Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

PENGARUH KONFIGURASI SENGKANG TERHADAP KEKAKUAN KOLOM YANG DIBEBANI GAYA GESER DAN AKSIAL TEKAN 0,2 P0 Munawir Munawir; Taufiq Saidi; Rudiansyah Putra
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fokus utama penelitian ini ditujukan untuk mengkaji pengaruh konfigurasi sengkang terhadap kekakuan kolom yang dibebani beban aksial konstan sebesar 229 kN atau setara 0,2 Po; dimana Po merupakan kapasitas nominal aksial kolom beton bertulang berdimensi 200 x 200 mm2 dengan mutu beton (f’c) = 24 MPa, menggunakan tulangan longitudinal 12 D 11,6 (fy= 356,5 MPa) dan tulangan sengkang berdiameter 5,6 mm dengan fy = 611,3 MPa. Penelitian ini diaplikasikan pada empat benda uji kolom yang divariasikan konfigurasi sengkangnya berupa: sengkang  normal, S0 (□); sengkang tiga lengan, S1 (   ); sengkang crossties, S2 (    ) dan sengkang diamond, S3 (    ). Panjang kolom yang diteliti adalah L = 580 mm. Saat dilakukan pengujian, bagian ujung bawah kolom tertumpu secara kaku dan ujung atasnya dipasangkan bearing pemberi beban yang terhubung secara langsung dengan load cell vertical sehingga beban aksial tekan yang diberikan tegak lurus terhadap bidang kontak pada permukaan atas kolom. Bearing pemberi beban berprilaku sebagai tumpuan rol yang tidak menghambat ujung atas kolom untuk berdefleksi saat dibebani beban lateral yang disalurkan melalui load cell horizontal. Proses pembebanan diawali dengan pembebanan aksial sampai tercapai beban aksial konstan rencana dan diteruskan dengan pembebanan geser dari gaya dorong load cell horizontal yang diberikan secara perlahan sampai dengan benda uji kolom mengalami kehancuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tulangan sengkang ekstra mampu meningkatkan kekakuan kolom. Berdasarkan hasil perhitungan kekakuan kolom berdasarkan data defleksi yang terjadi saat beban geser kolom yang diberikan sebesar V=90 kN siperoleh rasio nilai kekakuan relative kolom terhadap penampang utuh (EI0) sebesar 0,622; 0,685; 0,762 dan 0,793 berturut-turut untuk kolom dengan tulangan sengkang normal (S0), sengkang tiga lengan (S1). Nilai kondisi ujung yang memenuhi untuk kolom yang ujung-ujungnya tertumpu seperti pada penelitian ini dipenuhi oleh k= 1,54 yang diperoleh melalui trial and assessment.Kata kunci : kolom beton bertulang, beban tekan aksial, gaya geser, nilai kekakuan kolom, fakor kondisi ujung kolom.
POLA KEHANCURAN KOLOM BETON BERTULANG YANG DIBEBANI TEKAN AKSIAL MURNI DENGAN VARIASI JARAK SENGKANG Misdar Misdar; Taufiq Saidi; Rudiansyah Putra
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola kehancuran dan kapasitas aksial murni akibat dari variasi jarak tulangan sengkang pada kolom beton bertulang bertumpuan jepit. Benda uji kolom bertulang persegi berukuran 12 x 12  cm2, tinggi 60 cm, terhubung dengan balok 20 x 30 x 60 cm3. Jumlah benda uji 3 buah dengan variasi jarak sengkang 100 mm, 150 mm dan 200 mm. Tulangan utama menggunakan besi ulir 88 mm dan tulangan sengkang menggunakan besi polos Ǿ 6mm, mutu beton rencana 25 MPa. Beban aksial diberikan dalam arah vertikal sehingga beban puncak sampai benda uji kolom hancur. Pemberian beban, regangan beton, regangan tulang utama dan sengkang, serta defleksi vertical dicatat dengan Portable Data Logger, dan pola retak diamati secara visual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh benda uji mengalami kehancuran tekan karena regangan beton sudah mencapai nilai maksimum sebelum luluhnya tulangan. Kapasitas aksial akan semakin menurun bila jarak sengkang dipasang terlalu rapat ataupun terlalu renggang. Kapasitas aksial yang diperoleh pada saat beban maksimum untk benda uji kolom S0 sebesar 388,6 kN, benda uji kolom S1 sebesar 407,9 kN, dan benda uji kolom S2 sebesar 373,8 kN.Kata kunci : kapasitas aksial, jarak tulangan sengkang, kolom beton bertulang
