai terpanjang. Ini menyebabkan Indonesia memiliki berbagai objek wisata yang indah dan menjadi daya tarik dari wisatawan mancanegara. Pulau Weh (atau We) adalah pulau vulkanik kecil yang terletak di barat Pulau Sumatra. Infrastruktur merupakan suatu perangkat dasar guna mendukung aspek pariwisata tersebut, dimana bangunan dan institusi pelayanan yang keberadaannya sangat penting untuk pengelolaan yang tepat guna memenuhi kebutuhan ekonomi dan masyarakat. Dengan menggunakan metode pengambilan keputusan yaitu, Location Quotient (LQ) guna menentukan daerah wisata yang berpotensi, dan kemudian di tentukan prioritas infrastruktur yang mendukung daerah tersebut dengan metode Analytic Network Process (ANP). Dari hasil penelitian didapatkan Teupin Layeu dan Gapang serta Pulau Rubiah memiliki prioritas tertinggi untuk dikembangkannya infrastruktur penginapan/akomodasi. Kemudian disusul dengan infrastruktur parkir di Teupin Layeu dan akses jalan menuju km 0. Hasil penelitian ini sebagian telah direkomendasikan dan di dalam tahap realisasi, seperti akses jalan ke km 0, tempat parkir di km 0 dan juga tempat parkir di Teupin Layeu.Kata kunci : Infrastruktur, Pariwisata, Prioritas, Sabang, Weh, ANP, LQ
KAJIAN AWAL PERENCANAAN LENTUR JEMBATAN MENGGUNAKAN GELAGAR FERRO FOAM CONCRETE Syarifah Asria Nanda; Mochammad Afifuddin; Teuku Budi Aulia
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 5, No 2 (2016): Volume 5, Nomor 2, Januari 2016
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Generally girder are made of reinforced concrete which is relatively heavy, that make it  requires many molds (formwork) and scaffolding to hold the load during the execution. To overcome this used ferro foam concrete material with profile I as a girder. The purpose of this study was to determine the amount of carrying capacity arising under variation girder high for for a few short span .High variation girder under review was 150 mm, 200 mm and 300 mm. Some spans that will be reviewed is 1.5 meters, 2 meters, 2.5 meters, 3 meters, 3.5 meters, 4 meters, 5 meters, and 6 meters. The results showed that the nominal moment is greater than the ultimate moment. for a maximum span length of 2 meters on the type of bridge traffic light. While on the pedestrian bridge shows that the nominal moment is greater than the ultimate moment for a maximum span length of 5 meters.  Value nominal moment resistance (ФMn) was 1.1 tm for the girder size 15x20 cm, 1.6 tm for  size 20x20 cm, and 2.8 tm for size 30x20 cm. Girder large dimensions also affect the amount of deflection, the higher the girder, the smaller flexural.Keywords : profile I, ferro foam concreteAbstrak: Umumnya gelagar terbuat dari beton bertulang yang relatif berat, yang dalam pelaksanaannya membutuhkan cetakan (bekisting) dan penyokong yang relatif banyak untuk menahan beban selama pelaksanaan. Untuk mengatasi hal ini digunakan material ferro foam concrete dengan bentuk profil I sebagai gelagar.  Tujuan penelitian ini adalah mengetahui besarnya kapasitas daya dukung yang timbul berdasarkan variasi tinggi gelagar untuk bentang-bentang pendek. Variasi tinggi gelagar yang ditinjau adalah 150 mm, 200 mm dan 300 mm. Bentang-bentang yang akan ditinjau yaitu 1,5 meter, 2 meter, 2,5 meter, 3 meter, 3,5 meter, 4 meter, 5 meter, dan 6 meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa momen nominal lebih besar dari momen ultimit untuk panjang bentang maksimum 2 meter pada tipe jembatan lalu lintas ringan. Sedangkan pada jembatan pedestrian menunjukkan bahwa momen nominal lebih besar dari momen ultimit untuk panjang bentang maksimum 5 meter. Nilai momen nominal tahanan (ФMn) untuk gelagar ukuran 15x20 cm diperoleh ФMn sebesar 1,1 ton, ukuran 20x20 cm diperoleh ФMn sebesar 1.6 ton, dan ukuran 30x20 cm diperoleh ФMn sebesar 2.8 ton. Besar dimensi gelagar juga mempengaruhi besarnya lendutan, semakin tinggi gelagar maka semakin kecil lendutannya.Kata kunci : Profil I, ferro foam concrete
TINJAUAN PENGARUH RETAK PADA PERENCANAAN ELEMEN STRUKTUR GEDUNG PT PLN (PERSERO) WILAYAH PROVINSI ACEH Mochammad Afifuddin; Huzaim Huzaim; Teuku Ikmal
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 2 (2012): Volume 1, Nomor 2, Januari 2012
