Mochammad Afifuddin
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STRATEGI PENGELOLAAN KAWASAN PASAR BINA USAHA MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT Dody Resmal; Mochammad Afifuddin; Azmeri Azmeri
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 2 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 2, Desember 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Good management needs to be applied in managing the market so that the market area well ordered so that the creation of comfortable and peaceful conditions for market users. Seedy, dirty and chaotic is a sure thing to be found in the market, these conditions have a negative impact on the development of the market itself. Similarly, in the Meulaboh Bina Usaha Market, the market management implemented by the UPTD has not been optimized either from the physical aspect, the completeness of the facilities and public facilities, the completeness of the market and the management. In addition, the utilization of new buildings provided for traders has not been optimal, as evidenced by the emergence of traders who sell on the roadside. The purpose of this research is to optimize the function and management of market management of Bina Usaha Meulaboh in minimizing the occurrence of chaos in the market area. The research method is descriptive with quantitative technique. Samples were obtained by 97 buyers, 91 merchants and 3 government officials interviewed as the parties who understood the problems that occurred in the market area. The dominant factor analysis resulted in less optimal market management ie unavailability of vehicle parking, street vendors, garbage, market management, in-market corridor, congestion, security order, public toilets, warehousing and placement of traders. The appropriate strategy used in managing the market in accordance with SWOT and AHP analysis is to increase the role of UPTD as the responsible person by preparing SOP (standard operating procedure) related to market management so that it becomes the guideline for UPTD to run their respective duties in managing Meulaboh Bina Usaha.Abstrak: Manajemen yang baik perlu diterapkan dalam mengelola pasar agar kawasan pasar tertata dengan baik sehingga terciptanya kondisi nyaman dan tentram bagi pengguna pasar. Kumuh, kotor dan semrawut merupakan hal yang pasti akan ditemukan di pasar, kondisi seperti ini berdampak buruk terhadap perkembangan pasar itu sendiri. Begitu juga yang terjadi di pasar Bina Usaha Meulaboh, manajemen pengelolaan pasar yang diterapkan oleh UPTD belumlah optimal baik dari aspek fisik, kelengkapan fasilitas sarana dan prasarana umum, kelengkapan pasar serta pengelolaan. Selain itu, pemanfaatan bangunan baru yang disediakan untuk pedagang belumlah optimal, terbukti dengan munculnya para pedagang yang berjualan di pinggir jalan. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengoptimalkan fungsi dan manajemen pengelolaan pasar Bina Usaha Meulaboh dalam meminimalisasi terjadinya kesemrawutan di kawasan pasar. Metode penelitian secara deskriptif dengan teknik kuantitatif. Sampel diperoleh sebanyak 97 orang pembeli, 91 orang pedagang dan 3 orang pejabat pemerintah yang diwawancarai sebagai pihak yang mengerti tentang persoalan yang terjadi di kawasan pasar. Adapun hasil analisis faktor dominan yang menyebabkan kurang optimalnya manajemen pasar yaitu tidak tersedianya tempat parkir kendaraan, penertiban PKL, tempat sampah, pengelolaan pasar, koridor di dalam pasar, kemacetan, keamanan ketertiban, toilet umum, pergudangan barang dan penempatan pedagang. Strategi yang tepat digunakan dalam mengelola pasar sesuai dengan analisis SWOT dan AHP ialah meningkatkan peran UPTD sebagai penanggung jawab dengan cara menyusun SOP (standard operating procedure) terkait pengelolaan pasar sehingga menjadi pedoman bagi UPTD untuk menjalankan tupoksi masing-masing dalam mengelola pasar Bina Usaha Meulaboh.
STRATEGI PENANGANAN KONDISI INFRASTRUKTUR PADA SIMPANG TUJUH ULEE KARENG BANDA ACEH BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT Fitria Phonna; Renni Anggraini; Mochammad Afifuddin
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2017): Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Simpang tujuh Ulee Kareng Banda Aceh is the center of Ulee Kareng community activity as a trader, and the intersection is a connecting lane between the seven streets. Accidents and congestion often occur at this location, as it does not have traffic signs and road users use road shoulders as parking lots, and as a place to trade for street vendors. This study aims to determine the public perception of the condition of the Simpang Tujuh Ulee Kareng, obtain information from government and academia (key informant) so as to provide alternative solutions to problems that exist at the intersection. The research method in this study was descriptive method research by combined approach (mixed methods). Based on the results of the public respondents, it showed that people want socialization process for controlling street vendors (78%), and the location of the store is blocking visibility of motorists (69%). Based on the answers of respondents (traders and road users), it was found that Simpang Tujuh Ulee Kareng requires special parking area. The alternative is obtained as follows: to improve the function of Simpang Tujuh Ulee Kareng, to make improvements in terms of parking, street vendors, construction traffic lights, canals and or construction of roundabouts. This can help road users to have fast, easy and safe access to city centers, campus and airport areas, and to optimize the area as a culinary and shopping area that makes this region one of the economic centers in Banda Aceh. Abstrak: Simpang tujuh Ulee Kareng Banda Aceh merupakan pusat kegiatan masyarakat Ulee Kareng yang berprofesi sebagai pedagang, dan simpang tersebut merupakan jalur penghubung antara tujuh ruas jalan. Kecelakaan dan kemacetan sering terjadi pada lokasi tersebut, dikarenakan pada simpang tersebut tidak memilki rambu-rambu lalu lintas dan para pengguna jalan menggunakan bahu jalan sebagai lahan parkir, dan sebagai tempat untuk berdagang bagi pedagang kaki lima. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap kondisi simpang tujuh Ulee Kareng, mendapatkan informasi dari pemerintah dan akademisi (key informant) sehingga dapat memberikan alternatif pemecahan masalah yang ada pada simpang tersebut. Metode penelitian pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan penelitian kombinasi (mixed methods). Metode yang digunakan untuk pengukuran adalah skala Likert,. Berdasarkan hasil jawaban responden masyarakat, diperoleh bahwa masyarakat menginginkan adanya sosialisasi untuk penertiban pedagang kaki lima (78%), dan letak toko yang menghalangi jarak pandang pengendara (69%). Berdasarkan hasil jawaban responden pedagang dan pengguna jalan, diperoleh bahwa Simpang Tujuh Ulee Kareng membutuhkan lahan parkir khusus. Alternatif yang digunakan adalah sebagai berikut: Meningkatkan fungsi kawasan Simpang Tujuh Ulee Kareng, dengan melakukan pembenahan dari segi parkir, pedagang kaki lima, pembangunan lampu lalu lintas, kanal dan atau pembangunan bundaran. Hal ini dapat membantu pengguna jalan untuk memiliki akses yang cepat, mudah dan aman untuk mencapai pusat kota, kawasan kampus dan bandara, serta mengoptimalkan kawasan ini sebagai kawasan kuliner dan pertokoan yang membuat kawasan ini menjadi salah satu pusat perekonomian di Banda Aceh.