EVALUASI KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI YANG MENGANDUNG TULANGAN SATU ARAH Rudiansyah Putra; Taufiq Saidi; Muttaqin Hasan; Mahlil Mahlil
Jurnal Arsip Rekayasa Sipil dan Perencanaan Vol 4, No 4 (2021): Jurnal Arsip Rekayasa Sipil dan Perencanaan
Publisher : Prodi Magister Teknik Sipil Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jarsp.v4i4.25684

Abstract

The concrete compressive strength in existing buildings can be determined by the destructive method (DM) and the non-destructive method (NDM). The non-destructive method can be carried out to determine the distribution of the compressive strength of concrete in structural elements, but the value given is not absolutely representative of the actual compressive strength of the concrete. To find out the actual compressive strength of concrete is to carry out destructive tests such as core drilling oncrete. In general, core concrete is not allowed to have reinforcement, but this is sometimes unavoidable. The purpose of this study was to evaluate the compressive strength of high-strength concrete due to the content of reinforcement in the concrete. This study used a concrete cylindrical specimen with a diameter of 10 cm with a variation of the ratio L/D = 1 and L/D = 2. One reinforcement was placed on 1/4 L and 1/2 L of each specimen horizontally with the number of specimens per variation being 5 specimens. The total number of cylindrical specimens was 30 specimens. In this study, specimens without reinforcement were also made as control specimens. Based on the results, it was found that the value of the reinforcement content factor (C2) was still relevant to be used for the L/D = 2 specimens because it still had a deviation below 5%. Meanwhile, for L/D = 1 multiplication with the value of C2 shows a deviation above 5%. The position of the reinforcement that was getting closer to the half height of the specimens decreases the compressive strength of high-strength concrete.
Contribution of Transverse Reinforcement Configuration on Concrete Shear Capacity of RC Column Taufiq Saidi; Rudiansyah Putra; Zahra Amalia; Munawir Munawir
Aceh International Journal of Science and Technology Vol 8, No 3 (2019): December 2019
Publisher : Graduate Program of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (983.578 KB) | DOI: 10.13170/aijst.8.3.14049

Abstract

Proper design of transverse reinforcement in the RC column is needed to maintain its ability to deform under axial and shear load safely. Even though mandatory building codes for transverse support of the RC column exist, shear failure was still found in the last high earthquake in Pidie, Aceh, in 2016. Therefore, as an attempt to improve RC column strength and elasticity, the effect of transverse reinforcement configuration was evaluated experimentally to a column subjected to an axial and shear load. The experiment was conducted by using four-column specimens with a cross-section 200 x 200 mm. Four types of transverse reinforcement configurations were applied in each column. The test was carried out by loading an axial load always and shear load gradually until its failure. The test results show that the configuration of transverse reinforcement has a significant effect of maintaining column stiffness, which was subjected to compressive axial load and shear load. Furthermore, the arrangement of transverse reinforcement influences the compressive strength significantly and enhance the concrete shear capacity of a column due to its confinement effect.