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The objective of this study is to see the effect of crack which is mention with the stiff­ness modification factor either for flexural stiffeness or torsion stiffener on behalf of section area, flexural moment, torsion moment, and shear forces. Effect of crack was analyzed on 15 main beams which is maximum and calculated on 2 Option, which is: Option 1: modification flex­ural stiffness value (I) and poisson ratio (v) based on SNI 03-2847-2002 method, and Op­tion 2: modification flexural stiffness value (I), torsion stiffeness (J) and piosson ration (v) based on Prof. Wiratman Wangsadinata method. The result for Option 1 shows greater result com­pare to the complete one. On the other hand, the result for Option II shows smaller result com­pare to the complete one. Torsion stiffness value was taken based on the need. It has been found that design building on structural element with effect of crack has been affected by the cho­sen flexural stiffness modification factor, torsion stiffness, and poisons ratio. The correct cho­sen of modification factor very important because will give affected to carry loading pat­tern by structural element on flexural, shear, torsion, or combination between them.Keywords : Flexural Stiffness Modification Factor, torsion stiffness, and poisson ratioAbstrak: Tinjauan ini bertujuan untuk melihat pengaruh retak yang dinyatakan dengan faktor modifikasi kekakuan baik kekakuan lentur maupun kekakuan puntir terhadap luas penampang, momen lentur, momen puntir dan gaya geser. Analisis pengaruh retak terhadap elemen struktur dilakukan terhadap 15 balok induk yang maksimum dan dihitung dalam 2 opsi yaitu Opsi 1: Modifikasi nilai kekakuan lentur (I) dan rasio poisson (v) menurut metode SNI 03-2847-2002 dan Opsi 2: Modifikasi nilai kekakuan lentur (I), kekakuan puntir (J) dan rasio poisson (v) menurut metode Profesor Wiratman Wangsadinata. Analisis pengaruh retak yang dilakukan dengan metode SNI 03-2847-2002 memberikan hasil yang lebih besar dari yang utuh, sedangkan analisis menurut metode Profesor Wiratman Wangsadinata memberikan hasil yang lebih kecil dari yang utuh. Pengambilan nilai kekakuan puntir elemen struktur berbanding lurus terhadap kebutuhannya. Jadi perencanaan gedung dengan pengaruh retak terhadap elemen struktur sangat dipengaruhi oleh pemilihan faktor modifikasi kekakuan lentur, kekakuan puntir dan rasio poisson. Pemilihan faktor modifikasi yang tepat sangat penting karena berpengaruh terhadap pola pemikulan beban oleh elemen struktur baik lentur, geser maupun puntir atau kombinasi diantara ketiganya. Kata kunci :  Faktor modifikasi kekakuan lentur, kekakuan punter, dan rasio poisson
APLIKASI ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (ANN) UNTUK MEMPREDIKSI PERILAKU LENTUR PROFIL KANAL (C) FEROSEMEN Mochammad Afifuddin; Rudiansyah Putra; Andika Akbar
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 2, No 2 (2013): Volume 2, Nomor 2, januari 2013
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Objective of this study to predict the flexural behavior of channel profiles (C) Ferosemen by using Artificial Neural Network (ANN). In modeling the effect of different variables is high-profile, number of layers wiremesh, and the amount of reinforcement appeal. The model derived from laboratory test data for 9 pieces of specimen testing that has been done by previous researchers. Steps being taken on the application of ANN there are three stages, namely training, validation, and forecasting. In training randomly selected 7 data for training, and the remaining 2 data selected for validation. Having ascertained the results of training and validation have been getting lessons well, followed by forecasting (predicting). Taken 9 for forecasting new data that has been modified high-profile, number of layers wiremesh, and the amount of tensile reinforcement. From the results obtained values forecasting greatest moments occurred in a high profile 350 mm, 3 layers wiremesh, and 4 rod tensile reinforcement, while the value of the moment of the smallest and the largest value of the deflection occurs in the high profile 150 mm, 3 layers wiremesh, and 2 tensile reinforcement , while the value of the smallest deflection occurs in the high profile 250 mm, 4 layers, wiremesh, and 3 tensile reinforcement. In secondary data, the value of the moment and deflection between ANN modeling (training and validation) compared with laboratory data had an average percentage of 101.81% and 97.45%, while the value of the moment and deflection between theoretical calculations compared with ANN modeling (training and validation) had an average percentage of 80.73% and 58.44%. In the new data, the value of the moment and deflection between theoretical calculations compared with ANN modeling (forecasting) has an average percentage of 78.12% and 60.95%.Keywords : Canal profile (C), ferrocement, Artificial Neural Network, backpropagation.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi perilaku lentur profil kanal (C) Ferosemen dengan menggunakan Artificial Neural Network (ANN). Dalam permodelan yang menjadi variabel adalah pengaruh perbedaan tinggi profil, jumlah lapis wiremesh, dan jumlah tulangan tariknya. Model diambil dari data hasil uji laboratorium terhadap 9 buah benda uji yang telah dilakukan pengujiannya oleh peneliti sebelumnya. Tahapan yang dilakukan pada aplikasi ANN ada tiga tahap, yaitu training, validasi, dan forecasting. Pada training dipilih 7 data secara acak untuk dilatih, dan 2 data sisanya dipilih untuk validasi. Setelah dipastikan hasil training dan validasi telah mendapatkan pembelajaran dengan baik, dilanjutkan dengan forecasting (memprediksi). Diambil 9 data baru untuk forecasting yang telah diubah tinggi profil, jumlah lapis wiremesh, dan jumlah tulangan tarik. Dari hasil forecasting diperoleh nilai momen terbesar terjadi pada profil dengan tinggi 350 mm, 3 lapis wiremesh, dan 4 batang tulangan tarik, sedangkan nilai momen terkecil dan nilai lendutan terbesar terjadi pada profil dengan tinggi 150 mm, 3 lapis wiremesh, dan 2 buah tulangan tarik, sedangkan nilai lendutan terkecil terjadi pada profil dengan tinggi 250 mm, 4 lapis wiremesh, dan 3 buah tulangan tarik. Pada data sekunder, nilai momen dan lendutan antara permodelan ANN (training dan validasi) dibandingkan dengan data laboratorium memiliki persentase rata–rata sebesar 101,81% dan 97,45%, sedangkan nilai momen dan lendutan antara perhitungan teoritis dibandingkan dengan permodelan ANN (training dan validasi) memiliki persentase rata–rata sebesar 80,73% dan 58,44%. Pada data baru, nilai momen dan lendutan antara perhitungan teoritis dibandingkan dengan permodelan ANN (forecasting) memiliki persentase rata–rata sebesar 78,12% dan 60,95%.Kata kunci : Profil Kanal (C), ferosemen, Artificial Neural Network, Backpropagation.
ZONASI DAN PEMODELAN NILAI KERUSAKAN AKIBAT GEMPA TAHUN 2012 DI KABUPATEN BENER MERIAH PROVINSI ACEH Andi Munawar MD; Abdullah Abdullah; Mochammad Afifuddin
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 5, No 3 (2016): Volume 5, Nomor 3, Mei 2016
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract : The research propose to analysis damage value of house building component based on epicenter to 8 districts in Bener Meriah by zone I, II and III. The data of house damage, damage volume and damage value obtain from investigation team of Civil Engineering Department, Syiah Kuala University. The variable research are damage value as dependent variable and damage volume as independent variable. Damage volume choose by dominant component cause damage, which are column, beam, roof beam, wall, plastering and floor. The methodology to analysis a research by statistic. Multiple linear regression analysis Y=a+b1x1+b2x2, correlation analysis KK=r, determination analysis (r²) and validation to result model, the multiple linear regression result of value damage model for zone I is: Y = 494.911,890 + 12.412.913,274 X1 + 8.993.678,236 X2 + 10.600.536,147 X3 – 29.009,579 X4 + 127.246,485 X5 + 166.892,806 X6. The multiple linear regression result of value damage model for zone II is : Y  = 1.211.022,005 + 8.578.256,164 X1 + 3.598.938,984 X2 + 5.333.354,411 X3 + 91.944,092 X4 + 89.625,015 X5 + 94.333,304 X6, and The multiple linear regression result of value damage model for zone III is: Y  = 2.036.187,009 + 8.220.373,282 X1 + 1.051.758,134 X2 + 6.978.747,308 X3 + 289.716,611 X4 – 16.820,514 X5 + 253.460,659 X6. Base on third model that shows that damage coefficient to column, beam, roof beam, wall and floor. Zone I have higher damage value than zone II and III. Wall and plasteringcomponent more cause damage to each zone.Keywords : distance, damage component, damage value, zoningAbstrak:Penelitian ini bertujuan menganalisis nilai kerusakan pada komponen bangunan rumah tinggal berdasarkan zona gempa bangunan dari pusat gempa dengan pembagian zona I, II dan III pada 8 kecamatan di Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh. Data komponen rumah yang rusak, volume kerusakan dan nilai kerusakan berdasarkan hasil Tim Investigasi Jurusan Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu nilai kerusakan sebagai variabel terikat dan volume kerusakan