PENGARUH KONFIGURASI SENGKANG TERHADAP KEKAKUAN KOLOM YANG DIBEBANI GAYA GESER DAN AKSIAL TEKAN 0,4 P0 Taufiq Saidi; Rudiansyah Putra; Munawir Munawir
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 2, No 3 (2013)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: This paper report column experimental that loaded by axial constant and shear force. Axial constant load is 459,2 kN equal 0,4 Po; where Po is axial nominal capacity of reinforced column with size is 200 x 200 mm2, concrete compression strength (f’c) = 24 MPa, using 12 bars longitudinal steel D 11,6 (fy= 356,5 MPa) and shear ties from plain bar 5,6 mm with fy = 611,3 MPa. This research test applied to four experimental column, that shear reinforcement varied to: normal stirup, S0 ( ); three arm rein- forcement, S1 (    ); crosties, S2 (    ) and diamond, S3 (    ). Experimental column length is L= 580 mm with end- end of column condition is assumed as fix- hinge (k= 1,52). When tested, the botton end rigidly to strong floor and on the top end is given bearing that is connected to the load cell so that the vertical compressive axial load given perpendicular to the contact area on the top surface of the column. Bearing acts as roller which does not restrain the upper end of the column to move when lateral loads are given from the horizontal load cell. The process begins with given axial load through the vertical load cell to achieve a constant axial load and continue with shear force of horizontal load cell which given slowly through the column specimen was destroyed. The results showed that the addition of extra crossties rein- forcement increase stiffness of column.Based on calculations of experimental datas of the column deflec- tion stiffness that occurs when a given column shear load was V = 90 kN obtained relative stiffness ratio of column values to the whole cross-section (EI0) amounted to 0.783; 0.905; 0.896 and 0.869 respectively for columns with normal stirrup (S0), cross bar three arms (S1), crosties (S2) and diamond (S3).Keywords : reinforced concrete columns,supplemental ties, axial compression, shear force, column rigidity index.Abstrak: Makalah ini memaparkan hasil penelitian kolom beton bertulang yang dibebani aksial tekan konstan dan gaya geser. Besarnya beban aksial konstan adalah 459,2 kN atau setara 0,4 Po; dimana Po merupakan kapasitas nominal aksial kolom beton bertulang berdimensi 200 x 200 mm2 dengan mutu beton (f’c) = 24 MPa, menggunakan tulangan longitudinal 12 D 11,6 (fy= 356,5 MPa) dan tulangan sengkang berdiameter 5,6 mm dengan fy = 611,3 MPa. Penelitian ini diaplikasikan pada empat benda uji kolom yang divariasikan konfigurasi sengkangnya berupa: sengkang normal, S0 (    ); sengkang tiga lengan, S1 (    ); sengkang crosties, S2 (    ) dan sengkang diamond, S3 (    ). Panjang kolom yang diteliti adalah L= 580 mm dengan kondisi ujung- ujung kolom secara teoritis diasumsikan berupa jepit- rol (k= 1,52). Saat dilakukan pengujian, bagian ujung bawah kolom tertumpu secara kaku dan ujung atasnya dipasangkan bearing pemberi beban yang terhubung secara langsung dengan load cell vertikal sehingga beban aksial tekan yang diberikan tegak lurus terhadap bidang kontak pada permukaan atas kolom. Bearing pemberi beban berperilaku sebagai tumpuan rol yang tidak menghambat ujung atas kolom untuk berdefleksi pada saat dibebani beban lateral yang disalurkan melalui load cell horizontal. Proses pem- bebanan diawali dengan pembebanan aksial yang diberikan melalui load cell vertikal sampai tercapai beban aksial konstan rencana dan diteruskan dengan pembebanan gerer dari gaya dorong load cell horizontal yang diberikan secara perlahan sampai dengan benda uji kolom mengalami kehancuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tulangan sengkang ekstra mampu meningkatkan kekakuan kolom. Berdasarkan hasil perhitungan kekakuan kolom berdasarkan data defleksi yang terjadi saat beban geser kolom yang diberikan sebesar V= 90 kN diperoleh rasio nilai kekakuan relatif kolom terhadap penampang utuh (EI0) sebesar 0,783; 0,905; 0,896 dan 0,869 berturut-turut untuk kolom dengan tulangan sengkang normal (S0), sengkang tiga lengan (S1), sengkang crosties (S2) dan sengkang diamond (S3).Kata kunci : kolom beton bertulang, sengkang ekstra, beban tekan aksial, gaya geser, nilai kekauan kolom.
APLIKASI ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (ANN) UNTUK MEMPREDIKSI PERILAKU LENTUR PROFIL KANAL (C) FEROSEMEN Mochammad Afifuddin; Rudiansyah Putra; Andika Akbar
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 2, No 2 (2013): Volume 2, Nomor 2, januari 2013
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Objective of this study to predict the flexural behavior of channel profiles (C) Ferosemen by using Artificial Neural Network (ANN). In modeling the effect of different variables is high-profile, number of layers wiremesh, and the amount of reinforcement appeal. The model derived from laboratory test data for 9 pieces of specimen testing that has been done by previous researchers. Steps being taken on the application of ANN there are three stages, namely training, validation, and forecasting. In training randomly selected 7 data for training, and the remaining 2 data selected for validation. Having ascertained the results of training and validation have been getting lessons well, followed by forecasting (predicting). Taken 9 for forecasting new data that has been modified high-profile, number of layers wiremesh, and the amount of tensile reinforcement. From the results obtained values forecasting greatest moments occurred in a high profile 350 mm, 3 layers wiremesh, and 4 rod tensile reinforcement, while the value of the moment of the smallest and the largest value of the deflection occurs in the high profile 150 mm, 3 layers wiremesh, and 2 tensile reinforcement , while the value of the smallest deflection occurs in the high profile 250 mm, 4 layers, wiremesh, and 3 tensile reinforcement. In secondary data, the value of the moment and deflection between ANN modeling (training and validation) compared with laboratory data had an average percentage of 101.81% and 97.45%, while the value of the moment and deflection between theoretical calculations compared with ANN modeling (training and validation) had an average percentage of 80.73% and 58.44%. In the new data, the value of the moment and deflection between theoretical calculations compared with ANN modeling (forecasting) has an average percentage of 78.12% and 60.95%.Keywords : Canal profile (C), ferrocement, Artificial Neural Network, backpropagation.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi perilaku lentur profil kanal (C) Ferosemen dengan menggunakan Artificial Neural Network (ANN). Dalam permodelan yang menjadi variabel adalah pengaruh perbedaan tinggi profil, jumlah lapis wiremesh, dan jumlah tulangan tariknya. Model diambil dari data hasil uji laboratorium terhadap 9 buah benda uji yang telah dilakukan pengujiannya oleh peneliti sebelumnya. Tahapan yang dilakukan pada aplikasi ANN ada tiga tahap, yaitu training, validasi, dan forecasting. Pada training dipilih 7 data secara acak untuk dilatih, dan 2 data sisanya dipilih untuk validasi. Setelah dipastikan hasil training dan validasi telah mendapatkan pembelajaran dengan baik, dilanjutkan dengan forecasting (memprediksi). Diambil 9 data baru untuk forecasting yang telah diubah tinggi profil, jumlah lapis wiremesh, dan jumlah tulangan tarik. Dari hasil forecasting diperoleh nilai momen terbesar terjadi pada profil dengan tinggi 350 mm, 3 lapis wiremesh, dan 4 batang tulangan tarik, sedangkan nilai momen terkecil dan nilai lendutan terbesar terjadi pada profil dengan tinggi 150 mm, 3 lapis wiremesh, dan 2 buah tulangan tarik, sedangkan nilai lendutan terkecil terjadi pada profil dengan tinggi 250 mm, 4 lapis wiremesh, dan 3 buah tulangan tarik. Pada data sekunder, nilai momen dan lendutan antara permodelan ANN (training dan validasi) dibandingkan dengan data laboratorium memiliki persentase rata–rata sebesar 101,81% dan 97,45%, sedangkan nilai momen dan lendutan antara perhitungan teoritis dibandingkan dengan permodelan ANN (training dan validasi) memiliki persentase rata–rata sebesar 80,73% dan 58,44%. Pada data baru, nilai momen dan lendutan antara perhitungan teoritis dibandingkan dengan permodelan ANN (forecasting) memiliki persentase rata–rata sebesar 78,12% dan 60,95%.Kata kunci : Profil Kanal (C), ferosemen, Artificial Neural Network, Backpropagation.