sebagai variabel bebas. Volume kerusakan yang digunakan adalah pada komponen bangunan yang dominan mengalami kerusakan yaitu pada kolom, balok, ringbalk, dinding, plesteran dan lantai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik yaitu analisis regresi berganda Y=a+b1x1+b2x2, analisis koefisien korelasi KK=r,analisis determinasi (R²) dan validasi terhadap model yang dihasilkan. Hasil model nilai keruskaan untuk zona I yang diperoleh dengan menggunakan regresi berganda adalah: Y = 494.911,890 + 12.412.913,274 X1 + 8.993.678,236 X2 + 10.600.536,147 X3 – 29.009,579 X4 + 127.246,485 X5 + 166.892,806 X6. Hasil model biaya kerusakan untuk zona II adalah : Y  = 1.211.022,005 + 8.578.256,164 X1 + 3.598.938,984 X2 + 5.333.354,411 X3 + 91.944,092 X4 + 89.625,015 X5 + 94.333,304 X6, dan hasil model biaya kerusakan untuk zona III adalah : Y  = 2.036.187,009 + 8.220.373,282 X1 + 1.051.758,134 X2 + 6.978.747,308 X3 + 289.716,611 X4 – 16.820,514 X5 + 253.460,659 X6. Dari hasil ketiga model tersebut dapat dilihat bahwa koefisien kerusakan dengan komponen kolom,balok lantai, ringbalk, dinding, plesteran dan lantai, zona I mempunyai koefisein biaya kerusakan yang lebih tinggi dibandingkan dengan zona II dan III. Komponen dinding dan plesteran lebih banyak terjadi kerusakan di masing-masing zona.Kata kunci : jarak, komponen kerusakan, nilai kerusakan, zonasi.
EVALUASI JALUR EVAKUASI DI BAPPEDA ACEH Muntadhar Abdul Fattah; Mochammad Afifuddin; Abdul Munir
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Januari 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Disaster is an event or the sequence of events which threaten and disrupt the lives and society livelihood which is caused by natural factors or non-natural factors, and human factors which resulting in the emergence of human fatalities, environmental damage, loss of property, and psychological impact. Banda Aceh city is located between two faults (east-north and south-west of the city). The background of geological layout indicates that Banda Aceh city is prone place toward natural disasters such as earthquake, tsunami, and flood. Building in prone disaster areas should be planned according to the standards and applicable regulations so that it can provide security and comfort for building users. Development planning agency at sub- national level (Bappeda) Aceh is one of the government offices which are responsibility toward planning the regional development so that the goals that have been set up can be achieved well. The purpose of this study is assessing the evacuation route feasibility at Bappeda Aceh, knowing the users or employees’ perception about evacuation route at Bappeda Aceh and formulating strategies of disaster prevention management. Data processing method which is used is the analysis of SWOT and AHP.  According to the SWOT analysis showed that Bappeda Aceh should be more focus to the salvation path or disaster evacuation route including Aceh government's willingness to help the budget for completeness disaster management facilities, as well as the implementation of the training / education on disaster reduction.Abstrak: Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Kota Banda Aceh terletak diantara dua patahan (sebelah timur-utara dan sebelah barat-selatan kota). Latar belakang letak geologis menunjukkan bahwa Kota Banda Aceh rawan terhadap bencana alam seperti gempa, tsunami dan banjir. Bangunan gedung pada kawasan rawan bencana harus direncanakan sesuai dengan standar-standar dan peraturan yang berlaku sehingga memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna bangunan. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh merupakan salah satu kantor pemerintahan yang bertugas merencanakan pembangunan daerah sehingga sasaran yang diinginkan dapat tercapai dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji kelayakan jalur evakuasi di Kantor Bappeda Aceh, mengetahui persepsi pengguna atau karyawan mengenai jalur evakuasi bencana di Kantor Bappeda Aceh dan merumuskan strategi manajemen penanggulangan resiko bencana di Kantor Bappeda Aceh. Metode pengolahan data yang digunakan adalah analisis SWOT dan AHP. Berdasarkan análisis SWOT  diperoleh bahwa Bapedda Aceh harus lebih fokus kepada jalur keselamatan ataujalur evakuasi bencana termasuk didalamnya kesediaan Pemerintah Aceh untuk membantu anggaran untuk kelengkapan fasilitas penanggulangan bencana, serta adanya pelaksanaan pelatihan/pendidikan mengenai penanggulangan bencana.