PERILAKU BATANG TEKAN PROFIL SIKU TUNGGAL DENGAN SAMBUNGAN BAUT DI KEDUA UJUNG TUMPUAN Purwandy Hasibuan; Rudiansyah Putra; Arjur Ridha
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 4, No 3 (2015): Volume 4, Nomor 3, Mei 2015
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kapasitas Batang Tekan Baja Profil Siku ∟40×40×3,5 Dengan Variasi Panjang Menggunakan Sambungan Baut Luthfi Zulnas; Purwandy Hasibuan; Rudiansyah Putra
Journal of The Civil Engineering Student Vol 1, No 2 (2019): Volume 1, Nomor 2, Agustus 2019
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Batang tekan yang diberikan beban aksial akan menimbulkan tekuk (buckling). Besarnya nilai tekan aksial pada suatu batang tekan dipengaruhi oleh panjang batang dan jenis tumpuan. Maka dari itu perlu dilakukan suatu penelitian mengenai baja profil  siku  yang  bertujuan  untuk  mengetahui kapasitas batang hingga terjadinya tekuk dan mengetahui besar dan arah deformasi yang terjadi. Baja yang digunakan yaitu, profil siku 40×40×3,5 dengan kekakuan tumpuan menggunakan sambungan baut beridameter (Ø) 8 mm. Benda uji ini dibuat dengan variasi panjang (L) 80 cm, 90 cm, 100 cm, dan 110 cm. Hasil pengujian diperoleh  rasio  masing-masing  kuat tekan eksperimen rata-rata terhadap analisa SNI 1729-2015 yaitu panjang 110 cm sebesar 0,762, panjang 100 cm sebesar 0,804, panjang 90 cm sebesar 0,867, Panjang 80 cm sebessar 0,991. Prediksi  nilai  faktor tekuk (K) berdasarkan analisa SNI 1729-2015 yaitu pada panjang 110 cm nilai K sebesar 0,873, panjang 100 cm nilai K sebesar 0,897, panjang 90 cm nilai K sebesar 0,939, panjang 80 cm nilai K sebesar  1,037. Berdasarkan hasil dari  rasio kuat tekan dan nilai faktor tekuk (K) menunjukkan bahwa kondisi tumpuan benda uji menunjukan pendekatan terhadap kondisi aksial sendi-sendi.
Pengaruh Faktor Air Semen Terhadap Perilaku Portal Bidang Baja Hollow yang Diisi Mortar Syahrul Alamsyah; Huzaim Huzaim; Rudiansyah Putra
Journal of The Civil Engineering Student Vol 1, No 2 (2019): Volume 1, Nomor 2, Agustus 2019
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan infrastruktur kini mengalami kemajuan sangat pesat. Material yang mulai banyak digunakan adalah baja hollow. Tetapi kelemahan dari struktur profil baja hollow yaitu mudah mengalami tekuk. Karena itu digunakan mortar untuk mengisi kekurangannya. Dimana mortar sangat baik pada kuat tekannya dan baja sangat baik pada kuat tariknya. Tujuan dari penelitian ini didapat struktur portal bidang yang diisi mortar dengan variasi FAS yang dapat bekerja lebih optimal untuk menahan beban yang diberikan. Variasi FAS pada baja hollow yang digunakan yaitu 0,3 ; 0,4 ; 0,5 dengan ukuran profil baja hollow 40/80 mm, ketebalannya  1,3 mm dan ketinggian rangka 50 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh variasi FAS terhadap portal bidang tidak terlalu signifikan karena hasil yang didapat untuk benda uji PBVF 0.3 beban dan lendutan maksimumnnya sebesar 11,380 ton dan 27,840 mm, untuk PBVF 0.4 sebesar 13,240 ton dan 25,640 mm dan untuk PBVF 0.5 sebesar 11,550 ton dan 35,450 mm.
Kuat Tarik Belah dan Kuat Tarik Lentur Beton Mutu Ultra Tinggi Menggunakan Fly Ash Batu Bara sebagai Aditif dan Bijih Besi sebagai Filler (Studi Komparasi Agregat Maksimum Berukuran 5 mm dan 10 mm) Titihayati Fusya; Rudiansyah Putra; Teuku Budi Aulia
Journal of The Civil Engineering Student Vol 2, No 3 (2020): Volume 2, Nomor 3, Desember 2020
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan agregat kasar dengan ukuran butiran yang lebih kecil dan ukuran yang bervariasi dapat menyebabkan volume pori beton menjadi kecil serta diperolehnya beton yang lebih padat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi ukuran butiran agregat kasar dan variasi umur beton terhadap kuat tarik belah dan kuat tarik lentur beton mutu ultra tinggi. Dalam penelitian ini, digunakan variasi diameter agregat maksimum berukuran 5 mm dan 10 mm, substitusi 15% fly ash batu bara, penambahan 6% filler bijih besi, dan 1,5% superplasticizer dari berat semen dengan FAS sebesar 0,2. Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa mutu pelaksanaan penelitian berada pada klasifikasi sangat baik sampai sedang dan penggunaan variasi diameter agregat maksimum serta variasi umur beton memberikan pengaruh terhadap kuat tarik beton. Didapat bahwa diameter agregat berukuran 5 mm menghasilkan kuat tarik yang lebih besar dibandingkan dengan diameter agregat berukuran 10 mm.