PEMODELAN ESTIMASI BIAYA REHABILITASI RUMAH DI BENER MERIAH PROVINSI ACEH AKIBAT GEMPA BUMI Sidro Mujahid; Abdullah Abdullah; Mochammad Afifuddin
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 5, No 2 (2016): Volume 5, Nomor 2, Januari 2016
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract : The cost factor has important role in house rehabilitation proccess.The issues in this research is how rehabilitation cost model for house affected by earthquake on Bener Meriah District. The scope of this research is focuses to houses with slightly damage and moderately damage category on Bener Meriah District. The research used secondary data from The District Agency for Disaster Mitigation (BPBD), contains districts, villageand level of damage level. Rehabilitation cost model analysis by multiple linear regression. Furthermore, to estimate rehabilitationcost model by using the five components that are column (X1), beam (X2), ringbalk (X3), wall (X4), and floor (X5). Cost rehabilitation model for the slightly damaged is Y = 4.061.668,397 + 6.072.240,232X1 + 1.524.303,402X2 + 2.478.430,286X3 + 137.274,165X4 + 54.753,273X5, with coeficient of correlation is0,997 and coeficient of determination is 0,997. The result cost rehabilitation modelling for house can recommended to moderately damage category is Y = 12.222.684,300 + 10.668.667,117X1 + 8.092.078,132X2 + 7.553.578,581X3 + 162.746,522X4 + 143.723,019X5, with coeficient of correlation 0,995and coeficient of determination is 0,990.Keywords : Rehabilitation cost, volume of damage, modellingAbstrak : Faktor biaya memiliki peranan yang sangat kuat dalam penyelenggaran rehabilitasi suatu bangunan.Pokok permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimanakah model biaya rehabilitasi rumah tinggal pasca gempa di Kabupaten Bener Meriah. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada rumah tinggal dengan kategori rusak ringan dan rusak sedang di Kabupaten Bener Meriah. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data rumah rusak setiap kecamatan,desa dan tingkat klasifikasi kerusakan rumah tinggal. Model estimasi biaya rehabilitasi dilakukan dengan metode analisa regresi linier berganda. Selanjutnya menentukan model biaya perbaikan menggunakan volume kerusakan dari lima komponen pekerjaan yaitu kolom (X1), balok latai (X2), ringbalk (X3), dinding (X4), dan lantai (X5). Hasil pemodelan biaya rehabilitasi rumah tinggal yang dapat direkomendasikan untuk kategori rusak ringan adalah Y = 4.061.668,397 + 6.072.240,232X1 + 1.524.303,402X2 + 2.478.430,286X3 + 137.274,165X4 + 54.753,273X5, dengan koefisien korelasi sebesar 0,998 dan koefisien determinasi sebesar 0,997. Hasil model biaya perbaikan rumah tinggal yang dapat direkomendasikan untuk mengestimasi biaya perbaikan rumah tinggal kategori rusak sedang adalah Y = 12.222.684,300 + 10.668.667,117X1 + 8.092.078,13X2 + 7.553.578,58X3 + 162.746,52X4 + 143.723,019X5, dengan koefisien korelasi sebesar 0,995 dan koefisien determinasi sebesar 0,990.Kata kunci : Biaya Rehabilitasi, Volume kerusakan, Pemodelan
ANALISIS KAPASITAS LENTUR BETON BERTULANG MUTU TINGGI VARIASI ADITIF DAN SUBSTITUSI AGREGAT (FLY ASH BATUBARA, CANGKANG SAWIT DAN PASIR POZZOLAN) Lissa Opirina; Teuku Budi Aulia; Mochammad Afifuddin
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 5, No 3 (2016): Volume 5, Nomor 3, Mei 2016
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The High strength concrete produced with low FAS value require large amount of Cement,aggregates, with the use of additives (silica fume) and super-plasticizer admixture. Meanwhile, material availability are decreasing from natural rock and river. Because of that, continuous research need to be done  with the use of additives and substitute aggregates. This study aimed to analyze the flexural capacity of reinforced concrete beams of high quality with a variety of additives and substitutes aggregate namely palm oil clinkers, pozzolan sand and charcoal fly ash. In this study tested 7 pieces beam with 15 x 30 x 220 cm sized for each additive and the substitution of the aggregate total of the test specimen and the test specimen normal beam. The test object is designed to undergo bending failure. Quality steel (fy) used for the principal reinforcement of 445.63 MPa and shear reinforcement amounted to 381.97 MPa, tensile reinforcement using a screw diameter of 15.8 mm, 11.9 mm diameter rebar press screw and shear reinforcement diameter 11.9 mm screw. High Quality Concrete compressive strength (BMT) without variation additives and substitutes aggregate (normal) obtained at 60.652MPa with FAS0.30. The results showed that all the beams undergo bending failure as planned. The result of bending capacity for normal beam is 2,696. The maximum deflection for a variety of additives obtained at BMT charcoal fly ash (FABB) by the percentage of the amount of deflection of the normal BMT amounted to 210.804% with a maximum load 273.305 kN, whereas, for fine aggregate substitution variation obtained at BMT Pozzolan Sand (PPAH) by the percentage of the amount of deflection 178.392% with a load of 257.02 KN. Comparison BMT beam ductility of charcoal fly ash to block the normal BMT amounted to 130.011%, while the beam BMT PPAH 19.751%. It can be concluded that variations and substitutions aggregate additive can increase the value of deflection and ductility of high quality concrete. Charcoal fly ash has the best value and highly effective to be used.Keywords : High Strength Reinforced Concrete Beam, Bending Capacity, Additives, Aggregates Substitution, Deflection, Ductility.Abstrak: Beton mutu tinggi dibentuk dengan nilai FAS yang rendah, sehingga membutuhkan semen dalam jumlah yang besar, agregat serta penggunaan bahan tambahan / additive (silica fume) dan admixture super plasticizer. Sementara itu ketersediaan material yang berasal dari sungai dan batuan alam semakin berkurang jumlahnya.Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang penggunaan bahan tambahan pengganti tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kapasitas lentur balok beton bertulang mutu tinggi dengan variasi aditif dan substitusi agregat yaitu cangkang sawit, pasir pozzolan dan fly ash batubara. Pada penelitian ini diuji 7 buah balok berukuran 15 x 30 x 220 cm  untuk masing-masing aditif dan substitusi agregat sebanyak satu benda uji dan satu benda uji balok normal. Benda uji didisain untuk mengalami gagal lentur. Mutu baja (fy) yang digunakan untuk tulangan pokok sebesar 445,63 MPa dan tulangan geser sebesar 381,97 MPa, tulangan tarik yang digunakan berdiameter 15,8 mm ulir, tulangan tekan diameter 11,9 mm ulir dan tulangan geser diameter 11,9 mm ulir. Kuat tekan Beton Mutu Tinggi (BMT) tanpa variasi aditif dan substitusi agregat (normal) yang didapat sebesar 60,652 MPa dengan FAS 0,30. Hasil penelitian menunjukan bahwa semua balok mengalami gagal lentur sesuai yang direncanakan.Kapasitas lentur balok normal yang dihasilkan sebesar 2,696. Lendutan maksimum untuk variasi aditif didapat pada BMT fly ash batubara (FABB) dengan persentase besarnya lendutan terhadap BMT normal sebesar 210,804% dengan beban maksimum 273,305 kN,sedangkan untuk variasi substitusi agregat halus didapat pada BMT Pasir Pozzolan (PPAH) dengan persentase besarnya lendutan 178,392% dengan  beban 257,02 KN. Perbandingan daktilitas balok BMT fly ash batubara terhadap balok BMT normal sebesar 130,011%, sedangkan pada balok BMT PPAH 19,751%. Dapat disimpulkan variasi aditif dan substitusi agregat dapat meningkatkan nilai lendutan dan daktilitas beton mutu tinggi. Fly ash batubara memiliki nilai yang terbaik dan sangat efektif untuk digunakanKata kunci : Balok Beton Bertulang Mutu Tinggi, Kapasitas Lentur, Aditif, Substitusi Agregat, Lendutan, Daktilitas.